logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Haid Tidak Teratur Gejala Kanker Rahim? Belum Tentu

open-summary

Banyak sekali faktor yang membuat seorang perempuan memiliki siklus haid berantakan. Namun, haid tidak teratur gejala kanker rahim adalah hal yang sangat langka. Jika memang berkaitan pun, pasti disertai gejala lain seperti perdarahan, nyeri panggul, hingga cairan vagina dengan warna dan aroma tidak normal.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

8 Agt 2020

Belum Tentu Haid Tidak Teratur Gejala Kanker Rahim

Haid tidak teratur sering menjadi sumber kekhawatiran

Table of Content

  • Penyebab haid tidak teratur
  • Mengenal gejala kanker rahim
  • Kapan harus ke dokter?

Banyak sekali faktor yang membuat seorang perempuan memiliki siklus haid berantakan. Namun, haid tidak teratur gejala kanker rahim adalah hal yang sangat langka. Jika memang berkaitan pun, pasti disertai gejala lain seperti perdarahan, nyeri panggul, hingga cairan vagina dengan warna dan aroma tidak normal.

Advertisement

Haid tidak teratur bukan penyebab seorang perempuan mengalami kanker rahim. Meski demikian, sebuah penelitian menyebut perempuan dengan siklus haid berantakan berisiko lebih tinggi mengalami kanker rahim, terutama ketika usianya semakin bertambah.

Penyebab haid tidak teratur

Memang benar bahwa kanker rahim bisa berpengaruh terhadap siklus haid seseorang. Namun, ada beberapa hal lain yang menyebabkan siklus haid berantakan seperti:

  • Stres
  • Berat badan di bawah ideal
  • Kehamilan
  • Aktivitas fisik berlebihan
  • Ketidakseimbangan hormon

Selain beberapa hal di atas, setiap individu juga bisa mengalami kondisi lain yang memicu siklus haid berantakan. Untuk bisa mendeteksi secara pasti teratur tidaknya siklus haid, perlu mengenal siklusnya.

Umumnya, siklus haid seseorang berjarak antara 24-38 hari. Durasi ini bisa berbeda antara satu orang dan lainnya. Siklus haid seseorang dikatakan tidak teratur apabila pergeserannya lebih dari 7-9 hari. Ketika sama sekali tidak terjadi haid dalam satu siklus utuh, itu berarti missed period.

Lagi-lagi, ini bukan penyebab kanker rahim. Namun, bisa jadi ada keterkaitan antara siklus haid berantakan dengan risiko mengalami kanker rahim. Perempuan dengan siklus haid berantakan dua kali lebih rentan mengalami kanker rahim ketika usianya menginjak 70 tahun dibandingkan dengan yang siklusnya teratur.

Baca Juga

  • Tak Selalu Tanda Kanker, Ini 11 Penyebab Nyeri Payudara dan Cara Mengatasinya
  • Minum Es Saat Haid Sebabkan Darah Membeku dan Kista, Mitos atau Fakta?
  • Bukan Cuma Hormon, Ini Penyebab Mata Kering Saat Menopause

Mengenal gejala kanker rahim

Jika seseorang menderita kanker rahim, gejala lain akan turut menyertai, seperti:

  • Nyeri panggul atau perut
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Nafsu makan menurun
  • Cepat merasa kenyang
  • Merasa sangat lelah
  • Pencernaan terasa tidak nyaman
  • Mengalami konstipasi
  • Perut membengkak
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Nyeri punggung
  • Berat badan turun
  • Keputihan dengan aroma dan warna abnormal

Baca Juga: 14 Faktor Penyebab Kanker Rahim pada Wanita

Kapan harus ke dokter?

Jika gejala-gejala di atas terjadi dan semakin memburuk dari waktu ke waktu, konsultasikan dengan dokter. Terutama apabila gejala terus menerus terjadi lebih dari 12 kali dalam sebulan.

Dokter akan memeriksa dengan detil sekaligus mempertimbangkan riwayat medis. Tujuannya agar diagnosis dan penanganan bisa segera diberikan apabila yang terjadi memang ciri-ciri kanker rahim.

Rangkaian pemeriksaan bisa meliputi pemindaian seperti MRI, CT scan, atau X-ray. Pemeriksaan gejala kanker bisa dilakukan lewat laparoskopi, biopsi, dan juga pemeriksaan darah lengkap.

Pada 20% kasus kanker rahim, diagnosis bisa ditemukan sejak awal. Tentunya, ini bisa dilakukan apabila seseorang segera memeriksakan diri ke dokter karena jenis kanker ini kerap tidak menunjukkan gejala apapun pada tahap awal.

Selain beberapa gejala di atas, ada perempuan yang berisiko lebih tinggi mengalami kanker rahim. Faktor yang turut berpengaruh seperti:

  • Usia
  • Hamil di atas usia 35 tahun
  • Pernah atau sering mengalami keguguran
  • Obesitas
  • Ada keturunan keluarga menderita kanker kolorektal, payudara, atau rahim
  • Menggunakan terapi hormon setelah menopause
  • Melakukan prosedur fertilitas seperti bayi tabung

Jika sudah berkaitan dengan kanker, diagnosis sejak dini sangat berperan terhadap kesuksesan penanganannya. Sekitar 94% penyintas kanker rahim bisa hidup lebih lama dari 5 tahun sejak pertama kali mendapatkan diagnosis.

Advertisement

kesehatan wanitaanomali rahimkanker rahim

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved