Gusi berdarah saat hamil bisa disebabkan oleh perubahan hormon maupun radang gusi. Kondisi ini kerap dialami ibu hamil dan umumnya tidak berbahaya. Namun pada beberapa ibu hamil gusi berdarah bisa menandakan gangguan yang lebih serius seperti pre-eklampsia yang bisa membahayakan ibu dan janin.
22 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gusi berdarah saat hamil bisa terjadi karena perubahan hormon
Table of Content
Gusi berdarah saat hamil normal terjadi. Kondisi ini bisa muncul ketika gusi mengalami peradangan atau gingivitis. Meski begitu, jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu infeksi yang berdampak buruk bagi ibu dan janin.
Advertisement
Kenali bahaya gusi berdarah pada ibu hamil beserta penyebab dan cara mengatasinya berikut ini.
Melansir CDC, gingivitis yang menimbulkan gusi bengkak dan berdarah saat kehamilan cukup umum terjadi, bahkan memengaruhi sekitar 60-75 persen ibu hamil.
Ada beberapa kemungkinan penyebab gusi berdarah pada ibu hamil, antara lain:
Perubahan hormonal selama kehamilan bisa membuat gusi jadi lebih sensitif dan rawan meradang. Gusi yang meradang akan membengkak dan lebih mudah berdarah.
Peradangan gusi akibat kehamilan disebut sebagai gingivitis gravidarum. Ini biasanya terjadi saat hormon estrogen dan progesteron yang mengalir melalui darah, mengalami pengangkatan ke area selaput lendir, termasuk area gusi.
Peningkatan hormon yang terjadi selama kehamilan juga bisa menyebabkan penurunan produksi air liur bagi sebagian orang.
Air liur yang sedikit menyebabkan karbohidrat yang Anda makan bertahan lebih lama di permukaan gigi. Ini bisa memicu timbulnya plak.
Nah, plak yang menumpuk di gigi ini bisa menjadi sarang bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dan penyakit pada gusi, termasuk gusi yang sering bengkak dan berdarah.
Gusi berdarah saat hamil juga bisa terjadi akibat perubahan komposisi air liur.
Selama kehamilan, tak hanya produksinya yang berkurang, tapi juga sifat air liur yang menjadi lebih asam.
Kondisi air liur yang lebih asam bisa meningkatkan risiko berbagai masalah rongga mulut, seperti radang jaringan penunjang gigi (periodontitis), erosi gusi dan gigi berlubang..
Gusi berdarah saat hamil juga bisa terjadi karena bumil mengalami morning sickness. Ibu hamil yang sering muntah, kondisi mulutnya jadi lebih asam akibat asam lambung yang naik kembali ke rongga mulut.
Untuk mengatasinya, setelah muntah segeralah berkumur dengan air. Kemudian, tunggu sekitar 1 jam jika Anda hendak menggosok gigi.
Selama kehamilan, Anda mungkin akan lebih sering mengonsumsi makanan manis dan karbohidrat.
Jenis makanan ini bisa menciptakan lingkungan mulut yang disukai oleh bakteri dan memicu timbulnya plak, sehingga lebih rentan terkena gangguan gigi dan gusi.
Saat hamil, beberapa orang mungkin akan lebih sensitif terhadap bau, termasuk bau dan rasa pasta gigi. Bahkan, sikat gigi bisa menimbulkan muntah dan ketidaknyamanan.
Kondisi ini bisa membuat ibu hamil jadi malas dan jarang menggosok gigi. Jika sudah terjadi, risiko gangguan kesehatan gigi dan gusi akan semakin besar. Inilah yang juga bisa menyebabkan gusi berdarah saat hamil.
Baca juga: Sakit Gigi saat Hamil: Penyebab, Bahaya, dan Pengobatan
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sekaligus mencegah gusi berdarah dan bengkak saat hamil, antara lain:
Selama hamil, tak ada salahnya Anda mengunjungi dokter gigi untuk membersihkan dan melakukan pemeriksaan gigi.
Namun, sebelum menjalani serangkaian perawatan gigi, Anda harus menginfokan kondisi kehamilan. Tujuannya, agar perawatan gigi dan mulut yang akan Anda jalani aman untuk Anda dan janin.
Meski perubahan selama kehamilan membuat enggan menggosok gigi, Anda harus tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah penyakit.
Berikut ini beberapa tips menjaga kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan yang bisa Anda lakukan:
Ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang, tak terkecuali asupan makanan kaya vitamin C dan kalsium.
Vitamin C bisa membantu memperkuat gusi dan membantunya tetap sehat. Sementara kalsium dapat menjaga tulang dan gigi tetap kuat.
Tak hanya itu, ibu hamil juga perlu membatasi makanan manis dan asam. Sebab, makanan jenis ini bisa menimbulkan masalah pada gigi sehingga meningkatkan risiko kesehatan.
Mengunyah permen karet bebas gula bisa jadi alternatif bagi bumil yang belum sempat menyikat gigi setelah makan. Selain permen karet, Anda juga bisa makan sepotong keju atau kacang-kacangan yang memiliki sifat antibakteri.
Baca juga: Cabut Gigi saat Hamil, Apakah Boleh Dilakukan?
Gusi bengkak saat hamil hingga berdarah akibat radang gusi atau gingivitis bisa berkembang menjadi periodontitis jika tidak ditangani dengan baik.
Periodontitis bisa menyebabkan kerusakan gigi dan gusi lebih parah. Selain bengkak, gusi juga akan bernanah dan nyeri. Pada kasus yang parah, tulang dan jaringan pendukung gigi lainnya bisa rusak dan terkikis sehingga membuat gigi lepas dengan sendirinya.
Lantas, apakah penyakit gusi pada bumil bisa membahayakan janin? Belum ada bukti jelas terkait hal ini.
Secara umum, jika terjadi gusi berdarah atau penyakit gusi lainnya, itu menandakan kesehatan ibu hamil sedang tidak baik. Kondisi ini sangat mungkin memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Beberapa ahli mengaitkan kondisi penyakit gusi dengan beberapa dampak negatif terhadap janin berikut ini:
Baca juga: Penyebab Gusi Bengkak saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Itulah beberapa fakta terkait gusi berdarah saat hamil yang perlu bumil tahu dan antisipasi selama kehamilan. Meski normal terjadi, kondisi ini sangat rentan memengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin, sehingga tindakan pencegahan dan penanganan perlu diperhatikan.
Jika masih ada pertanyaan seputar gusi berdarah saat hamil atau gangguan kehamilan lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bentuk perut hamil sering menimbulkan banyak mitos di masyarakat, termasuk dengan dapat diprediksinya jenis kelamin dari janin yang dikandung. Namun, sebenarnya bentuk perut saat hamil menunjukkan posisi janin di dalam rahim.
Kehamilan palsu adalah kondisi seorang yang wanita merasakan adanya bayi saat mereka tidak sedang mengandung. Hal ini terjadi karena adanya masalah psikologis.
Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang efektivitasnya mencapai 99%. Namun, tidak semua orang bisa menggunakan pil KB.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved