Narsistik adalah jenis kepribadian yang ditandai dengan merasa diri sendiri lebih penting dari orang lain, kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, dan mudah cemburu terhadap suatu keberhasilan orang lain.
20 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sering memamerkan foto selfie dan selalu ingin dikagumi oleh orang lain merupakan indikasi gangguan narsistik
Table of Content
Ada saja orang yang merasa dirinya sangat penting atau haus pujian dari orang lain. Ini hanya beberapa ciri dari gangguan narsistik, salah satu jenis masalah kepribadian yang termasuk gangguan mental.
Advertisement
Narsistik adalah jenis kepribadian yang ditandai dengan merasa diri sendiri lebih penting dari orang lain, kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, dan mudah cemburu terhadap suatu keberhasilan orang lain.
Sejatinya, di balik sikapnya yang terkesan narsis dan merasa sangat percaya diri, ada jiwa yang rapuh dan sangat sensitif terhadap bentuk kritik sekecil apapun.
Beda orang, bisa beda pula gejala dan tingkat keparahan gangguan narsistik yang dideritanya. Beberapa hal yang mengindikasikan gejala gangguan narsistik di antaranya:
Beberapa gejala tersebut tidak bersifat pasti, hanya saja secara garis besar itulah yang dirasakan orang yang mengalami gangguan narsistik.
Baca Juga
Satu hal yang juga tak kalah dominan dirasakan orang dengan gangguan narsistik adalah betapa sulitnya mereka menghadapi kritik. Terlepas dari orang lain tidak bermaksud memberikan kritik atau tidak, orang yang menderita gangguan narsistik akan berlebihan menentangnya.
Beberapa ciri-cirinya adalah:
Dengan deretan gejala dan tanda-tanda gangguan narsistik yang dipaparkan di atas, jelas bahwa hubungan sosial seseorang dengan masalah ini tidak akan mulus. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berlanjut ke kondisi yang lebih parah.
Sebut saja ketika mereka kerap merasa tidak puas dengan perlakuan orang sekitar, maka dia akan mencari kompensasi dengan melakukan hal lain.
Hal yang dikhawatirkan adalah ketika gangguan narsistik berujung menjadi depresi dan bahkan kenekatan untuk mencoba hal berbahaya seperti obat-obatan terlarang atau bunuh diri. Jika hal ini terjadi, dampaknya bukan lagi urusan mental saja, tapi juga akan merusak kesehatan.
Jelas bahwa gangguan narsistik akan mengganggu kehidupan sosial seseorang. Mulai dari hubungan dengan teman, rekan kerja, pasangan, dan banyak lagi aspek kehidupan lain yang akan terdampak.
Secara umum, orang yang menderita gangguan narsistik kerap merasa tidak bahagia dan mudah kecewa ketika tidak mendapatkan pujian atau apresiasi seperti yang diharapkan.
Itulah mengapa mereka kerap merasa hubungan yang dijalinnya dengan orang lain tidak memuaskan. Konsekuensinya, orang yang berada di sekitarnya tidak akan merasa nyaman berada dekat dengannya.
Baca Juga
Tentu tidak ada orang yang dengan sengaja ingin menderita gangguan narsistik. Ada alasan yang menyebabkan hal ini terjadi, beberapa faktor seperti:
Kondisi keluarga yang tidak harmonis atau pola pengasuhan yang salah sejak kecil bisa menyebabkan gangguan narsistik. Semisal, orangtua yang terlalu berlebihan dalam memuji atau mengkritik akan membentuk karakter yang salah.
Gangguan narsistik juga bisa dipengaruhi dari faktor genetik. Hal ini dikarenakan adanya hubungan antara otak dengan perilaku serta kemampuan berpikir yang memainkan peran dalam berkembangnya gangguan kepribadian narsistik.
Neurobiologi atau persarafan bisa jadi salah satu penyebab gangguan narsistik. Gangguan narsistik berkaitan dengan bagaimana otak memberi perintah untuk bertindak dan berpikir.
Dari ketiga hal di atas sebagai faktor pemicu terjadinya gangguan narsistik, jelas bahwa penyebabnya cukup kompleks. Semuanya juga terkait dengan apa yang pernah dilihat atau dialami dalam jangka panjang oleh seseorang sebelum dia sendiri terkena masalah tersebut.
Baca Juga
Gangguan mental dalam bentuk perilaku narsistik berlebihan ini lebih banyak menyerang pria ketimbang wanita. Biasanya, hal ini terjadi pada masa remaja atau awal menginjak usia dewasa.
Beberapa contoh publik figur yang mengalami hal ini adalah rapper Kanye West, ratu pop Madonna, Presiden AS Donald Trump, hingga Adolf Hitler. Setiap dari mereka memiliki ciri-ciri gangguan narsistik yang dapat berakibat negatif.
Apabila anak-anak yang masih kecil terlihat menunjukkan hal seperti ciri-ciri di atas, bukan berarti dia akan tumbuh besar sebagai orang dengan gangguan narsistik.
Anak kecil masih bisa menerima feedback dan masukan dari orang terdekat mereka dengan cara yang tepat. Namun ketika gangguan narsistik terjadi pada orang yang sudah dewasa bahkan paruh baya, harus ada terapi tersendiri dengan psikolog.
Hal ini menjadi peringatan dini bagi para orangtua untuk tidak menyepelekan pola pengasuhan mereka. Jangan sampai terlalu berlebihan, entah itu berlebihan memberikan pujian atau berlebihan dalam mengabaikan perasaan anak.
Baik perasaan selalu dipuji atau selalu diacuhkan sama-sama berpotensi menjadi bibit munculnya rasa narsis berlebihan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
KDRT pada anak bisa menjadi gangguan mental pada anak hingga dewasa. Salah satu yang umum terjadi adalah gangguan identitas disosiatif atau gangguan kepribadian ganda.
Trikotilomania adalah gangguan mental kronis dengan kebiasaan mencabut rambut di seluruh area tubuh. Penderita tikotilomania atau hair-pulling disorder merasakan kepuasan dan kelegaan setelah mencabut rambutnya.
Gangguan depresi mayor umumnya ditandai dengan perasaan sedih berlarut-larut yang bisa bertahan setidaknya selama 2 minggu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved