logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Harus Seimbang, Ini Fungsi Sodium Chloride Bagi Tubuh

open-summary

Sodium chloride atau NaCl lebih umum dikenal dengan sebutan garam sangat diperlukan tubuh. Namun kadarnya dalam tubuh tidak boleh berlebih atau kekurangan.


close-summary

6 Mar 2021

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Idealnya, kandungan sodium chloride dalam tubuh haruslah seimbang

Idealnya, kandungan sodium chloride dalam tubuh haruslah seimbang

Table of Content

  • Fungsi sodium klorida bagi tubuh
  • Manfaat sodium chloride
  • Adakah efek sampingnya?
  • Catatan dari SehatQ

Sodium chloride atau NaCl lebih umum dikenal dengan sebutan garam. Senyawa ini bersifat anorganik, artinya terbentuk dari sodium dan klorida yang membentuk kristal berwarna putih. Tubuh memerlukan asupan NaCl dalam porsi sewajarnya, tidak terlalu banyak atau sedikit.

Advertisement

Fungsi sodium klorida ini sangat penting bagi tubuh, mulai dari menyerap nutrisi. Tak hanya itu, senyawa ini juga berperan dalam mengendalikan tekanan darah.

Fungsi sodium klorida bagi tubuh

Sebelum membahas tentang fungsi dan manfaat sodium chloride, bedakan dulu arti dari sodium dan garam. Sodium adalah jenis mineral dan nutrisi yang terjadi secara alami. Beberapa contoh makanan seperti sayuran segar, legume, dan buah-buahan memiliki sodium.

Sementara garam adalah jenis asupan sodium yang 75-90% diperoleh dari makanan. Umumnya, proporsi garam adalah kombinasi 40% sodium dan 60% klorida.

Peran sodium klorida untuk tubuh sangatlah penting, di antaranya untuk:

1. Penyerapan nutrisi

Baik sodium maupun klorida sama-sama memegang peranan penting pada usus halus manusia. Dengan adanya sodium, tubuh bisa lebih optimal menyerap klorida, gula, air, hingga asam amino pembentuk protein.

Selain itu, klorida dalam bentuk asam hidroklorida juga membantu proses pencernaan. Proses penyerapan nutrisi bisa menjadi lebih optimal.

2. Menjaga energi

Mineral seperti sodium dan potasium merupakan jenis elektrolit yang ada di dalam dan luar sel-sel tubuh. Keseimbangan antara kedua partikel itu berperan penting pada bagaimana sel-sel tubuh mengelola energi.

Tak hanya itu, sodium chloride juga membantu proses kontraksi otot, pengiriman sinyal saraf ke otak, hingga fungsi otak.

3. Menjaga tekanan darah

Untuk mengatur kadar sodium dalam tubuh, ginjal, otak, serta kelenjar adrenal bekerja bersama-sama. Adanya sinyal kimia memberi komando pada ginjal untuk mengelola cairan, baik menahan maupun membuangnya lewat urine.

Ketika kadar sodium dalam darah terlalu banyak, otak akan memberi sinyal pada ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak air pada sirkulasi darah. Dengan demikian, volume dan tekanan darah akan meningkat.

Sementara ketika terjadi kekurangan sodium, artinya kadar cairan yang terserap ke aliran darah pun lebih sedikit. Hasilnya, tekanan darah menjadi lebih rendah.

Manfaat sodium chloride

sayur bayam
Memberikan rasa pada masakan

Beberapa manfaat sodium klorida adalah untuk:

  • Masakan

Hampir seluruh jenis masakan menggunakan garam sebagai bagian dari resepnya. Bahkan, garam juga berperan dalam mengeluarkan warna alami makanan sehingga tampak lebih menggiurkan.  

Bukan hanya sebagai bumbu, garam juga bisa menjadi pengawet alami agar makanan tidak mudah rusak. Itulah mengapa garam kerap digunakan untuk merendam daging sebelum dimasak (brine) agar lebih empuk.

  • Kebutuhan rumah tangga

Fungsi lain dari sodium chloride adalah untuk kebutuhan rumah tangga. Contohnya sebagai kandungan dari pembersih peralatan masak, mencegah munculnya jamur, juga menghilangkan noda.

  • Kebutuhan medis

Di dunia medis, apabila dokter meresepkan penanganan dengan garam, artinya digunakan sodium klorida. Ketika NaCl dicampur dengan air, akan terbentuk saline solution.

Penggunaan saline solution secara medis adalah untuk:

  • Cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit
  • Suntikan cairan saline untuk membilas kateter atau cairan intravena setelah selesai digunakan
  • Irigasi hidung untuk melegakan pernapasan dan melembapkan rongga hidung
  • Membersihkan luka agar steril
  • Obat tetes mata untuk mengobati mata merah atau kering
  • Inhalasi sodium chloride untuk memancing adanya dahak sehingga bisa dibuang

Penggunaan NaCl untuk kebutuhan medis hanya boleh dilakukan atas konsultasi dengan dokter. Berbeda jenis cairan, akan lain pula rasio sodium klorida dibandingkan dengan airnya.

Selain itu, jenis cairan yang digunakan untuk kebutuhan berbeda juga mungkin mengandung tambahan zat kimia dan senyawa lainnya.

Adakah efek sampingnya?

Secara umum, sodium chloride tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, tentu akan menjadi bermasalah apabila terlalu banyak maupun sedikit. Berikut penjelasannya:

  • Terlalu banyak

Mengonsumsi terlalu banyak sodium dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi yang tentu saja meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung dan ginjal.

Selain itu, tubuh akan merespons dengan menahan air sehingga terjadi retensi cairan. Gejala paling terlihat adalah membengkaknya beberapa bagian tubuh.

Tak hanya itu, kelebihan asupan sodium klorida juga bisa menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi.

  • Terlalu sedikit

Sementara defisiensi atau terlalu sedikit sodium bisa berarti kondisi hiponatremia. Penyebabnya beragam, mulai dari minum terlalu banyak air, mual dan muntah dalam waktu lama, mengonsumsi obat diuretik, penyakit ginjal, hingga masalah hormon.

Risiko ini juga bisa terjadi pada atlet yang menjalani olahraga berintensitas tinggi tanpa mengganti kebutuhan elektrolit dan cairan dengan tepat.

Idealnya, rekomendasi asupan sodium setiap harinya tidak lebih dari 2.300 miligram. Anda bisa mencegah konsumsi sodium berlebih dengan menghindari makanan yang diproses terlalu banyak. Selalu periksa label kemasan sebelum mengonsumsinya.

Ganti pula konsumsi makanan beku atau dengan bahan pengawet dengan makanan asin yang sehat.

Namun, tentu saja takaran berapa asupan sodium ideal ini bisa berbeda antara satu orang dan lainnya. Faktor yang turut menentukan mulai dari usia, jenis kelamin, hingga kondisi medis juga perlu diperhitungkan.

Baca Juga

  • 7 Makanan Sehat untuk Disantap di Hari Valentine
  • Memiliki Tubuh Ramping, Ini Kebiasaan Olahraga dan Diet ala Blackpink
  • 8 Manfaat Kacang Lentil untuk Kesehatan, Kenali Juga Efek Sampingnya

Catatan dari SehatQ

Bagi yang ingin menjalani diet rendah sodium pun, tentu harus berkonsultasi terlebih dahulu pada ahlinya, baik dokter maupun pakar gizi. Selalu kenali tubuh sebelum mencoba mengubah asupan atau pola makan.

Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang seberapa banyak asupan sodium yang tepat untuk Anda, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

makanan sehathidup sehatpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved