Gusi bengkak pada anak dapat disebabkan radang gusi, tumbuh gigi, abses gigi, hingga malnutrisi. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa perawatan yang bisa dilakukan.
27 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gusi bengkak pada anak bisa menimbulkan ketidaknyamanan
Table of Content
Gusi bengkak pada anak adalah salah satu masalah kesehatan rongga mulut yang sering terjadi. Tidak jarang, kondisi ini membuat anak rewel dan susah makan sehingga orangtua menjadi khawatir.
Advertisement
Supaya bisa segera ditangani, Anda dapat mengikuti cara mengobati gusi bengkak pada anak secara efektif berdasarkan penyebabnya.
Pada anak-anak, gusi bengkak umumnya disebabkan dua hal, yaitu abses gigi dan radang gusi. Masing-masing penyebab ini tentunya membutuhkan perawatan yang berbeda.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah berbagai kemungkinan penyebab gusi anak bengkak.
Tumbuh gigi adalah penyebab gusi bengkak yang biasa terjadi pada anak-anak. Umumnya, pertumbuhan gigi dimulai pada usia 6 bulan hingga 3 tahun.
Saat gigi baru tumbuh, gusi di sekitarnya bisa membengkak dan terlihat meradang. Area tersebut menjadi lunak, bahkan mungkin sedikit berubah warna menjadi kemerahan.
Selain gusi bayi bengkak, terdapat sejumlah gejala yang dapat terjadi, seperti banyak mengeluarkan air liur, sering menggigit benda di sekitarnya, rewel, batuk, menggosok pipi atau menarik telinga, memasukkan tangan ke mulut, demam, hingga perubahan pola makan atau tidur.
Abses gigi adalah penyebab gusi bengkak pada anak yang memiliki gigi berlubang. Kondisi ini biasanya muncul pada anak yang jarang menggosok gigi.
Lubang yang dalam pada gigi dapat menyebabkan bakteri semakin mudah masuk dan menumpuk sehingga menyebabkan infeksi, yang kemudian berkembang menjadi abses.
Abses akan terbentuk di ujung akar gigi. Bakteri-bakteri yang membentuk abses semakin lama akan semakin menumpuk, kemudian membuat gusi kian membengkak sehingga mengakibatkan gusi bernanah.
Selain gusi anak bernanah, abses gigi dapat menimbulkan rasa nyeri hingga demam.
Gusi anak bengkak dan sakit juga bisa disebabkan radang gusi.
Radang gusi pada anak atau gingivitis adalah kondisi yang dapat menyebabkan gusi membengkak, berwarna kemerahan, dan mudah berdarah.
Kondisi ini bisa terjadi karena kebersihan gigi dan mulut yang buruk, seperti ketika anak jarang menggosok giginya.
Tidak hanya itu, radang gusi bisa terjadi akibat cedera atau trauma pada gusi akibat terjatuh.
Kondisi lainnya, seperti gizi buruk dan penurunan sistem imun tubuh, juga bisa menyebabkan radang gusi.
Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat berubah menjadi periodontitis (peradangan pada jaringan pendukung gigi) atau menyebabkan gigi copot dengan sendirinya.
BACA JUGA: 9 Cara Mengobati Gusi Bengkak secara Alami dan Medis
Penyebab gusi bengkak pada anak lainnya adalah malnutrisi. Dikutip dari Healthline, kekurangan vitamin B dan C dapat menyebabkan gusi anak bengkak dan sakit.
Perlu diketahui, vitamin C memiliki peran penting untuk menjaga dan memperbaiki gigi sekaligus gusi.
Jika kadar vitamin C di dalam tubuh terlalu rendah, penyakit skorbut bisa terjadi pada anak. Kondisi ini dapat memicu anemia hingga penyakit gusi.
Infeksi yang disebabkan jamur dan virus umumnya dapat menyebabkan bengkak pada gusi anak, terutama jika mereka menderita herpes.
Herpes bisa memicu kondisi medis bernama gingivostomatitis herpetik akut yang berpotensi menyebabkan gusi bengkak.
Kandidiasis oral (thrush), yang terjadi akibat pertumbuhan jamur berlebih di dalam mulut, juga berpotensi menyebabkan bengkak pada gusi anak.
Makanan yang tersangkut di gigi dan tidak segera dibersihkan juga bisa menjadi penyebab gusi bengkak bagi anak-anak
Dilansir dari Medical News Today, makanan seperti popcorn dapat meninggalkan biji jagung di sela-sela gigi dan bahkan bersarang di gusi.
Jika tidak dibersihkan, sisa makanan tersebut bisa menyebabkan iritasi dan pembengkakan gusi.
Berikut adalah cara mengatasi gusi bengkak pada anak yang dapat dilakukan sesuai penyebabnya:
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai cara mengobati gusi bengkak pada anak akibat tumbuh gigi.
Hindari memberikan obat pereda nyeri secara sembarangan untuk anak-anak. Pastikan Anda menggunakannya sesuai anjuran dokter.
Untuk membantu mengatasi abses gigi, Anda dapat memberikan obat pereda nyeri pada anak seperti paracetamol.
Meski demikian, obat tersebut hanya bisa meredakan nyeri untuk sementara waktu. Apabila tidak segera dibawa ke dokter gigi, rasa nyeri dapat kembali muncul setelah efek obat hilang.
Karena abses gigi muncul pada gigi yang sarafnya telah terinfeksi, terdapat dua pilihan perawatan yang bisa dilakukan dokter gigi.
Dokter akan memeriksa kondisi gigi yang merupakan sumber infeksi.
Apabila yang terinfeksi merupakan gigi susu dan dekat dengan waktu copotnya gigi, dokter akan mencabutnya sebagai cara mengobati gusi bengkak karena gigi berlubang. Kelak, gigi ini akan digantikan dengan gigi permanen yang sehat.
Sementara itu, apabila gigi yang menjadi sumber infeksi adalah gigi permanen, dokter akan melakukan perawatan saluran akar untuk mengatasi saraf yang terinfeksi.
Berikut adalah beberapa cara mengobati gusi bengkak pada anak akibat radang gusi yang dapat dilakukan.
Dokter juga bisa meresepkan obat kumur antiseptik untuk gusi bengkak pada anak. Salah satu obat antiseptik yang umumnya diberikan dokter adalah chlorhexidine.
Cara mengobati gusi bengkak pada anak yang diakibatkan malnutrisi cukup beragam. Dilansir dari NHS, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan.
Jika gusi bengkak disebabkan gingivostomatitis, cara mengobatinya berfokus untuk meredakan gejala dan menyingkirkan infeksi. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Dokter juga dapat meresepkan acyclovir untuk membantu mengobati cacar air, herpes simpleks, atau herpes zoster yang memicu kondisi ini.
Untuk cara mengobati gusi bengkak pada anak akibat infeksi jamur, dokter dapat meresepkan obat antijamur yang dioleskan pada bagian dalam mulut dan lidah dengan aplikator khusus.
Bergantung pada usia anak, dokter juga bisa menyarankan konsumsi yogurt yang mengandung bakteri baik Lactobacillus. Bakteri tersebut dapat membantu menghilangkan jamur di mulut anak.
Cara menghilangkan benjolan di gusi anak akibat makanan yang tersangkut cukup sederhana.
Anda hanya perlu membantu anak untuk membersihkan gigi dengan sikat atau benang gigi guna mengeluarkan partikel makanan yang tersangkut.
Metode ini dinilai efektif untuk meredakan pembengkakan yang terjadi pada gusi akibat sisa makanan.
Baca Juga
Untuk mengobati gusi bengkak, tindakan perawatan dari dokter gigi adalah pengobatan yang paling efektif.
Dokter juga bisa meresepkan obat gusi bengkak untuk anak sesuai dengan penyebabnya.
Jika Anda tidak sempat membawa anak ke dokter, berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama untuk meredakan pembengkakan pada gusi.
Jika gusi anak yang bengkak mengalami perdarahan atau menimbulkan rasa nyeri selama lebih dari satu minggu, sebaiknya Anda segera bawa mereka berkunjung ke dokter gigi.
Gusi bengkak yang kemerahan dan mudah berdarah adalah salah satu ciri dari penyakit gingivitis.
Selain itu, ajak ke dokter gigi jika berbagai gejala di bawah ini menyertai pembengkakan gusi pada anak.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar cara mengobati gusi bengkak pada anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis.
Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Saat tambalan gigi lepas, segera temui dokter gigi. Jika tidak memungkinkan, jaga rongga mulut tetap bersih dengan berkumur air garam atau obat kumur antibakteri. Apabila muncil rasa nyeri saat tambalan lepas, Anda bisa minum obat pereda nyeri.
Saat gigi berlubang, penambalan gigi merupakan salah satu penanganannya. Pilihan material untuk tambal gigi berlubang adalah resin, amalgam dan emas.
Cara menghilangkan bau mulut karena gigi berlubang adalah dengan menambal gigi yang berlubang, rajin sikat gigi, tidak mengonsumsi makanan yang bisa memicu bau mulut, dan rutin membersihkan lidah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved