Ada hal-hal yang sebaiknya tidak diucapkan saat berbicara kepada orang depresi. Cobalah untuk tidak membandingkan dengan orang lain atau berbohong kepadanya.
31 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Menemaninya saja sudah lebih dari cukup
Table of Content
Ketika seseorang yang kamu kenal mengalami depresi, kamu mungkin akan memberikan nasihat atau kata-kata bijak untuk menyemangatinya. Meskipun niat kamu baik, kata-kata yang kamu sampaikan bisa saja disalahartikan dan membuat tersinggung. Malahan, topik tersebut bisa memperburuk kondisi orang tersebut.
Advertisement
Memahami beratnya keadaan orang depresi itu tidak mudah bagi orang yang belum pernah mengalaminya sendiri. Karena itulah, penting untuk mengetahui apa saja kata-kata yang tak boleh diucapkan pada orang depresi.
Depresi adalah penyakit medis yang umum dan serius yang secara negatif memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan cara bertindak. Depresi bisa menyerang siapa saja, bahkan seseorang yang tinggal di lingkungan yang ideal.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, lingkungan sekitar (terus-menerus mengalami pelecehan dan kekerasan, atau kemiskinan), kepribadian yang pesimis, dan lain-lain.
Gejala depresi bisa berbeda-beda tiap orang. Secara umum, gejalanya adalah sebagai berikut.
Depresi tidak sama dengan merasa sedih, meskipun sama-sama melibatkan rasa pilu yang intens dan mendalam.
Depresi biasanya berlangsung lama dan berkepanjangan hingga dua minggu. Sementara, rasa sedih bisa naik turun. Selain itu, seseorang yang merasa sedih biasanya masih punya self esteem. Berbeda dengan orang depresi yang merasa dirinya tidak berharga.
Baca juga: Mengenal Ciri-ciri Depresi Terselubung
Ketika berinteraksi dengan orang depresi, ucapan dan tindakan orang lain bisa sangat berpengaruh. Maka dari itu, kamu perlu tahu apa saja yang tak boleh diucapkan pada orang depresi. Berikut ini penjelasannya.
Orang depresi tidak bisa tiba-tiba optimis dan bersemangat hanya karena kamu meminta mereka berbuat demikian. Hindari toxic positivity dengan mengatakan, “Ayo, semangat!”, “Positive thinking aja”, atau “Senyum dong”.
Kata-kata ini memang terdengar suportif, tetapi justru bisa memperburuk keadaan orang depresi. Berpikir positif memang baik, tetapi tidak cukup untuk menyembuhkan orang depresi.
Daripada mengucapkan hal di atas, lebih baik kamu berempati dengan kondisi mereka. Luangkan waktu untuk bersama mereka atau meminta mereka menceritakan perasaan mereka.
Ucapan seperti “Kamu pasti bisa” atau “Semua ini akan berlalu” sebaiknya dihindari. Ini kata-kata yang tak boleh diucapkan pada orang depresi. Kamu tidak perlu basa-basi dengan mengucapkan kata-kata yang memberi harapan.
Orang depresi mungkin tidak bisa menerima hal itu dan menjadi frustasi. Mereka pun akan berpikir sampai kapan mereka harus menunggu hingga masalah mereka berakhir.
Seseorang yang mengalami depresi mungkin akan kesulitan membayangkan masa depan. Mereka tidak mudah untuk melepaskan diri dari masa lalu dan menatap masa depan dengan optimis. Apalagi jika dia mengalami suatu kehilangan atau trauma.
Tidak perlu juga berbohong atas rasa empati kamu dengan mengatakan “Aku ngerti perasaan kamu kok”. Kamu mungkin tidak benar-benar mengerti perasaan dan keadaan orang yang sedang depresi.
Sekalipun kamu pernah depresi, pengalamanmu berbeda dari orang lain. Apalagi jika kamu belum pernah mengalaminya, kamu mungkin akan kesulitan untuk berempati.
Lebih baik kamu jujur, terbuka, dan belajar untuk memahami dengan sungguh-sungguh. Jika kamu sulit mengerti kebutuhan mereka, katakan terus terang kepada mereka. Jelaskan pelan-pelan kepada mereka, lalu bersabarlah dan dengarkan mereka dengan baik.
Baca juga: Cara Mengatasi Depresi yang Diderita Kerabat Terdekat
Ketika ada orang yang depresi bercerita kepadamu, jangan abaikan perasaan mereka. “Kamu nggak kelihatan sedih, kok”, “Itu cuma perasaan kamu aja kali”, atau “Kamu nggak kayak orang yang depresi” adalah kata-kata yang tak boleh diucapkan pada orang depresi.
Orang yang depresi bisa terlihat baik-baik saja karena mereka berusaha keras menyembunyikan depresinya. Ini karena mereka khawatir akan merasa malu karena ketahuan depresi dan dianggap tidak kompeten dalam pekerjaan. Mereka juga takut orang terdekat mereka akan menjauh dan berhenti menyayangi mereka.
Ucapan di atas bisa membuat orang depresi berpikir bahwa mereka tidak boleh curhat ke orang lain. Mereka pun jadi merasa bersalah dengan keadaan mereka. Maka dari itu, katakan saja bahwa kamu bersedia membantu mereka. Katakan bahwa depresi itu bukan salah mereka.
Seperti telah disebutkan di atas, depresi itu bisa muncul karena faktor genetik atau sesuatu yang bisa terjadi di luar kendali. Karena hal itu, orang depresi tidak bisa disalahkan atas keadaan yang menimpanya. Hindari ucapan “Kamu tidak akan depresi kalau kamu begini dan begitu” atau “Kamu harusnya bersyukur”.
Depresi itu bukan kondisi yang bisa dipilih. Ucapan tersebut bisa membuat orang depresi putus asa dan merasa terbuang. Mereka bisa saja melukai diri sendiri atau berpikir bunuh diri karena merasa orang yang mereka sayangi tidak peduli.
Lebih baik, ingatkan mereka bahwa mengalami depresi itu bukan salah mereka. Hindari kalimat yang tidak boleh diucapkan pada orang depresi. Cobalah berempati dan bantu mereka. Katakan juga bahwa diri mereka berharga.
Hindarilah kata-kata seperti “Mendingan kamu daripada dia. Masalah dia jauh lebih berat”. Tingkat kesedihan seseorang bukanlah kompetisi sehingga tidak perlu dibandingkan. Masalah hidup orang lain mungkin saja lebih buruk. Namun, orang yang depresi sulit peduli dengan beratnya keadaan orang lain.
Membanding-bandingkan hanya akan mengecilkan perasaan dan masalah orang depresi. Mereka akan berpikir kamu tidak sungguh-sungguh mendengarkan keluh kesah mereka. Maka, berikan mereka ruang untuk bercerita tanpa dihakimi dan dibandingkan.
Membantu orang depresi untuk sembuh mungkin sulit. Kamu mungkin juga merasa frustasi dan jengkel. Namun, usahakan menahan diri untuk tidak mengatakan hal yang menyakitkan seperti, “Kamu tuh gila, ya”, “Kamu egois banget cuma urusin diri sendiri”, dan “Kamu harusnya mikir akibat depresi kamu ke orang lain”.
Orang depresi bisa tampak seperti orang yang egois. Kenyataannya, mereka sangat peduli kepada orang terdekat mereka. Mereka justru merasa bersalah karena mengalami depresi. Mereka dapat merasa menjadi beban untuk orang di sekitarnya dan menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjadi lebih baik.
Stigma negatif, dipermalukan, dan disalahkan bisa memperburuk keadaan orang depresi. Hal ini bisa berujung pada bunuh diri.
Ketika menghadapi orang depresi, ada kecenderungan untuk memberikan ruang untuk mereka menghadapi masalahnya. Kamu mungkin menghormati mereka untuk tidak terlalu ikut campur. Namun, hal ini justru akan membuat mereka merasa sendirian dan diabaikan.
Maka dari itu, jangan katakan kepada mereka bahwa kamu tidak mau ikut campur urusan mereka. Lebih baik kamu ajak mereka untuk hangout bersama teman-teman supaya mereka tidak merasa sendirian.
Kamu juga bisa membawakan mereka makanan dan mengobrol tentang kenangan yang menyenangkan atau berikan mereka playlist lagu-lagu yang asik.
Baca juga: Cara Sederhana yang Membantu Meredakan Depresi
Jika kamu merasa frustasi karena merawat orang depresi, cobalah untuk mengatasinya. Pastikan kamu sendiri juga mendapat dukungan moral yang dibutuhkan. Kamu harus menjaga kesehatan mental dan emosionalmu sebelum menolong orang lain
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Antidepresan trisiklik adalah jenis antidepresan yang diresepkan dokter untuk menangani depresi. Antidepresan ini bekerja dengan mempertahankan kadar serotonin dan norepinefrin di dalam otak. Fakta lain dari antidepresan trisiklik adalah obat ini cenderung bukan menjadi lini penanganan depresi pertama karena efek samping yang ditimbulkannya.
Malam Natal dan tahun baru menjadi momen yang dinantikan banyak orang di seluruh dunia, dan dirayakan besar-besaran. Meski demikian, tanpa disadari, momen tersebut ternyata menjadi waktu ketika angka bunuh diri mencapai puncaknya.
Penyebab nafsu makan meningkat perlu segera disadari untuk mencegah dampaknya memperparah kondisi kesehatan Anda. Apabila nafsu makan meningkat terus-menerus muncul atau makin parah, Anda mungkin mengalami suatu kondisi medis tertentu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved