Haid dikatakan tidak kunjung berhenti jika berlangsung lebih dari seminggu. Kondisi ini dinamakan menorrhagia dan merupakan salah satu bentuk gangguan siklus menstruasi yang bisa terjadi karena gangguan keseimbangan hormon, efek obat-obatan, hingga penyakit seperti miom.
2 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Haid berkepanjangan adalah haid yang berlangsung lebih dari satu minggu
Table of Content
Haid tidak berhenti, bahkan lebih dari seminggu bisa menandakan adanya gangguan pada tubuh, termasuk pada sistem reproduksi wanita. Kondisi ini tidak bisa dianggap remeh, apalagi jika disertai dengan gejala lain seperti sulit tidur, rasa tidak nyaman, hingga anemia.
Advertisement
Kenali lebih jauh tentang penyebab haid tak kunjung berhenti serta cara penanganan yang tepat berikut ini.
Umumnya, haid berlangsung selama 3-7 hari dengan darah haid yang semakin sedikit seiring mendekati akhir periode menstruasi. Haid tidak berhenti dengan durasi yang lama, bahkan berlangsung hingga berminggu-minggu disebut dengan menorrhagia. Menorrhagia juga ditandai dengan jumlah darah haid yang banyak lebih dari seminggu.
Berikut ini beberapa penyebab haid berkepanjangan atau menorrhagia yang perlu Anda waspadai:
Kondisi kadar hormon yang tidak normal dapat memicu perdarahan haid yang lebih lama dari normal. Ketidakseimbangan hormon bisa membuat tubuh kaum hawa tidak mengalami ovulasi (pelepasan sel telur).
Biasanya, perubahan kadar hormon ini pertama kali dirasakan cukup signifikan saat pubertas maupun pramenopause.
Sebagai akibatnya, dinding rahim akan terus menebal dan haid tertunda. Ketika menstruasi akhirnya tiba, dinding rahim yang tebal ini akan meluruh dan menyebabkan haid berkepanjangan dengan volume darah yang jauh lebih banyak dari biasanya.
Perdarahan berkepanjangan pada vagina bisa jadi merupakan tanda kehamilan yang tidak aman dan berisiko tinggi. Misalnya kehamilan ektopik atau keguguran. Pada beberapa kasus, ketika sang ibu tidak mengetahui status kehamilannya, hal ini dikira sebagai haid yang tidak kunjung berhenti.
Selain itu, ibu hamil dengan posisi plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruhnya jalan lahir) juga berisiko mengalami perdarahan.
Efek samping obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab durasi haid lebih lama dari normal.. Beberapa jenis obat yang bisa memicu haid berkepanjangan antara lain:
Miom atau fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam rahim. Haid tidak berhenti bisa menjadi salah satu gejala penyakit ini..
Selain haid haid yang berkepanjangan, miom juga bisa memicu gejala lain, seperti sering buang air kecil, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seks, dan perut yang membesar.
Adenomiosis terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) tumbuh ke dalam otot-otot rahim. Kondisi ini bisa memicu haid yang berkepanjangan.
Selain haid terus-menerus, adenomiosis juga dapat memicu nyeri haid yang luar biasa, volume darah haid yang sangat banyak, dan adanya sensasi tekanan pada perut bagian bawah.
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Kurangnya hormon ini bisa memicu gangguan pada sistem reproduksi wanita, termasuk membuat haid tidak kunjung berhenti.
Selain itu, penderita hipotiroidisme juga bisa mengalami depresi, konstipasi, kelelahan, kulit yang kering, dan peningkatan berat badan.
Kelainan perdarahan, seperti hemofilia dan penyakit von Willebrand, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membekukan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan haid berkepanjangan pada penderitanya.
Berat badan berlebih atau obesitas dapat memicu produksi hormon estrogen yang berlebih pula. Ini terjadi akibat adanya penumpukan jaringan lemak pada orang dengan obesitas.
Kondisi ini bisa memicu komplikasi berupa perubahan pada siklus haid, termasuk durasi menstruasi yang lebih panjang.
Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) terjadi ketika organ reproduksi wanita mengalami infeksi bakteri.
Kondisi ini bisa mengganggu siklus menstruasi, termasuk haid berkepanjangan. Selain mengganggu siklus haid, penyakit ini juga dapat memicu sakit perut bagian bawah dan panggul serta keputihan yang abnormal.
Haid tidak berhenti juga bisa menjadi pertanda awal adanya kanker pada rahim atau leher rahim (serviks). Kanker serviks bisa menyebabkan perdarahan abnormal, termasuk di antara periode haid maupun setelah aktivitas seksual. Ini juga menyebabkan haid lebih lama dan lebih berat dari biasanya.
Endometriosis ternyata juga bisa menyebabkan haid tidak berhenti. Kondisi medis ini ditandai dengan pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim seperti di indung telur atau tuba falopi.
Selain haid berkepanjangan, endometriosis juga disertai dengan beberapa gejala, berupa:
Perimenopause adalah fase sebelum menopause. Pada fase ini, kadar hormon di dalam tubuh wanita dapat mengalami perubahan. Itulah sebabnya, perimenopause dapat menyebabkan haid tidak berhenti.
Baca juga: Penyebab Haid hanya 2 Hari, Apakah Tanda Hamil?
Cara menghentikan haid yang berkepanjangan harus dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Untuk itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter jika haid tak kunjung berhenti, apalagi jika disertai dengan gejala yang tidak biasa.
Beberapa cara yang mungkin direkomendasikan oleh dokter antara lain:
Dokter mungkin akan merekomendasikan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal sebagai obat untuk menghentikan haid berkepanjangan.
Kontrasepsi hormonal berguna untuk mengembalikan durasi haid normal dan teratur. Jenis kontrasepsi yang diberikan oleh dokter bisa berupa pil, suntik, atau cincin vagina.
Intrauterine device (IUD) atau KB spiral juga mungkin direkomendasikan bagi wanita yang sudah menikah atau telah aktif secara seksual. Sebab, alat ini perlu dipasang langsung oleh dokter di leher rahim.
Beberapa jenis obat lain untuk mengatasi haid berkepanjangan juga mungkin diresepkan oleh dokter. Misalnya, pemberian asam traneksamat yang mampu mengatasi perdarahan menstruasi yang berat.
Dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri atau ketidaknyamanan yang menyertai kondisi haid berkepanjangan yang Anda alami. Salah satu jenis obat pereda nyeri yang diresepkan adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Tindakan kuret terkadang diperlukan pada kasus-kasus tertentu. Tindakan ini bertujuan mengurangi ketebalan dinding rahim agar volume darah haid dan durasinya bisa berkurang dan kembali normal.
Tindakan kuret umumnya hanya dianjurkan bagi wanita yang telah aktif secara seksual atau sudah menikah.
Pada kasus yang parah, kondisi haid tidak berhenti bisa saja dirawat dengan tindakan operasi berupa ablasi endometrium atau pengangkatan rahim (histerektomi).
Perlu diingat bahwa ablasi endometrium akan menurunkan kesuburan wanita, sedangkan histerektomi akan menghapus peluang untuk hamil.
Oleh sebab itu, kedua operasi ini hanya dianjurkan pada wanita yang tidak berencana untuk memiliki keturunan.
Cara terbaik mengatasi haid berkepanjangan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan menentukan pengobatan yang tepat.
Meski begitu, ada beberapa obat alami untuk haid berkepanjangan yang bisa Anda diskusikan lebih lanjut dengan dokter, antara lain:
Meski cukup menjanjikan, perlu ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan obat-obatan herbal dalam mengatasi haid berkepanjangan. Jangan sampai penggunaan obat herbal menggantikan obat-obatan medis dari dokter yang telah terbukti dan teruji klinis.
Baca Juga
Haid tidak berhenti lebih dari 7 hari tidak bisa dianggap remeh. Kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan pada sistem reproduksi dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Mengetahui penyebab yang mendasarinya merupakan langkah awal pengobatan yang tepat.
Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami menstruasi lebih dari kondisi normal dan perdarahan hebat. Terlebih jika kondisi tersebut disertai dengan gejala lain yang tak biasa.
Jika masih ada pertanyaan seputar kesehatan reproduksi, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ukuran payudara rata-rata orang Indonesia adalah 32-34 dengan rentang cup A hingga C. Meski begitu, tak ada ukuran payudara ideal bagi wanita karena dapat berubah sendirinya seiring waktu berjalan.
Makanan yang mengandung zat besi membantu mengurangi risiko terkena anemia. Beberapa makanan tinggi zat besi bisa didapatkan dari bayam hingga jeroan.
Makanan yang tidak boleh dimakan saat haid antara lain makanan dengan kandungan garam tinggi, terlalu manis, kopi, alkohol, makanan pedas, dan daging merah. Makanan-makanan tersebut bisa memperparah gejala haid.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved