Blighted ovum atau hamil kosong adalah kondisi ketika embrio tidak berkembang setelah terjadinya pembuahan. Tanda hamil kosong sama dengan kehamilan normal pada umumnya, namun gejala mual muntah akan menghilang dalam beberapa waktu, kamu juga mungkin akan mengalami kram perut hebat, hingga akhirnya keguguran dan alami pendarahan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
16 Okt 2023
Gambaran USG hamil kosong
Table of Content
Pernahkah kamu mengalami gejala kehamilan normal namun dokter kemudian menjelaskan bahwa tidak ada janin yang berkembang di dalam rahim? Kondisi ini sering disebut sebagai hamil kosong. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan blighted ovum.
Advertisement
Meski tidak ada jabang bayi yang berkembang, perempuan yang mengalami hamil kosong tetap bisa merasakan gejala hamil pada umumnya seperti mual. Bahkan, hasil test pack juga bisa positif.
Lantas bagaimana hamil kosong bisa terjadi dan apakah bisa dikenali sejak dini? Berikut ulasan selengkapnya.
Blighted ovum atau kehamilan kosong adalah kondisi di mana seorang wanita hamil memiliki janin atau embrio yang tidak berkembang. Kondisi ini cukup umum terjadi. Bahkan, 50% kasus keguguran di trimester pertama kehamilan disebabkan oleh hamil kosong.
Perempuan yang mengalami hamil kosong bisa tidak menyadari kondisi ini karena meskipun embrio berhenti tumbuh, kantung kehamilan tetap berkembang. Plasenta dan kantung kehamilan yang kosong pun akan tetap melepaskan hormon kehamilan. Ini yang membuat gejala kehamilan tetap terjadi.
Penyebab kehamilan kosong sering kali disebabkan oleh kualitas sperma atau sel telur yang buruk hingga proses pembelahan sel yang tidak normal. Saat pembuahan, sel telur akan mulai membelah segera setelah dibuahi oleh sperma.
Sekitar sepuluh hari kemudian, sel-sel tersebut telah membentuk embrio. Namun, pada kehamilan kosong, embrio tidak pernah terbentuk atau berhenti tumbuh setelah terbentuk.
Ini merupakan kondisi yang tidak bisa dicegah, dan semua ibu hamil bisa saja mengalaminya. Namun, bagi sebagian besar wanita, kondisi ini hanya terjadi satu kali.
Baca Juga: Tanda Pembuahan Gagal Akibat Blighted Ovum
Berikut ini tanda-tanda yang akan kamu alami saat mengalami hamil kosong:
Perempuan yang mengalami hamil kosong tetap bisa merasakan mual dan muntah, tapi pada beberapa orang frekuensi dan intensitasnya akan berkurang atau bahkan tiba-tiba hilang.
Ketika usia kandungan semakin bertambah, biasanya akan terjadi mual dan muntah (morning sickness) karena peningkatan hormon kehamilan. Akan tetapi, pada hamil kosong, mual dan muntah itu malah berkurang atau bahkan menghilang seiring bertambahnya usia kandungan.
Hormon kehamilan akan membuat ibu hamil merasakan berbagai gejala, salah satunya nyeri payudara. Jika sebelumnya kamu merasakan nyeri payudara, namun seiring usia kehamilan nyeri tersebut malah hilang, kamu patut mencurigai kondisi ini. Hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa kamu mengalami hamil kosong.
Ketika kamu merasakan kram yang hebat di perut, maka kamu tentu harus waspada. Ini dapat menjadi ciri bahwa mungkin saja kamu mengalami hamil kosong tapi tidak pendarahan. Kram di perut yang hebat juga bisa menjadi indikasi bahwa kehamilan anembrionik akan gugur.
Baca Juga: Hamil Kosong tapi Tidak Perdarahan, Apakah Mungkin Terjadi?
Kehamilan kosong tidak akan bertahan lama, dan pendarahan mungkin akan terjadi dalam beberapa hari. Namun, beberapa wanita bahkan tidak menyadarinya.
Kemungkinan besar keguguran biasanya terjadi pada akhir trimester pertama. Namun, proses keguguran ini bisa memakan waktu hingga berminggu-minggu. Hal ini juga bisa memicu rasa tidak nyaman secara fisik, untuk menunggu keguguran seluruhnya.
Untuk mendeteksi kehamilan kosong, dokter akan melakukan pemeriksaan USG. Setelah bisa dipastikan bahwa kamu memang mengalami kondisi ini, ada beberapa perawatan yang akan dilakukan dokter, seperti:
Dokter akan memberikan obat penggugur kandungan berupa obat minum maupun yang dimasukkan langsung ke dalam vagina. Akan tetapi, penggunaan obat tersebut tentu harus berdasarkan petunjuk dokter dengan dosis yang tepat.
Setelah menggunakan obat ini, dibutuhkan beberapa hari bagi tubuh untuk mengeluarkan semua jaringan yang tersisa di rahim. Selama proses ini, ada kemungkinan efek samping, seperti mual, diare, kram perut, dan pendarahan hebat.
Hamil kosong memang tidak harus dikuret. Tetapi, kalau obat penggugur kandungan tidak bisa meluruhkan semua jaringan dengan baik, maka dokter biasanya akan melanjutkan perawatan dengan melakukan dilatasi dan kuret.
Hal ini dilakukan dengan melebarkan leher rahim dan mengeluarkan isi jaringan kehamilan. Dilatasi dan kuret mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti infeksi leher rahim, kerusakan rahim, jaringan parut rahim, dan perdarahan hebat.
Konsultasikan pada dokter untuk menentukan tindakan pengobatan terbaik bagi kamu. Dengan berkonsultasi, dokter akan memantau kondisi kamu agar tetap aman setelah mengalami kehamilan anembrionik.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak kemungkinan penyebab wanita susah hamil. Mulai dari gangguan ovulasi, kerusakan saluran tuba, usia, hingga kualitas sperma.
26 Sep 2022
Manfaat saffron untuk ibu hamil beragam, mulai dari meringankan mood swing, menjaga tekanan darah, hingga mengurangi morning sickness. Namun sebelum mencobanya, kenali juga efek sempingnya, ya!
14 Jul 2020
Pemeriksaan kehamilan saat pandemi Covid-19, perlukah dilakukan? Pertanyaan tersebut mungkin terbersit di benak para ibu hamil. Sebenarnya, pemeriksaan kehamilan di tengah pandemi virus corona tetap perlu dilakukan, asalkan tetap mengikuti prosedur pemeriksaan kehamilan saat pandemi yang aman agar ibu hamil tidak terinfeksi virus corona.
27 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved