Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
12 Feb 2021
Terkadang, merengek menjadi 'jurus ampuh' anak-anak untuk mendapatkan apa yang ia mau.
Table of Content
Merengek adalah ‘jurus ampuh’ anak-anak untuk mendapatkan apa yang ia mau. Kebiasaan ini dianggap sebagai gangguan perilaku pada anak agar orang dewasa bisa menuruti kemauannya.
Advertisement
Supaya tidak menjadi kebiasaan yang ia bawa hingga dewasa, Anda perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kebiasaan buruk tersebut.
Menurut sebuah riset, kebiasaan merengek akan memuncak saat anak mencapai usia 2-4 tahun. Agar kebiasaan ini tidak berlanjut hingga dewasa, pelajari berbagai cara mengatasi kebiasaan merengek pada anak ini.
Orangtua bisa membuat peraturan yang ketat mengenai kebiasaan merengek anak. Misalnya, jika memang Si Kecil menginginkan sesuatu, wajibkan mereka untuk meminta dengan baik tanpa merengek.
Peraturan ini dinilai akan membantu anak-anak mengerti bahwa kebiasaan merengek tidak akan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka mau.
Pastikan setiap orang di rumah, termasuk asisten rumah tangga (ART), kakek, hingga nenek, juga tahu peraturan ini.
Anak-anak kadang tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukan kebiasaan merengek. Untuk menyadarkan mereka, orangtua bisa memberikan peringatan dengan mengatakan, "Jangan merengek!”.
Peringatan ini akan menegaskan anak-anak bahwa mengemis, memohon, dan meminta berulang kali juga termasuk dalam perilaku merengek.
Mendengarkan anak merengek tentunya bisa membuat orangtua merasa kebingungan dan stres. Namun, penting bagi Anda untuk tetap tenang. Cobalah tarik napas dalam-dalam, tinggalkan kamar, dan dengarkan musik jika memang itu dapat membantu Anda tenang.
Apa pun yang Anda lakukan, jangan putus asa. Jika Anda mengalah pada anak dalam ‘pertempuran’ merengek ini, ia akan menyadari bahwa merengek adalah cara efektif untuk mendapatkan apa yang ia mau.
Jika Anda termakan ‘pancingan’ dan memberikan perhatian atas kebiasaan merengek anak, perilaku buruk ini bisa terus berlanjut. Cobalah untuk mengabaikan kebiasaan merengek anak.
Berpura-puralah seakan Anda tidak mendengar teriakan atau tangisan anak Anda saat ia merengek. Lakukan aktivitas keseharian Anda seperti biasa. Hal ini dipercaya dapat membuat anak menyadari dan tidak mengulangi kebiasaan merengek lagi.
Saat anak sudah tidak merengek lagi, berikanlah ia perhatian positif dan pujian. Kedua hal ini dinilai bisa membuat anak semangat untuk menghilangkan kebiasaan merengek, dan mulai berusaha untuk mendapatkan apa yang ia mau dengan cara positif.
Sebagai orangtua, Anda harus tahu bahwa konflik atau masalah di dalam keluarga juga dapat memunculkan kebiasaan merengek pada anak.
Sebuah riset menyatakan, anak-anak akan lebih merengek jika lingkungan di dalam keluarganya negatif atau sering ditimpa konflik.
Studi lainnya membuktikan, ketika para ibu menunjukkan hal negatif, anak akan lebih sering berdebat dan bertengkar. Jika para ayah menunjukkan hal negatif, anak akan lebih sering merengek dan menangis.
Anda juga harus ingat, beberapa anak terlahir dengan kecenderungan untuk memiliki reaksi yang intens, kemauan lebih kuat, kecemasan berlebih, atau merasa sulit dalam menghadapai pengalaman baru.
Tentunya Anda dapat membantu anak-anak dalam melewati berbagai rintangan tersebut. Namun, proses ini akan memakan waktu yang tidak sebentar. Bersabarlah dan terus percaya kepada anak Anda.
Berikanlah anak Anda kemampuan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman (frustrasi, kekecewaan, kesedihan) tanpa merengek.
Misalnya, jika anak Anda marah karena Anda tidak mengizinkan mereka bermain di luar, dukung mereka untuk menghadapi rasa amarah itu dengan bermain di dalam rumah. Hal-hal seperti ini dapat membantu Si Kecil menghadapi perasaan mereka dengan cara yang positif.
Baca Juga
Jangan biarkan kebiasaan merengek pada anak terbawa hingga dewasa. Bantulah mereka dengan berbagai tips di atas. Jika Anda ingin mengenal lebih jauh tentang kesehatan fisik dan mental anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Setiap anak memiliki keunikan dalam tumbuh kembang. Meski demikian, tetap penting bagi orang tua untuk memantaunya dan memastikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu, membuat target pencapaian keterampilan anak tetap penting.
10 Apr 2023
Tinggi badan bayi yang ideal akan bergantung pada usia lahir dan asupan nutrisi yang diterimanya. Kondisinya pun akan sejalan dengan berat badan bayi.
25 Mar 2023
Beramal merupakan salah satu perbuatan baik yang memiliki banyak manfaat. Cara mengajarkan anak beramal dapat dilakukan dengan memberi contoh, melibatkannya langsung, hingga memberikan apresiasi positif.
9 Mar 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved