Jangan mudah percaya mitos bahwa orang tua tidak boleh berolahraga. Pahami dulu mitos fakta berikut dan pilih olahraga untuk lansia yang aman.
Olahraga untuk lansia akan membantu orang tua memiliki tubuh yang sehat dan bugar.
Table of Content
Kebugaran tubuh pada dasarnya tidak mengenal batasan usia. Tubuh yang bugar akan memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam melakukan banyak hal.
Advertisement
Bahkan, menjaga kebugaran tubuh juga sama dengan memastikan sistem metabolisme tubuh berjalan dengan optimal sehingga tidak akan ada masalah dalam berat badan, kadar kolesterol, dan tingkat tekanan darah.
Tidak terkecuali, tubuh yang bugar dan sehat juga akan menciptakan jiwa yang lebih ceria dan bersemangat. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap semakin tua usia seseorang, kemampuannya dalam berolahraga akan berkurang pula.
Namun, apakah itu benar? Untuk memastikannya, simak 5 mitos olahraga untuk lansia berikut ini.
Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa semakin tua usianya, maka kemampuannya untuk berolahraga akan semakin berkurang. Padahal, tidak bergerak dan tidak berolahraga sama sekali akan lebih berbahaya dan mempercepat proses penuaan.
Orang-orang yang tidak aktif berolahraga akan dua kali lebih besar memiliki risiko terserang penyakit jantung. Apabila Anda sudah terlalu lama tidak berolahraga, cobalah untuk memulai latihan dengan senam aerobik ringan yang dapat menaikkan denyut jantung.
Jadi, tidak ada kata terlalu tua untuk memulai gaya hidup sehat.
Perlu diakui, kekuatan orang yang sudah berusia lanjut memang tidak lagi sebesar anak-anak muda. Akan tetapi, itu bukan berarti Anda kehilangan peluang untuk berolahraga. Kenali tubuh Anda dan ketahui batasan kemampuan tubuh.
Anda dapat memulainya dengan berkonsultasi pada dokter sebelum memulai suatu program latihan. Dokter dapat memberikan saran dan masukkan mengenai olahraga untuk lansia dan gerakan apa yang dapat dan tidak dapat Anda lakukan.
Saat memulainya, pastikan juga Anda didampingi oleh orang yang memang ahli dalam bidang olahraga tersebut untuk menjaga Anda tetap melakukan latihan dengan baik sesuai dengan kapasitas.
Dengan melakukan latihan secara rutin dan konsisten, jantung Anda akan menjadi lebih kuat dan tidak memberikan risiko apapun. Hal ini tentu dengan kadar latihan yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatanmu.
Anda tentu tidak dianjurkan untuk mengikuti lari maraton, melainkan cukup dengan berjalan kaki rutin selama 10-30 menit sehari.
Jika dilakukan secara rutin, sirkulasi darah dan tingkat kolesterol akan membaik. Bahkan, latihan rutin ini dapat membuat jiwa Anda terasa semakin bahagia dengan tubuh yang bugar.
Yakinlah bahwa olahraga merupakan sebuah kebutuhan tubuh yang harus dipenuhi seberapa tua pun usia Anda. Anda cukup mengenakan sepatu olahraga dan pergilah ke taman untuk melakukan jalan sore atau jogging.
Anda juga dapat mencoba hobi lain yang dapat melatih otot dan memberikan ruang bagi tubuh untuk bergerak seperti berkebun. Selain itu, memiliki hewan peliharaan yang perlu diajak jalan juga dapat membantu Anda untuk bergerak dan berjalan. Yakini bahwa tidak ada kata tua untuk berolahraga.
Jangan pernah menyepelekan apa yang Anda miliki sekarang dengan membandingkannya pada apa yang Anda miliki dulu. Jika Anda merasa tidak lagi sekuat dan sebugar saat muda, itu tidak dapat menjadi alasan untuk tidak berolahraga di masa tua.
Olahraga bukan berarti harus mampu berlari secepat yang Anda lakukan saat masih muda, melainkan dengan bergerak dan berlatih pada kemampuan yang Anda miliki saat ini.
Seberapa pun jauh perbandingannya, menjaga konsistensi dalam olahraga akan selalu membawa manfaat pada kesehatan Anda.
Sebuah penelitian dari Universitas Yale, Connecticut, Amerika Serikat, menemukan bahwa para orang tua yang membiasakan diri untuk berjalan kaki setidaknya 20 menit sekali memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terserang gangguan mobililtas dibandingkan yang tidak melakukan sama sekali.
Jadi, jangan pernah ragu untuk mulai berolahraga berapa pun usia Anda.
Advertisement
Ditulis oleh Giasinta Angguni Pranandhita
Referensi
Artikel Terkait
Gejala pikun dapat berupa penurunan daya ingat, sulit berpikir, maupun sulit berkomunikasi. Kenali lebih lanjut mengenai pikun pada lansia berikut ini.
20 Mei 2019
Penyakit Alzheimer dimulai setidaknya 10 tahun sebelum gejala-gejala umum muncul. Untuk mencegah Alzheimer terjadi, Anda dapat melakukan tes darah. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa melakukan tes darah dapat mendeteksi Alzheimer hingga 16 tahun sebelum gejala Alzheimer muncul.
18 Apr 2023
Di tengah masyarakat, bahaya mandi malam kerap dipercaya bisa menyebabkan rematik, membuat kulit jadi kering, hingga mengakibatkan paru-paru basah. Mitos atau fakta, ya?
3 Okt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved