Hangry adalah istilah yang menggambarkan perasaan mudah marah ketika lapar. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan hormon kortisol ketika seseorang lapar.
2023-03-18 03:43:57
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Rasa lapar memang dapat membuat orang mudah marah
Table of Content
Makan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk tetap bisa hidup. Saat lapar, Anda akan mengalami sejumlah gejala fisik seperti sakit kepala, penurunan detak jantung, hingga kesulitan untuk berkonsentrasi.
Advertisement
Selain memicu gejala fisik, lapar juga dapat memengaruhi emosi seseorang. Orang yang lapar cenderung mudah marah. Meski bukan merupakan istilah resmi dalam medis, beberapa orang seringkali menyebut kondisi ini dengan sebutan hangry.
Hangry adalah istilah yang digunakan banyak orang untuk menggambarkan perasaan mudah marah saat lapar. Meskipun bukan merupakan istilah medis resmi, kondisi ini memang benar adanya dan memiliki penjelasan secara ilmiah.
Rasa lapar memang dapat membuat orang mudah marah. Kondisi ini terjadi akibat penurunan kadar gula (glukosa) dalam darah. Saat kadar gula dalam darah terlalu rendah, kondisi tersebut meningkatkan produksi hormon kortisol dan adrenalin dalam tubuh.
Peningkatan produksi hormon kortisol itulah yang kemudian membuat seseorang cenderung mudah marah saat lapar. Selain itu, rasa lapar yang berlebihan juga dapat membuat mereka bersikap dan bertindak lebih agresif dari biasanya.
Rasa lapar tidak hanya membuat seseorang menjadi mudah marah, ada beberapa gejala lain yang mungkin juga dirasakan. Ketika kelaparan, Anda berpotensi mengalami kondisi-kondisi seperti:
Konsumsi makanan sesegera mungkin dapat membantu mengatasi gejala ringan. Apabila gejala yang dirasakan sudah parah, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan.
Melihat dampak buruk yang dapat ditimbulkan terhadap fisik dan psikologis Anda, beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah rasa lapar. Berikut sejumlah langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Pola makan teratur dapat membantu mencegah munculnya rasa lapar terlalu sering. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bergizi dan mengenyangkan ketika sarapan, makan siang, serta makan malam. Jika Anda merupakan orang yang mudah lapar, mengonsumsi makanan dalam porsi kecil lebih selama beberapa kali sepanjang hari dapat membantu.
Junk food atau makanan cepat saji dapat menyebabkan penurunan gula darah secara drastis, yang kemudian membuat Anda mudah merasa lapar. Awalnya, makanan cepat saji memang akan memicu lonjakan gula darah, namun hal tersebut hanya berlangsung sementara. Agar kenyang lebih lama, konsumsilah makanan kaya nutrisi dan tinggi serat.
Selalu menyediakan camilan di dekat Anda merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah lapar. Isilah perut dengan menggunakan camilan sehat pada sela-sela waktu makan, misalnya konsumsi buah.
Salah satu cara yang mudah dilakukan untuk mencegah rasa lapar adalah dengan menjaga agar tubuh selalu terhidrasi. Saat kebutuhan cairan tubuh Anda tidak terpenuhi dengan baik (dehidrasi), tubuh akan mengirim sinyal lapar ke otak.
Kurangnya istirahat dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon ghrelin dalam tubuh. Ghrelin sendiri merupakan hormon yang merangsang nafsu makan. Untuk mencegah rasa lapar, pastikan Anda beristirahat dengan cukup (7-8 jam setiap malam).
Hangry adalah istilah yang menggambarkan perasaan mudah marah ketika lapar. Kondisi ini disebabkan peningkatan hormon kortisol ketika seseorang merasa lapar. Cara mencegahnya antara lain dengan pola makan teratur, menghindari makanan cepat saji, menjaga tubuh tetap terhidrasi, hingga istirahat yang cukup.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anger management adalah mengelola kemarahan dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Simak caranya di sini.
Amarah meletup-letup dan tidak terkendali merupakan tanda Intermittent Explosive Disorder atau IED. Kondisi ini bisa terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan seseorang.
Mencari cara mengatasi frustasi bagi tiap orang yang mengalami kondisi ini tentu akan berbeda-beda. Pilihlah metode yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kesehatan mental Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved