Kehamilan dan persiapan melahirkan saat pandemi virus corona (Covid-19) memang dapat menambah kecemasan sang ibu. Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh ibu hamil saat harus memeriksakan kehamilan dan melahirkan di tengah pandemi Covid-19
20 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Melahirkan saat pandemi virus corona (Covid-19) memang dapat menambah kecemasan sang ibu
Table of Content
Kehamilan dan melahirkan adalah momen yang membahagiakan bagi setiap calon ibu di dunia. Namun, tak dipungkiri menjalani kehamilan dan persiapan melahirkan saat pandemi virus corona (Covid-19) memang dapat menambah kecemasan sang ibu. Sebab, persiapan yang dilakukan menjadi lebih matang dan ada lebih banyak prosedur yang harus dijalankan.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mencegah penularan virus, banyak ibu hamil yang mungkin merasa cemas dan takut pergi ke dokter guna pemeriksaan rutin kehamilan.
Bahkan, mungkin tak sedikit yang memilih melakukan tindakan pencegahan dengan tinggal di rumah dan physical distancing.
Padahal, dikutip dari UNICEF, pemeriksaan kehamilan saat pandemi virus corona aman-aman saja dilakukan selama mengikuti protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat keluar rumah, menerapkan etika bersin dan batuk yang tepat, serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir baik saat berada di lingkungan rumah sakit dan saat tiba di rumah.
Bagi Anda yang khawatir untuk pergi ke klinik atau rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan, saat ini sejumlah rumah sakit, dokter kandungan, atau bidan telah melakukan penyesuaian dengan situasi yang ada.
Konsultasi kehamilan dapat dilakukan secara online atau melalui telepon sehingga pemeriksaan kehamilan tetap bisa dilakukan untuk melihat perkembangan bayi. Perubahan pemeriksaan kehamilan juga dapat disesuaikan pada kondisi masing-masing pasien. Misalnya, kehamilan dengan risiko rendah vs risiko tinggi.
Jadi, Anda disarankan untuk mencari tahu apa saja pilihan media untuk berkonsultasi yang ditawarkan oleh dokter kandungan atau rumah sakit tempat Anda biasa melakukan pemeriksaan kehamilan.
Baca juga: Tes Deteksi Corona (Covid-19)
Selama proses konsultasi, pastikan Anda mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan saat pandemi virus corona.
Jika mendekati waktu melahirkan di masa pandemi sudah dekat, Anda dapat mengajukan berbagai pertanyaan salah satunya sebagai berikut:
Selanjutnya, setelah bayi Anda lahir, penting pula untuk terus melakukan konsultasi, termasuk menjalani imunisasi rutin. Tanyakan kepada dokter atau rumah sakit mengenai cara aman untuk membuat janji berkonsultasi dan imunisasi di tengah pandemi.
Jelang mendekati hari H melahirkan, wajar rasanya bila ibu hamil mengalami rasa cemas dan khawatir. Terlebih jika harus melahirkan saat pandemi virus corona. Nah, untuk mempersiapkan diri melahirkan saat pandemi virus corona, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu hamil, yaitu:
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil tidak berisiko lebih tinggi untuk tertular virus corona dibandingkan kelompok orang lainnya.
Akan tetapi, ibu hamil dapat mengalami perubahan imunologis dan fisiologis, terutama pada usia kehamilan di bulan-bulan terakhir, yang menyebabkan dirinya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, termasuk Covid-19.
Nah, untuk mengurangi risiko tertular virus corona, penting bagi para ibu hamil untuk mengambil tindakan pencegahan, antara lain:
Langkah-langkah perlindungan tambahan juga perlu dilakukan, termasuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air, menerapkan pola hidup bersih sehat, desinfeksi permukaan benda yang sering disentuh di rumah, memantau diri sendiri dari gejala virus corona dan mencari perawatan dini dari penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: Ibu Hamil Positif Corona, Bagaimana Faktanya di Lapangan?
Persiapan melahirkan saat pandemi virus corona berikutnya adalah mempertimbangkan tempat melahirkan. Pilihan tempat melahirkan, baik itu di rumah, klinik, atau rumah sakit, juga perlu dipikirkan secara matang dengan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya. Ini juga tergantung pada kondisi ibu hamil, situasi, dan sistem layanan kesehatan
Anda mungkin membayangkan bila di rumah sakit terdapat pintu yang berbeda untuk pasien Covid-19 dan pasien bukan Covid-19. Namun, dalam beberapa situasi, hal ini tidak mungkin untuk dilakukan.
Maka dari itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan yang menangani Anda selama masa kehamilan dan proses melahirkan saat pandemi virus corona yang aman.
Jika ibu hamil ingin melahirkan di klinik atau di rumah sakit, pastikan ada ambulans atau kendaraan yang dapat menjangkau tempat bersalin. Hal ini untuk berjaga-jaga bila Anda harus segera dirujuk ke rumah sakit.
Sedangkan, jika ibu hamil memiliki gangguan kesehatan tertentu, sebaiknya jangan melahirkan di rumah.
Pasalnya, akan lebih aman bila bumil melahirkan di rumah sakit agar kondisi Anda dapat diawasi secara ketat dan bayi dapat terlindungi semaksimal mungkin selama proses melahirkan saat pandemi virus corona maupun setelahnya.
Ibu hamil bebas untuk memilih metode persalinan yang diinginkan, baik itu melahirkan secara normal atau dengan operasi caesar.
Akan tetapi, pilihan tersebut tetap harus disesuaikan pula dengan kondisi kehamilan Anda. Dokter kandungan atau bidan akan memberikan rekomendasi mengenai metode persalinan yang terbaik bagi ibu hamil.
Jika kondisi Anda dan sang jabang bayi tergolong baik-baik saja maka Anda dapat melahirkan secara normal. Operasi caesar biasanya hanya dilakukan pada kondisi tertentu, seperti kondisi bayi yang harus segera dilahirkan atau kehamilan dengan posisi yang tidak normal.
Ini sebabnya, pemeriksaan kehamilan tetap perlu dilakukan secara rutin sesuai jadwal agar dokter dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin, serta menentukan metode persalinan yang tepat.
Setiap rumah sakit mungkin memiliki penyesuaian peraturan mengenai pendampingan keluarga selama proses melahirkan saat pandemi virus corona.
Meski ibu hamil boleh didampingi anggota keluarga, tetapi pendamping sebisa mungkin hanya dibatasi oleh satu orang saja. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi risiko kontak langsung.
Ia pun diwajibkan untuk menggunakan masker, senantiasa menjaga kebersihan tangan, dan menjaga etika bersin dan batuk yang benar, selama berada di ruang bersalin.
Kendati demikian, bila pendamping bumil sedang dalam kondisi tidak sehat atau mungkin memiliki gejala Covid-19, ia tidak diizinkan masuk ke ruang bersalin. Dengan ini, Anda, bayi, dokter dan staf medis yang membantu proses persalinan tidak tertular infeksi virus penyakit, termasuk virus corona.
Anda dapat menyusui bayi Anda setelah melahirkan dengan aman. Penularan Covid-19 melalui air susu ibu (ASI) dan proses menyusui belum dapat dibuktikan secara ilmiah hingga saat ini.
Yang paling penting, Anda melakukan tindakan pencegahan dan tetap melakukan protokol kesehatan saat menyusui, termasuk menggunakan masker dan mencuci tangan baik sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan buah hati.
Hingga saat ini, para peneliti masih mempelajari vaksinasi COVID-19 pada ibu menyusui. WHO menyarankan agar vaksinasi ditawarkan pada wanita menyusui yang merupakan kelompol prioritas, seperti tenaga medis.
Vaksin COVID-19 dengan inactivated virus sendiri relatif aman bagi ibu menyusui. Bayi dan ibu yang mendapat vaksin tersebut, diketahui tidak akan mengalami kecacatan atau penyakit.
Namun, Anda tetap disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, sebelum memutuskan untuk melakukan vaksinasi.
Jelang hari H melahirkan, wajar rasanya bila ibu hamil mengalami rasa cemas dan khawatir. Terlebih jika harus melahirkan saat pandemi virus corona.
Agar proses persalinan berjalan lancar, rencanakan persiapan melahirkan dengan baik sejak jauh-jauh hari. Selain itu, isilah hari-hari jelang melahirkan saat pandemi virus corona dengan pikiran yang positif agar Anda merasa tenang dan nyaman.
Jika ingin berkonsultasi dengan dokter secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Untuk melakukan tes swab atau rapid test, Anda bisa melakukannya di rumah dengan Download aplikasi SehatQ sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Physical distancing adalah bukti bahwa World Health Organization (WHO) tidak melupakan pentingnya kesehatan mental selama pandemi virus Covid-19 melanda.
Hasil uji coba vaksin corona besutan Pfizer yang bekerja sama dengan BioNTech dan Fosun Pharma menunjukkan efektivitas hingga 90% untuk mencegah Covid-19.
Diet saat hamil perlu dilakukan untuk ibu yang sebelum persalinan sudah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sebab, kenaikan berat badan berlebih saat hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan baik pada ibu maupun bayi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved