HBsAg adalah tes yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika hasil tes HBsAg positif, Anda dinyakatakan terinfeksi hepatitis B dan bisa sembuh total jika diobati sejak dini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Sep 2023
HBsAg positif artinya Anda sedang terinfeksi virus hepatitis B
Table of Content
HBsAg adalah singkatan dari Hepatitis B surface antigen. Saat masuk ke dalam tubuh, virus hepatitis B akan membentuk surface antigen yang bisa dideteksi melalui tes darah. Hasil pemeriksaan HBsAg bisa keluar dalam bentuk reaktif (positif) atau non-reaktif (negatif).
Advertisement
HBsAg positif, menandakan bahwa Anda telah terinfeksi penyakit hepatitis B. Setelah mengetahui keberadaan infeksi, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mengetahui infeksi yang Anda derita baru muncul (akut) atau sudah lama (kronis).
Orang yang terinfeksi hepatitis B bisa menularkan virus tersebut ke orang lain melalui darah. Ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini juga bisa menularkan virus ini ke bayi di dalam kandungannya saat persalinan.
Saat seseorang terinfeksi virus, maka sistem imun atau pertahanan tubuh akan membentuk suatu antibodi untuk melawan virus tersebut. Antibodi atau surface antigen inilah yang bisa terdekteksi saat Anda menjalani pemeriksaan HBsAg.
Jika HBsAg reaktif atau positif, itu tandanya antigen tersebut sudah ada di dalam tubuh Anda. Dengan hasil ini, maka bisa disimpulkan bahwa Anda positif terkena hepatitis B.
Hepatitis B bisa ditularkan antarmanusia melalui darah, sperma, maupun cairan tubuh lainnya. Beberapa hal yang bisa membuat Anda tertular penyakit ini antara lain:
Hepatitis B juga bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke anak saat proses persalinan.
Setelah hasil HBsAg menunjukkan hasil reaktif, akan ada pemeriksaan lanjutan untuk melihat waktu kemunculan infeksi. Pemeriksaan ke ini juga bisa dilakukan secara bersamaan di awal.
Dari hasil tes darah, selain melihat hasil HBsAg, Anda juga mungkin akan mengetahui hasil HBeAg. HBeAg adalah singkatan dari hepatitis B e-antigen. Antigen ini adalah protein dari virus hepatitis B pada darah yang terinfeksi, ketika virus sedang aktif menggandakan diri.
Hasil HBeAg yang positif menunjukkan bahwa infeksi yang terjadi di tubuh Anda sedang aktif-aktifnya, dan virus di dalam sedang memperbanyak diri secara maksimal. Hasil tersebut juga menunjukkan Anda bisa dengan mudah menularkan hepatitis B ke orang lain.
Baca Juga: 9 Gejala Hepatitis B yang Sering Menyerang Diam-diam
Semua ibu hamil umumnya harus melalui pemeriksaan hepatitis B. Sebab, bayi yang lahir dari ibu dengan infeksi ini, memiliki 90% kemungkinan tertular penyakit tersebut.
Selama kehamilan, ibu hamil yang memiliki HBsAg positif tidak akan menularkan virus ini kepada janin yang dikandungnya. Barulah saat proses persalinan, virus ini bisa berpindah dari ibu ke bayi.
Pada ibu hamil dengan HBeAg positif dan jumlah virus yang sangat tinggi, risiko penularan dari ibu ke bayi semakin meningkat. Pada kondisi ini, dokter akan melakukan modifikasi pencegahan agar bayi bisa terlindungi dari penyakit ini.
Apabila hasil pemeriksaan HBsAg Anda positif, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti berikut ini.
Jika HBsAg menunjukkan hasil reaktif, maka dokter akan mulai melakukan perawatan untuk menangani hepatitis B yang Anda derita.
Pada kasus hepatitis B akut, dokter biasanya tidak akan memberikan perawatan spesifik. Pasalnya, infeksi akut ini bisa hilang dengan sendirinya selama Anda menjaga sistem imun di tubuh tetap baik.
Pada pasien dengan hepatitis B akut, dokter mungkin akan menyarankan untuk sering beristirahat, menambah konsumsi makanan bergizi, dan banyak minum air putih untuk melawan infeksi.
Namun, jika infeksi akut yang terjadi cukup parah, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani rawat inap dan memberikan obat antivirus.
Sementara itu bagi para pengidap hepatitis B kronis, perawatan mungkin perlu dilakukan seumur hidup untuk mencegah kondisi ini berkembang menjadi penyakit hati lainnya.
Perawatan untuk hepatitis B kronis antara lain:
Baca Juga
Untuk ibu hamil dengan hasil lab menunjukkan HBsAg positif atau reaktif, dokter akan langsung merujuknya ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi, setelah persalinan, bayi akan langsung menerima vaksin hepatitis B paling lama 12 jam setelah lahir.
Setelahnya, vaksin ini diberikan saat bayi berusia 1 bulan dan 6 bulan. Jadi, bayi harus mendapat total 3 kali vaksin agar mendapatkan perlindungan maksimal.
Bayi yang lahir dari ibu positif hepatitis B juga akan diberikan suntikan immunoglobulin hepatitis B.
Jika ingin tahu lebih banyak tentang hasil lab HBsAg yang diterima, Anda bisa tanyakan langsung pada dokter di fasilitas kesehatan terdekat.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati. Penyakit ini menular melalui cairan tubuh karena hubungan seksual, jarum suntik, atau kontak dengan penderita.
3 Mei 2019
Ada berbagai pertanyaan tentang penyakit Hepatitis C dan penularannya. Cari tahu jawabannya di sini.
3 Mei 2019
Hati atau liver adalah organ penting dan multifungsi di dalam tubuh manusia. Untuk menjaga kesehatannya coba 10 makanan untuk kesehatan hati yang mudah dijumpai ini.
16 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved