Penyebab asites yang utama adalah kerusakan yang parah pada hati atau disebut dengan sirosis hati. Beberapa kasus asites juga dapat dipicu oleh penyakit hati lain serta penyakit bukan pada hati.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Sep 2020
Pembengkakan perut yang dialami penderita asites memicu turunnya nafsu makan
Table of Content
Asites adalah penumpukan cairan dengan jumlah yang tidak normal di rongga perut. Cairan tersebut mengandung protein dan bisa mencapai volume hingga 25 mililiter. Jika dibiarkan, asites yang parah dapat menekan lambung dan paru-paru sehingga menyebabkan nafsu makan turun dan napas pendek. Menjadi kondisi yang bisa berbahaya, apa sebenarnya penyebab asites?
Advertisement
Penyebab asites yang paling umum adalah kerusakan parah yang menimbulkan jaringan parut pada organ hati – atau yang disebut dengan sirosis hati. Luka tersebut dapat meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah hati. Kemudian, peningkatan tekanan ini memaksa cairan masuk ke dalam rongga perut dan menimbulkan asites.
Sirosis hati sendiri dapat terjadi karena beberapa faktor, misalnya:
Asites juga dapat dipicu oleh penyakit hati lainnya, seperti hepatitis alkohol tanpa sirosis yang parah, hepatitis kronis, dan penyumbatan pada pembuluh darah vena di hati. Pada pasien dengan gangguan hati ini, cairan yang mengandung protein dapat bocor dari permukaan hati dan usus – sehingga menumpuk di rongga perut.
Pada kasus yang jarang terjadi, asites juga dapat disebabkan oleh penyakit lain yang sebenarnya tidak berhubungan dengan hati, termasuk:
Cairan dalam volume kecil di perut biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada level sedang, volume cairan tersebut dapat menaikkan ukuran pinggang pasien dan menambah berat badan.
Sementara itu, volume cairan yang tinggi dapat memicu pembengkakan (distensi) pada perut. Penderitanya juga akan merasa tidak nyaman karena perut terasa kencang dengan pusar yang rata atau bahkan terdorong keluar.
Pembengkakan perut tersebut juga memberi tekanan pada lambung dan memicu turunnya nafsu makan. Paru-paru pasien juga akan tertekan dan terkadang dapat menimbulkan napas pendek.
Pada beberapa pasien, pergelangan kaki dapat menjadi bengkak karena cairan juga menumpuk di area tersebut (disebut dengan edema).
Ada beberapa strategi penanganan asites dari dokter, misalnya:
Diuretik merupakan obat-obatan yang umum diresepkan dokter dan efektif untuk mengatasi asites. Obat diuretik ini meningkatkan pengeluaran garam dan cairan dari tubuh – sehingga mengurangi tekanan pada pembuluh darah di hati.
Parasentesis adalah prosedur yang dilakukan dokter untuk menyingkirkan kelebihan cairan menggunakan jarum tipis yang panjang. Jarum tersebut kemudian dimasukkan dokter melalui kulit ke dalam rongga perut. Tindakan ini biasanya dilakukan pada kasus asites yang parah atau yang terjadi secara berulang.
Karena parasentesis berisiko menimbulkan infeksi, pasien asites yang menjalani tindakan ini akan diberikan antibiotik oleh dokter.
Pada kasus yang amat parah, pasien asites akan perlu menjalani operasi. Operasi dilakukan dengan menggunakan tabung permanen yang disebut dengan shunt. Shunt akan ditempatkan ke dalam tubuh dan mengalirkan aliran darah di sekitar hati.
Apabila tindakan-tindakan di atas tidak mampu mengatasi asites, dokter mungkin akan merekomendasikan transplantasi hati. Transplantasi biasanya baru dilakukan pada kasus penyakit hati fase akhir.
Ada beberapa komplikasi tertentu yang dikaitkan dengan asites, misalnya:
Asites sebenarnya tidak dapat dicegah. Namun, beberapa langkah perlu dilakukan untuk menurunkan risiko kondisi ini, misalnya:
Penyebab asites yang utama adalah sirosis atau luka yang parah pada hati. Namun, penumpukan cairan ini juga bisa dipicu oleh penyakit hati lain seperti hepatitis.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
HDL adalah kolesterol baik yang berfungsi untuk menyingkirkan kolesterol berlebih di darah. Kadar ideal untuk HDL adalah 60 miligram/desiliter (mg/dL) atau lebih. Bagaimana cara meningkatkannya?
20 Apr 2023
Hati merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi menyaring racun. Sayangnya, di fase awal, gangguan hati tidak memiliki gejala khas sehingga sering diabaikan. Menjaga kesehatan hati dapat mencegah gangguan hati.
14 Feb 2022
Hangover adalah reaksi sistem imun ketika mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, mual, sensitif terhadap cahaya, hingga diare.
24 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved