Hamil 35 minggu adalah kehamilan usia 8 bulan. Pada fase ini, otak dan saraf bayi berkembang lebih optimal, tetapi ibu hamil harus hati-hati dengan risiko pendarahan akiba rahim lemah hingga masalah plasenta.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
17 Sep 2023
Hamill 35 minggu adalah fase saat otak dan saraf bayi sudah optimal
Table of Content
Hamil 35 minggu adalah hamil 8 bulan. Pada usia kehamilan 35 minggu, berat badan janin serta panjangnya adalah 46 centimeter dan 2,38 kilogram.
Advertisement
Mengingat bayi semakin besar, ruang untuk bayi bergerak di dalam rahim pun sudah semakin terbatas.
Pada trimester tiga ini, selain dari ukurannya, tentu ada banyak lagi perkembangan pesat yang bisa diamati dari Si Kecil. Selain itu, ibu juga harus mewaspadai beberapa risiko komplikasi pada usia kehamilan ini.
Lantas, apa saja perkembangan janin pada saat proses kehamilan pada minggu ke-35?
Inilah perkembangan pesat yang dialami janin saat memasuki minggu ke-35:
Ketahui penjelasan yang lebih detail mengenai perkembangan janin usia 35 minggu di bawah ini:
Hamil 35 minggu membuat pertumbuhan tubuh bayi berkembang Saat pertengahan kehamilan, lemak pada tubuh janin hanya sebanyak dua persen.
Namun, ketika memasuki kehamilan 35 minggu, kandungan lemak pada tubuhnya pun mencapai 15 persen dari seluruh tubuhnya.
Pada saat ini, lemak pun bertumpuk di bagian bahunya dan membentuk seperti bantalan.
Ketika bayi bertumbuh lebih besar, hal ini pun menyisakan ruang yang lebih sedikit. Ini pun membuat gerakan tendangan berkurang, tetapi lebih kencang. Selain itu, ia bergerak dengan cara berguling atau seperti merayap.
Yang penting, gerakan janin disebut normal apabila ibu merasakan setidaknya 10 gerakan dalam 1 jam.
BACA JUGA: Penyebab dan 6 Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit saat Hamil
Bayi akan memiliki "limbah" di dalam tubuhnya yang berasal dari asupan nutrisi yang dibawa melalui plasenta. Janin dari ibu yang sedang hamil 35 minggu sudah mampu mengolah kotoran tersebut karena ginjal dan hatinya sudah berkembang sempurna.
Baca Juga
Saat sampai pada fase kehamilan 35 minggu, berat otak bayi mampu bertambah hingga 10 kali lipat. Riset dari Pediatrics menambahkan, saraf otak pun juga bertumbuh pesat dan semakin terhubung satu sama lain.
Riiset terbitan PLoS One menyatakan, bayi sudah bisa banyak berekspresi di minggu ini. Saat ibu hamil 35 minggu, bayi juga sudah bisa menunjukkan tangisannya.
Namun, alih-alih mengeluarkan air mata, gerakan tangisan ini berupa menoleh, mulut terbuka, lidahnya tertekan, dan napasnya pendek, cepat, serata dalam. Selain itu, dagunya pun bergetar dan kepalanya pun dimiringkan.
Air mata bayi dalam kandungan tidak terdeteksi karena tersamarkan dengan air ketuban.
BACA JUGA: Penyebab dan 6 Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit saat Hamil
Usia kehamilan pun juga memengaruhi perubahan fisik pada ibu. Bahkan, hal ini akan menimbulkan keluhan baru.
Inilah keluhan serta perubahan fisik ibu yang memasuki usia kehamilan minggu ke-35 berikut:
Pada usia kehamilan 35 minggu, bayi bertumbuh besar dan mendorong rahim ke arah diafragma. Paru-paru pun akhirnya ikut terdorong. Hal inilah yang membuat ibu sesak napas saat hamil 35 minggu.
Asam lambung naik atau heartburn merupakan keluhan yang kerap dijumpai saat hamil 35 bulan.
Sebab, tubuh menghasilkan hormon relaxin yang membuat otot yang menghubungkan perut dan kerongkongan pun menjadi lemas. Akhirnya, asam lambung pun naik.
Selain itu, rahim yang membesar hingga mendorong perut pun turut andil dalam keluhan ini.
Sama seperti trimester 1, pada fase kehamilan ini, hormon Human chorionic gonadotropin (hCG) pun meningkat.
Hal ini menyebabkan aliran darah ke bagian panggul pun meningkat. Oleh karena itu, ginjal pun terkena efeknya sehingga ibu pun buang air kecil.
Selain itu, pada usia kehamilan ini, ginjal pun bekerja ganda, buang air untuk ibu maupun janin.
Tidak hanya itu, lagi-lagi, seiring bertambahnya ukuran bayi, ia pun akan membuat rahim mendorong kantung kemih sehingga urine pun "terdesak" dan harus dikeluarkan.
Perut kencang saat hamil 35 minggu terjadi akibat Braxton Hicks atau kontraksi palsu. Sebenarnya, kontraksi palsu adalah cara kerja tubuh untuk mempersiapkan kelahiran.
Oleh karena itu, otot rahim dan leher rahim pun mengencang supaya ibu mampu menghadapi persalinan yang sesungguhnya.
Ibu akan kerap merasakan panggul terasa nyeri, bahkan terasa sangat tajam seolah-olah panggul terkelupas. Hal ini dikarenakan kepala bayi yang semakin mengarah ke bawah untuk mempersiapkan kelahiran.
Akibatnya, ada rasa tertekan pada bagian kandung kemih, rektum, pinggul, serta tulang panggul. Jadi, hamil 35 minggu perut bawah sakit pun tak terhindarkan.
Ibu kerap kali mengalami pembuluh darah yang membengkak. Hal ini diakibatkan berat badan bayi yang mampu menekan pembuluh darah.
Oleh karena itu, darah pun mengumpul dan membuat pembuluh darah di kaki dan dubur pun membesar.
Hal ini menyebabkan varises dan wasir. Selain itu, peningkatan aliran pembuluh darah ini pun juga terjadi akibat perubahan hormon saat hamil.
Memasuki usia kehamilan 35 minggu, rupanya ibu rentan mengalami ruam kulit. Ini juga disebut dengan pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy atau disingkat sebagai PUPP.
Biasanya, ditemukan pada bagian paha, bokong, atau lengan. Ruam ini diikuti dengan rasa gatal.
Sebenarnya, belum diketahui penyebab pasti dari PUPP ini. Namun, hal ini kemungkinan terjadi akibat sel janin menyerang kulit ibu selama kehamilan.
Untuk menjaga agar ibu dan bayi tetap sehat, beberapa yang harus dipersiapkan adalah:
Inilah penjelasan lebih lanjut terkait persiapan untuk ibu yang memasuki usia kehamilan pada minggu ke-35:
Memang, meski tubuh janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, bukan tidak mungkin bila hamil 35 minggu berat janin kurang. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, berat badan bayi 35 minggu berkisar 2,38 kilogram.
Menurut riset dari Journal of Health, Population, and Nutrition, konsumsi susu dan asupan protein mampu meningkatkan berat badan janin yang kurang saat ibu hamil 35 minggu.
Asupan susu yang tinggi pun memengaruhi lingkar kepala, lingkar perut, serta tulang yang lebih besar. Tentunya, hal ini akan meningkatkan berat badan janin 35 minggu.
Baca Juga
Olahraga terbukti membuat bayi mendapatkan pasokan oksigen yang lebih. Selain itu, ibu yang olahraga mendapatkan manfaat berupa tidur lebih cepat, lebih tenang, dan rasa tidak nyaman pada perut.
Dokter akan mengecek detak jantung bayi. Selain itu, dokter juga mengecek tinggi fundus, yaitu jarak antara tulang kemaluan dan bagian atas rahim.
Hal ini berguna untuk memastikan pertumbuhan bayi agar tetap normal. Posisi bayi pun diperhatikan apakah sungsang atau tidak.
Tes ini berguna untuk mengecek adanya Streptococcus group B pada ibu hamil. Umumnya, tes ini dilakukan saat hamil 35 minggu hingga 37 minggu.
Tes ini berguna untuk mencegah bayi mengalami penyakit pneumonia, sepsis, meningitis, kejang, hingga kematian.
Sebenarnya, fase 35 minggu merupakan fase prematur akhir menuju bayi cukup bulan. Ia memiliki peluang lebih dari 99% untuk bertahan hidup.
Bayi yang lahir pada usia ini pun memiliki risiko yang lebih rendah daripada lahir prematur di bawah usia 35 minggu.
Namun, temuan dari Seminars in Perinatology menjabarkan, bayi pun akan berisiko mengalami pernapasan akut jika lahir pada usia 35 minggu.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan “amankah melahirkan di usia kehamilan 35 minggu?”, jawabannya adalah tidak. Karena janin belum matang harus menunggu memasuki 38 minggu.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Bau badan saat hamil dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari perubahan hormon hingga keringat berlebih. Agar tidak mengganggu, ini cara alami mengatasi bau badan pada ibu hamil yang aman dan efektif.
30 Nov 2020
Cara menghilangkan pikiran negatif saat hamil adalah dengan membicarakan kekhawatiran yang dirasakan, mengubah perspektif tentang kecemasan, aktif bergerak, mengalihkan pikiran, cukup tidur, dan menulis buku harian. Kecemasan pada ibu hamil bisa terjadi karena perubahan hormon, pernah mengalami keguguran, atau sulit tidur.
14 Jul 2022
Makanan untuk ibu hamil muda perlu dipenuhi sejak dini. Dengan demikian, nutrisi janin pun akan tercukupi untuk mendukung tumbuh kembang serta kecerdasannya saat ia beranjak dewasa.
30 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved