Post-holiday blues rentan dirasakan orang-orang setelah berlibur. Salah satu cara mengatasinya adalah melakukan me time atau berkumpul dengan orang dekat.
2023-03-27 11:47:51
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Berkumpullah dengan teman dekat Anda untuk menghindari post-holiday blues.
Libur Lebaran telah usai dan mungkin Anda sudah kembali berkutat dengan pekerjaan masing-masing. Memulai rutinitas setelah berlibur dapat membuat sebagian orang menjadi sedih, stres, bahkan menunjukkan gejala depresi. Ketidaknyamanan suasana hati setelah liburan ini dikenal sebagai sindrom post-holiday blues.
Advertisement
Post-holiday blues atau post-vacation blues sebenarnya dikategorikan sebagai mental distress. Kondisiini bukan bagian mental disorder. Kondisi ini umumnya berlangsung cepat dan tidak menimbulkan dampak yang besar.
Saat didera post-holiday blues, Anda mungkin akan mengalami gejala-gejala berupa sakit kepala, berkurangnya nafsu makan, hingga penurunan berat badan. Beberapa dari Anda juga akan menjadi sulit tidur, atau malah sebaliknya, tidur berlebihan. Anda juga akan menjadi mudah cemas apabila mengalami kondisi ini.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab sindrom post-vacation blues. Misalnya, resolusi yang tidak realistis dan rencana-rencana liburan yang tidak terpenuhi. Faktor lain bisa pula dipicu oleh perasaan kesepian yang menghantui apabila liburan selesai. Sebab saat berlibur, Anda bisa berkumpul dengan keluarga dan orang-orang terkasih lainnya.
Agar tidak berlarut-larut, ada beberapa tips yang bisa Anda coba untuk menangani post-holiday blues. Cara yang mungkin bisa Anda lakukan adalah:
Saat menikmati libur Lebaran dan hari raya lain, Anda mungkin mengabaikan diet dan olahraga yang biasa Anda lakukan. Setelah liburan ini, cobalah susun kembali menu sehat dan jadwal aktivitas fisik, yang sebelumnya Anda terapkan. Jika belum menyempatkan diri untuk mencoba hidup sehat, sekarang mungkin waktu yang tepat bagi Anda.
Kembali bekerja menjadi saat yang tepat untuk berkumpul lagi dengan teman-teman Anda. Alokasikan waktu untuk bertemu mereka saat jam pulang kantor ataupun di akhir pekan. Anda juga dapat menelepon teman-teman lain untuk saling menanyakan kabar serta berbagi humor.
Coba lakukan hal-hal kecil untuk mengurangi rasa stres yang Anda rasakan. Misalnya dengan tidur lebih awal, menyeduh teh hijau di pagi hari, membersihkan rumah (jika Anda memang menikmati kegiatan ini), membaca buku yang belum Anda selesaikan, dan lain sebagainya.
Selain liburan, ada banyak hal-hal yang juga membuat Anda senang. Menonton film di bioskop dengan keluarga atau pasangan dapat menjadi pilihan. Anda juga bisa mengunjungi wahana rekreasi terdekat seperti kebun raya, kolam renang, atau berolahraga di car free day setiap Minggu.
Baca juga: Ide Liburan di Rumah yang Menyenangkan
Cara lain yang bisa dilakukan adalah menghindari hal-hal yang berbau liburan atau jalan-jalan. Tahan dulu obrolan tentang destinasi wisata atau hotel-hotel bagus untuk menginap. Sebaiknya mematikan dulu notifikasi dari aplikasi online travel agent supaya tidak mendadak ingin liburan lagi.
Sindrom post-holiday blues biasanya berlangsung dalam kurun waktu yang singkat, sehingga cara-cara di rumah di atas bisa Anda terapkan untuk mengatasi suasana hati tersebut. Walau begitu, ada kalanya sedih dan stres yang Anda rasakan berlangsung lama, sehingga membutuhkan bantuan dokter. Selanjutnnya, dokter mungkin akan menawarkan terapi atau meresepkan obat, termasuk antidepresan.
Anda mungkin akan kembali pada rutinitas yang melelahkan, sepulangnya dari liburan. Namun dengan mencoba tips di atas, Anda bisa menghindari depresi atau post-holiday blues, setelah liburan usai.
Baca juga: Manfaat Liburan untuk Kurangi Risiko Serangan Jantung
Sindrom post-holiday blues bisa terjadi pada siapa pun. Biarpun kondisi ini akan hilang sendiri, beberapa orang akan mengalami gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Hindari pembicaraan topik tentang liburan untuk sementara sampai kondisi ini membaik.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gangguan kesehatan dan kecemasan lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Saat berada di keramaian, orang dengan social intelligence tinggi akan tampak menonjol. Mereka peka terhadap situasi, percaya diri, serta tahu betul bagaimana menempatkan diri. Sekilas, orang dengan kemampuan ini terlihat mirip dengan social butterfly.
Apakah stres bisa menurunkan berat badan? Bisa. Saat tubuh mengalami stres berkepanjangan ini dapat memicu hiperstimulasi respons stres yang mengganggu pencernaan.
Ngantuk berat saat belajar? Jangan khawatir, terdapat berbagai cara mengatasi ngantuk saat belajar yang keampuhannya sudah dibuktikan oleh penelitian.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved