logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Bisakah Wanita Menopause Subur dan Hamil Kembali?

open-summary

Menopause menjadi tanda berakhirnya masa subur seorang wanita dan membuat mereka tidak dapat hamil kembali. Kehamilan yang terjadi pada masa menopause bisa jadi karena keliru mengartikan kondisi ini.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

11 Nov 2021

wanita menopause subur dan hamil kembali

Wanita menopause tidak bisa hamil dan subur kembali

Table of Content

  • Apakah wanita menopause bisa hamil?
  • Cara mencegah kehamilan saat menopause 
  • Catatan dari SehatQ

Menopause adalah fase alamiah yang terjadi ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi, setidaknya selama 12 bulan. Dengan kata lain, wanita menopause akan mengalami penurunan kesuburan sehingga tidak lagi mengalami haid maupun hamil. Namun, bisakah wanita menopause subur kembali dan mengalami kehamilan?

Advertisement

Apakah wanita menopause bisa hamil?

Menopause biasanya terjadi pada akhir usia 40 tahun hingga awal usia 50 tahun. Beberapa wanita mungkin mengalami menopause dini karena berbagai hal, termasuk mereka yang menjalani operasi pengangkatan ovarium

Pada fase ini, ovarium tidak lagi melepaskan sel telur dan pengeluaran hormon seksual pun berkurang. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya kesuburan pada wanita, serta terhentinya proses menstruasi dan kehamilan. 

Beberapa wanita mungkin ragu dan mempertanyakan apakah wanita menopause bisa hamil dan subur kembali? Jawabannya tidak. Ya, wanita yang telah menopause, yakni tidak mengalami menstruasi selama 1 tahun penuh, tidak bisa hamil atau subur kembali. 

Namun, ada beberapa beberapa alasan wanita yang dikira sudah menopause hamil kembali. 

1. Masih berada di fase perimenopause 

Sebelum memasuki fase menopause, Anda akan berada pada masa transisi atau disebut dengan perimenopause. Ini adalah fase transisi sebelum Anda benar-benar menopause.

Pada fase ini Anda mungkin sudah mengalami gejala menopause dengan periode haid yang jarang, tapi belum sepenuhnya terhenti dalam 1 tahun berturut-turut. Ini terjadi karena ovarium secara bertahap mulai menghasilkan sedikit hormon estrogen. 

Fase perimenopause biasanya dimulai 8-10 tahun sebelum menopause, yakni di usia sekitar 40 tahun atau 30 tahun. Pada fase inilah beberapa wanita mungkin menyangka dirinya sudah mengalami menopause, padahal belum. Mereka masih terbilang subur dan masih bisa hamil. 

Kemungkinan besar, jika Anda mengira sudah menopause tapi ternyata hamil, bisa jadi Anda sebenarnya sedang dalam tahap perimenopause, bukan menopause.

2. Adanya gangguan menstruasi

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, beberapa wanita mungkin mengira telah mengalami menopause karena timbul gejala menopause, seperti terhentinya haid secara tiba-tiba. Padahal, ini bisa terjadi karena adanya gangguan menstruasi, seperti:

  • Amenore sekunder (haid terhenti selama beberapa waktu)
  • Oligomenore (haid jarang terjadi)

Gangguan menstruasi tersebut memiliki gejala yang mirip dengan gejala menopause. Pada kondisi ini, wanita masih subur dan bisa hamil. Inilah yang membuat wanita mengira telah menopause tapi ternyata masih bisa hamil. 

3. Program bayi tabung 

Wanita menopause masih mungkin hamil dengan bantuan program bayi tabung. Meskipun berisiko tinggi, prosedur ini terbukti berhasil. 

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah program kehamilan yang pembuahannya terjadi di luar rahim. Dengan kata lain, sel telur dan sel sperma dipertemukan di laboratorium.

Pada wanita menopause atau pascamenopause, biasanya sel telur sudah tidak layak. Akan tetapi, umumnya prosedur bayi tabung tetap dapat dilakukan karena sel telur telah diambil sebelum menopause terjadi. Sel telur ini kemudian dibekukan dan disimpan, sampai tiba waktunya dikembalikan ke dalam rahim. 

Selain itu, wanita menopause yang melakukan IVF juga perlu memerlukan terapi hormon sebagai persiapan sebelum proses bayi tabung dilakukan. 

4. Pemberian plasma dan hormon pada menopause dini 

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh UC San Diego Health menyatakan bahwa pemberian plasma kaya trombosit dan hormon gonadotropin bisa mengembalikan kesuburan dan memungkinkan terjadinya kehamilan pada wanita yang mengalami menopause dini

Dalam publikasi tersebut, plasma kaya trombosit dan hormon gonadotropin diketahui dapat merangsang terjadinya ovulasi sehingga memungkinkan kehamilan terjadi. 

Namun, perlu penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih luas untuk mampu memastikan keamanan dan keampuhan metode pengobatan ini. 

BACA JUGA: Cara Mencegah Menopause Dini Sebelum Terlambat

Cara mencegah kehamilan saat menopause 

Mengingat gejala mirip menopause bisa terjadi saat Anda masih dalam masa subur, seperti di masa perimenopause atau akibat gangguan haid tertentu, cara terbaik mencegah kehamilan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi

Penggunaan kontrasepsi ini bisa Anda lakukan sampai status menopause Anda benar-benar terkonfirmasi, yakni selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami haid. 

The North American Menopause Society merekomendasikan beberapa alat kontrasepsi yang efektif, aman dan tepat sampai Anda benar-benar mengalami menopause, antara lain:

  • Kontrasepsi hormonal oral, seperti pil progestogen atau kombinasi estrogen-progestogen
  • Kontrasepsi hormonal non-oral, seperti suntikan atau cincin vagina
  • Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dengan atau tanpa hormon
  • Sterilisasi atau vasektomi
  • Alat pengaman seperti kondom

Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter terkait alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Baca Juga

  • Makan Timun saat Haid Sebabkan Gangguan Reproduksi, Mitos atau Fakta?
  • Terlambat Menstruasi Tapi Tak Hamil? Ini Mungkin Penyebabnya
  • 12 Cara Mempercepat Haid yang Aman Dilakukan

Catatan dari SehatQ

Memasuki masa menopause membuat Ada tidak mungkin subur kembali. Anggapan atau kejadian hamil kembali setelah menopause biasanya terjadi pada wanita yang sebenarnya masih dalam fase perimenopause atau masa transisi menuju menopause. 

Untuk memastikan diagnosis menopause, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Biasanya Anda akan diminta menginfokan siklus haid selama setahun terakhir. Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon Anda. 

Jika masih ada pertanyaan seputar kemungkinan dan cara mencegah wanita menopause subur kembali, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

menopausediet perimenopausegangguan menstruasi

Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved