Pantangan ibu setelah melahirkan antara lain menerima tamu terlalu lama, mengonsumsi makanan berlemak, dan lalai menjaga kebersihan vagina. Padahal, semuanya perlu diperhatikan demi masa pemulihan yang baik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
17 Sep 2023
Pantangan ibu setelah melahirkan salah satunya adalah terlalu lelah menghadapi tamu
Table of Content
Setelah melahirkan, ada banyak perubahan yang akan dialami tubuh ibu. Pemulihan pascapersalinan pun masih akan berlangsung selama beberapa minggu setelahnya. Maka dari itu, ada beberapa pantangan ibu setelah melahirkan yang perlu dihindari.
Advertisement
Mulai dari membatasi jenis makanan yang bisa dikonsumsi hingga mengurangi aktivitas fisik, berikut ini pantangan ibu setelah melahirkan normal maupun pantangan ibu setelah melahirkan caesar yang perlu diperhatikan.
Setelah melahirkan, biasanya akan ada banyak tamu yang mengunjungi untuk menjenguk ibu dan bayi yang baru hadir di dunia. Meski hal tersebut bisa membuat hati senang, tapi ibu tetap perlu membatasinya.
Batasi kunjungan keluarga maupun teman dalam dua minggu pertama setelah melahirkan agar ibu bisa beristirahat dan membuat jadwal menyusui yang stabil. Jangan paksakan menerima tamu saat lelah dan istirahatlah saat memungkinkan.
Pantangan ibu setelah melahirkan selanjutnya adalah berhubungan seksual. Ibu harus menunggu kurang lebih 4-6 minggu atau hingga dokter memperbolehkan kembali melakukan hubungan intim.
Sebab, tubuh perlu waktu untuk pulih. Sementara itu, berhubungan seks akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi di vagina, perdarahan, dan terbukanya kembali luka persalinan yang sudah mulai menutup.
Pantangan ibu setelah melahirkan normal adalah lalai dengan kebersihan vagina. Menjaga kebersihan vagina adalah wajib hukumnya bagi ibu yang baru melahirkan. Sebab, dengan adanya luka serta kesulitan pergerakan, risiko munculnya infeksi jadi lebih tinggi.
Untuk menjaga kebersihan vagina, pastikan ibu rutin membersihkan area genital dengan air hangat secara perlahan. Berendam dengan air hangat juga bisa membantu mengurangi rasa sakit dan perih di vagina setelah melahirkan.
Baca Juga: 7 Perubahan yang Terjadi di Vagina Setelah Melahirkan
Jangan mengangkat barang yang terlalu berat, terutama setelah melahirkan melalui operasi Caesar. Batasi beban benda yang bisa diangkat sesuai dengan berat bayi.
Jadi misalnya berat bayi adalah 3 kg, maka ibu tidak disarankan untuk mengangkat benda yang beratnya lebih dari 3 kg.
Jangan ragu meminta bantuan orang lain untuk mengangkat keperluan ibu seperti tumpukan baju kotor maupun belanjaan kebutuhan sehari-hari.
Ibu yang baru melahirkan umumnya akan langsung mengalami penurunan berat badan sekitar 10 kg setiap bulannya. Namun, hal ini tidak dialami semua perempuan dan beberapa di antaranya jadi merasa harus melakukan diet ketat sesegera mungkin.
Melakukan diet ketat segera setelah melahirkan sebenarnya tidaklah disarankan. Sebab, jika sampai mengonsumsi kurang dari 1.800 kalori per hari, kadar energi di tubuh akan turun drastis dan mood pun akan berubah menjadi jelek. Ibu juga butuh makan cukup agar produksi ASI bisa terus lancar.
Sehingga kuncinya, jangan langsung menjalani diet ketat. Lebih baik, lakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mulai olahraga ringan saat dokter sudah mengizinkan.
Baca juga: Seperti Apa Warna Darah Nifas yang Normal?
Ibu yang baru melahirkan, biasanya diizinkan untuk langsung mulai berolahraga. Namun, jenis olahraganya lah yang perlu diperhatikan.
Biasanya, ibu akan disarankan untuk melakukan olahraga ringan terlebih dahulu, seperti jalan kaki dan berenang.
Olahraga penting dilakukan untuk mendukung masa pemulihan. Kegiatan fisik, meski ringan, akan membantu meningkatkan energi dan mengurangi risiko terjadinya konstipasi pascapersalinan.
Mengonsumsi makanan yang tidak sehat, bisa menghambat pemulihan. Sebaliknya, makanan dan minuman yang sehat bisa mendukung pemulihan dan mencegah risiko terjadinya gangguan tambahan.
Mengonsumsi makanan seperti buah, sayur, dan biji-bijian yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat, akan membantu mencegah ambeien dan baik untuk ibu menyusui.
Sementara itu, makanan seperti daging, ikan, dan pasta atau nasi akan memberikan energi yang dibutuhkan untuk mengurus buah hati. Ibu juga disarankan untuk minum banyak air putih untuk mencegah konstipasi.
Batasi konsumsi makanan dengan banyak lemak dan gula, yang justru akan membuat ibu lemas. Selain itu, hindari makanan pedas setelah melahirkan terlebih saat ibu sedang menyusui bayi.
Makanan pedas dapat menyebabkan ibu mudah mulas, sakit perut hingga diare setelah melahirkan normal maupun operasi caesar. Begitu juga dengan makanan berminyak, sebaiknya dihindari.
Baca Juga: Mitos Fakta Perawatan Tradisional Setelah Melahirkan: Mana yang Paling Menjebak?
Larangan masa nifas lainnya yakni menggunakan tampon sebagai pengganti pembalut. Dikutip dari Cleveland Clinic, enam minggu setelah melahirkan, perdarahan mungkin masih akan sering terjadi dari vagina. Sebab, pada masa ini sedang terjadi lokia atau proses dimana dinding rahim meluruh dan keluar sebagai darah, layaknya orang menstruasi.
Selama lokia terjadi, ibu tentu perlu menggunakan sesuatu untuk menampung darah yang keluar. Pembalut biasa lebih disarankan dibanding tampon. Sebab, tampon bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi di vagina.
Pantangan ibu setelah melahirkan selanjutnya adalah terlalu banyak minum kafein dan alkohol. Sebab, keduanya bisa ikut meresap ke dalam ASI dan memengaruhi kesehatan bayi.
Jika minum lebih dari 3 gelas kopi dalam sehari, misalnya, ASI ibu akan mengandung terlalu banyak kafein dan bayi pun akan jadi susah tidur.
Selain pemulihan fisik, pemulihan mental juga penting diperhatikan oleh ibu yang baru melahirkan.
Dengan meningkatnya risiko sindrom baby blues, depresi pascamelahirkan dan stres akibat penyesuaian dengan perubahan yang ada, ibu sebaiknya tidak menyimpan semua kesulitan seorang diri.
Ini adalah pantangan ibu setelah melahirkan yang kerap diabaikan. Jangan ragu untuk menceritakan kesulitan ibu pada orang-orang terdekat, terutama pasangan.
Jangan segan minta tolong jika memang perlu dan apabila dibutuhkan, hubungilah psikolog ataupun psikiater untuk membantu menjaga kesehatan mental ibu dalam masa postpartum ini.
Baca Juga
Enam minggu setelah melahirkan, ibu biasanya akan dianjurkan untuk kontrol kembali ke dokter. Saat kontrol ini, dokter akan memeriksa kondisi vagina, leher rahim, serta berat badan dan tekanan darah untuk memastikan proses pemulihan terjadi dengan baik.
Namun jika sebelum enam minggu, ibu sudah mengalami gejala-gejala tertentu, sebaiknya segera kunjungi dokter. Berikut ini kondisi yang bisa menandakan adanya gangguan kesehatan pada ibu yang baru melahirkan.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Kurang tidur saat punya bayi baru lahir bisa disiasati dengan berbagai cara. Lakukanlah tips berikut ini agar tubuh selalu bugar dan cukup tidur, meski baru punya momongan.
3 Des 2020
Perdarahan setelah melahirkan atau perdarahan pospartum adalah keluarnya darah dari jalan lahir setelah melakukan proses melahirkan. Hal ini juga kerap disebut sebagai lochia.
9 Apr 2019
Perawatan perineum bertujuan memastikan kenyamanan dan kesehatan area kewanitaan setelah persalinan. Perawatan luka ini dilakukan agar Anda kembali pulih.
8 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved