Ulu hati sakit saat hamil menjadi keluhan ibu hamil yang kerap terjadi. Kondisi ini lebih rentan terjadi saat trimester ketiga karena janin yang berkembang mulai menekan lambung.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
29 Apr 2020
Pada trimester ketiga, sakit ulu hati saat hamil adalah keluhan yang sering dialami
Table of Content
Sakit ulu hati saat hamil adalah salah satu keluhan ibu hamil yang kerap dirasakan memasuki usia kehamilan trimester kedua hingga trimester ketiga. Kerap terjadi setelah makan, ulu hati sakit saat hamil disertai dengan sensasi panas seperti terbakar. Meningkatnya hormon progesteron turut berperan memicu hal ini.
Advertisement
Ulu hati sakit lebih rentan terjadi saat trimester ketiga karena janin yang berkembang mulai menekan lambung. Meskipun rentan terjadi, bukan berarti ulu hati sakit saat hamil tidak bisa dicegah.
Baca Juga
Dikutip dari American Pregnancy, istilah umum ulu hati sakit saat hamil adalah heartburn, yaitu saat muncul sensasi terbakar di belakang payudara dan naik ke kerongkongan esofagus. Hal ini terjadi karena katup antara perut dan esofagus agak longgar, sehingga asam lambung naik ke esofagus.
Selain ulu hati sakit, biasanya heartburn juga disertai gejala lain seperti salah satunya:
Baca juga: Pusar Sakit Saat Hamil Trimester Ketiga, Apakah Berbahaya?
Apabila ibu hamil baru mengonsumsi makanan pedas, rasa tidak nyaman ini bisa bertambah. Tak hanya itu, orang yang kerap merasakan ulu hati sakit bahkan sebelum hamil, akan rentan mengalami heartburn lebih sering.
Beberapa penyebab ulu hati sakit saat hamil di antaranya:
Selama masa kehamilan, perubahan hormon progesteron membuat otot yang mengatur katup antara perut dan esofagus lebih longgar. Otot yang disebut esophageal valve ini idealnya tertutup rapat sehingga asam lambung tidak naik ke atas.
Namun akibat tingkat progesteron yang meningkat, otot ini tidak lagi tertutup sempurna. Konsekuensinya, asam lambung bisa naik ke esofagus bahkan tenggorokan.
Semakin besar ukuran janin seiring dengan pertambahan usianya dalam kandungan, ruang untuknya semakin sempit. Akibatnya, janin memberi tekanan pada perut dan mengakibatkan asam lambung kembali naik, terutama saat perut sang ibu sedang penuh. Inilah alasan ulu hati sakit saat hamil rentan dialami ibu hamil di usia kandungan trimester ketiga.
Masih akibat peningkatan hormon progesteron, proses cerna ibu hamil menjadi lebih lambat. Artinya, makanan dan minuman yang dikonsumsi bertahan lebih lama di perut. Ketika hal ini terjadi, kemungkinan merasakan ulu hati sakit saat hamil pun meningkat.
Baca juga: Keluhan Ibu Hamil Bisa Diakali, Bagaimana Caranya?
Meskipun sekitar 45% ibu hamil merasakan heartburn, hal ini bisa disiasati. Beberapa caranya adalah:
Sebisa mungkin, hindari makanan dengan kadar asam dan kepedasan terlalu tinggi karena dapat memproduksi asam lambung lebih tinggi. Hindari pula tomat, bawang, kafein, cokelat, dan soda. Makanan yang digoreng atau berlemak juga sebaiknya dihindari untuk sementara waktu karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Ketimbang makan dalam porsi besar 3 kali dalam sehari, siasati ulu hati sakit saat hamil dengan makan lebih sering namun dalam porsi kecil. Cara ini dapat mencegah perut terasa terlalu penuh sekaligus membantu mengosongkannya lebih optimal.
Baca juga: 6 Jenis Camilan Sehat Ibu Hamil yang Wajib Dicoba
Postur tubuh juga berpengaruh dengan proses cerna. Untuk itu, usahakan selalu duduk tegak saat makan. Gaya gravitasi akan membantu mencegah asam lambung naik ke esofagus. Setelah makan pun, jangan langsung berbaring hingga 30-60 menit kemudian.
Jika masih merasakan ulu hati sakit saat hamil, coba siasati saat tidur, dengan menambah bantal sehingga posisi kepala dan dada lebih tinggi. Sama seperti postur tubuh saat makan, cara ini membuat gaya gravitasi mendukung proses cerna lebih maksimal.
Baca juga: Posisi Tidur Ibu Hamil Muda yang Tepat dan Nyaman
Jangan mengenakan pakaian yang terlalu ketat terutama di bagian perut dan dada. Kenakan pakaian yang nyaman sehingga tidak memberi ruang bagi asam lambung untuk naik ke esofagus.
Bukan berarti mengurangi asupan cairan dalam sehari, namun, untuk mencegah ulu sakit ulu hati saat hamil bertambah parah, hindari minum terlalu banyak terutama bersamaan dengan waktu makan. Minumlah saat sudah selesai makan. Namun jika perut terasa sangat penuh, jangan langsung minum terlalu banyak.
Selain dengan cara alami, mengobati sakit di ulu hati saat hamil juga bisa dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Namun, pastikan sebelum mengonsumsi obat, Anda sudah berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mengobati sakit ulu hati, obat yang bisa Anda konsumsi di antaranya adalah antasida. Konsumsi obat ini bisa memiliki efek samping menimbulkan bengkak. Bahkan, ada beberapa merek obat antasida yang mengandung alumunium yang tidak aman untuk wanita hamil.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat apapun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga
Keluhan ulu hati sakit saat hamil tidak akan berlangsung selamanya. Setelah melahirkan dan level hormon kembali normal, maka heartburn tidak akan lagi menyebabkan rasa tidak nyaman.
Bagi beberapa orang, mungkin heartburn sulit disiasati hanya dengan beberapa cara di atas. Jika ini yang terjadi, coba lakukan beberapa perubahan kebiasaan atau diskusikan dengan dokter spesialis kandungan.
Apabila benar-benar mengganggu, dokter bisa meresepkan obat yang aman dikonsumsi selama mengandung.
Jika Anda ingin berkonsultasi langsung pada dokter terkait kondisi sakit ulu hati saat hamil, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Heartburn saat hamil bisa diatasi dengan menghindari makanan pemicunya, makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, hingga mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
2 Feb 2023
Melahirkan bayi sungsang bisa dilakukan lewat persalinan normal. Hanya saja, ada beberapa kondisi dan syarat yang harus dipenuhi, seperti usia kehamilan yang sudah cukup hingga ukuran janin yang tidak terlalu besar.
17 Mei 2019
NIPT test (Non-invasive prenatal testing) adalah pemeriksaan untuk memeriksa kelainan kromosom tertentu pada janin. Tes ini bisa dilakukan di usia kehamilan 10 minggu.
28 Agt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved