logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kehamilan

Mengenali Gejala Gumpalan Darah Setelah Melahirkan yang Normal dan Berbahaya

open-summary

Gumpalan darah setelah melahirkan dapat dikatakan normal apabila pembekuan darah berasal dari pelepasan lapisan rahim dan plasenta keluar melalui vagina. Dalam 24 jam pertama, ketika aliran darah dalam tingkat tertinggi, banyak wanita akan mengeluarkan satu atau lebih gumpalan darah setelah melahirkan yang berukuran besar.


close-summary

5 Okt 2022

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Keluarnya gumpalan darah setelah melahirkan adalah hal yang normal

Gumpalan darah setelah melahirkan adalah hal yang normal

Table of Content

  • Pembekuan darah setelah melahirkan apakah normal?
  • Gejala pembekuan darah setelah melahirkan yang normal
  • Gejala pembekuan darah setelah melahirkan yang tidak normal
  • Cara mengatasi pembekuan darah setelah melahirkan

Perubahan yang terjadi di tubuh saat hamil membuat perempuan berisiko lebih tinggi mengalami penggumpalan darah setelah melahirkan. Bahkan, menurut American Heart Association, risikonya 10 kali lebih tinggi dari biasanya dalam enam minggu setelah melahirkan meskipun kemudian risiko akan kembali normal 18 minggu setelah melahirkan.

Advertisement

Ketika hamil, tubuh akan membuat lebih banyak faktor pembekuan darah yang dapat membantu mencegah terjadinya perdarahan berlebihan saat melahirkan. Namun di saat yang bersamaan, hal ini juga membuat risiko terbentuknya gumpalan darah lebih tinggi.

Gumpalan darah yang terbentuk setelah melahirkan umumnya adalah hal yang normal, tapi bisa juga menandakan adanya penyakit. Berikut penjelasannya.

Pembekuan darah setelah melahirkan apakah normal?

Gumpalan atau pembekuan darah setelah melahirkan atau saat masa nifas dapat dikatakan normal apabila berasal dari lapisan rahim dan plasenta yang meluruh dalam jangka waktu tertentu setelah proses persalinan selesai.

Darah yang sehat akan mengalami pembekuan atau menggumpal untuk membantu mencegah perdarahan yang berlebihan saat tubuh mengalami luka atau cedera.

Setelah melahirkan, tubuh akan melepaskan plasenta. Pada saat ini, darah akan terkumpul di dalam rahim dan kemudian membentuk gumpalan darah.

Dalam 24 jam pertama, ketika aliran darah dalam tingkat tertinggi, banyak wanita akan mengeluarkan satu atau lebih gumpalan darah setelah melahirkan yang berukuran besar.

Di sisi lain, gumpalan darah setelah melahirkan juga dapat terbentuk di dalam pembuluh darah. Jenis gumpalan darah ini lebih jarang terjadi, tetapi bisa mengancam jiwa.

Jika gumpalan darah dalam pembuluh pecah dan kemudian bergerak hingga memasuki paru-paru maka hal ini dapat menyebabkan sesak napas, menurunnya kadar oksigen dalam darah, bahkan kematian jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Beberapa gumpalan darah setelah melahirkan adalah hal yang normal dan merupakan hal yang tidak dapat dicegah.

Tetapi, ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi dari pembekuan darah yang dapat mengancam jiwa. Di antaranya adalah dengan tetap aktif bergerak dan mewaspadai gejala gumpalan darah yang dapat membahayakan.

Baca Juga: Tanda Bahaya Masa Nifas yang Perlu Dikenali

Gejala pembekuan darah setelah melahirkan yang normal

Gumpalan darah setelah melahirkan yang normal akan keluar melalui vagina dan terlihat kenyal seperti agar. Bekuan darah ini dapat berukuran sebesar bola golf dan di dalamnya mungkin mengandung lendir atau sisa jaringan.

Seiring waktu, jumlah pembekuan darah dan perdarahan setelah melahirkan dapat terus berubah. Hal ini mungkin berlangsung hingga enam minggu setelah melahirkan dengan gejala sebagai berikut:

Dua puluh empat jam pertama

  • Biasanya perdarahan cukup berat mungkin dapat memenuhi satu pembalut per jam
  • Darah nifas berwarna merah cerah
  • Mungkin disertai satu atau dua gumpalan yang sangat besar seukuran tomat atau berjumlah banyak dengan ukuran lebih kecil seukuran anggur.

Dua sampai enam hari setelah melahirkan

  • Perdarahan melambat dari sebelumnya
  • Darah berwarna coklat tua atau kemerahan atau merah muda
  • Mungkin masih mengeluarkan beberapa gumpalan kecil seukuran penghapus pensil.

Tujuh sampai 10 hari setelah melahirkan

  • Darah mungkin berwarna coklat muda, kemerahan atau merah muda.
  • Perdarahan akan lebih ringan dari enam hari pertama.

Sebelas sampai 14 hari setelah melahirkan

  • Darah umumnya akan berwarna lebih terang dari sebelumnya.
  • Cairan berwarna merah mungkin keluar saat bergerak lebih aktif
  • Jumlah perdarahan harus lebih sedikit dari 10 hari pertama setelah persalinan.

Tiga sampai empat minggu setelah melahirkan

  • Perdarahan harus minimal tetapi mungkin mengalami keputihan berwarna krem yang bisa bergaris-garis dengan darah coklat atau merah muda.
  • Perdarahan mungkin benar-benar berhenti dalam minggu-minggu ini.
  • Anda mungkin juga mulai menstruasi lagi pada minggu ini.

Lima hingga enam minggu setelah melahirkan

  • Perdarahan dan gumpalan darah setelah melahirkan biasanya akan berhenti pada minggu ini.
  • Mungkin juga sesekali mengalami bercak darah berwarna coklat, merah, atau kuning.
  • Mungkin mengalami perdarahan lebih banyak pada waktu-waktu tertentu seperti di pagi hari, setelah menyusui atau sehabis berolahraga jika Anda sudah boleh melakukannya.

Baca Juga: Lamanya Masa Nifas yang Normal Setelah Melahirkan

Gejala pembekuan darah setelah melahirkan yang tidak normal

Gumpalan darah setelah melahirkan dikatakan tidak normal jika bekuan terbentuk di dalam pembuluh darah. Jika hal ini terjadi, tubuh mungkin tidak dapat menghilangkannya sendiri dan dapat menyebabkan komplikasi.

Terkadang gumpalan darah yang terdapat pada pembuluh tersebut dapat terlepas dari tempatnya dan kemudian bergerak mengikuti aliran darah hingga masuk ke paru-paru. Kondisi ini dikenal dengan emboli paru.

Gumpalan darah ini juga bisa terbentuk di pembuluh darah jantung dan otak. Gumpalan atau pembekuan darah di otak bisa menyebabkan stroke, sementara gumpalan darah di jantung bisa menyebabkan serangan jantung.

Tanda dan gejala bekuan darah yang berbahaya dan perlu diwaspadai meliputi:

  • Nyeri, kemerahan, bengkak, atau hangat di satu kaki, yang mungkin mengindikasikan deep vein thrombosis (DVT)
  • Nyeri dada
  • Pusing atau pingsan
  • Detak jantung cepat
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Menggigil atau kulit lembap

Anda mungkin berisiko mengalami gumpalan darah setelah melahirkan apabila memiliki risiko tambahan seperti:

  • Pernah memiliki gumpalan darah
  • Berusia di atas 35 tahun
  • Kelebihan berat badan
  • Memiliki keluarga dengan gangguan pembekuan darah
  • Tidak aktif bergerak selama kehamilan
  • Hamil kembar dua atau lebih
  • Memiliki kondisi medis lainnya seperti penyakit autoimun, diabetes atau kanker.

Cara mengatasi pembekuan darah setelah melahirkan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pembekuan darah setelah melahirkan.

1. Pembekuan darah superfisial

Gumpalan darah juga dapat terbentuk di pembuluh darah kaki tepat di bawah kulit. Gangguan ini disebut trombosis vena superfisial (tromboflebitis superfisial). Gumpalan darah setelah melahirkan yang termasuk dalam pembekuan darah superfisial dapat diatasi dengan:

  • Kompres hangat untuk mengurangi ketidaknyamanan
  • Menggunakan perban kompresi khusus yang diberikan oleh dokter atau perawat
  • Istirahat yang cukup
  • Meninggikan posisi kaki yang mengalami pembekuan darah

Umumnya kondisi ini dapat diatasi tanpa minum obat antikoagulan kecuali jika dokter menyarankannya.

2. Trombosis vena dalam atau emboli paru

Gumpalan darah setelah melahirkan pada wanita dengan trombosis vena dalam (DVT) atau emboli paru biasanya akan diatasi dengan mengonsumsi antikoagulan (obat pengencer darah) yang membuat darah cenderung tidak menggumpal. Pada kondisi yang serius, dokter akan memberikan trombolitik atau obat untuk memecah gumpalan darah.

Meskipun tidak selalu dilakukan, dokter juga mungkin akan menempatkan filter di vena cava inferior, yaitu pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung. Filter ini berfungsi mencegah gumpalan darah dari kaki bergerak ke paru-paru.

Ada kalanya dokter menyarankan untuk melakukan operasi pengeluaran gumpalan darah. Namun langkah ini jarang dilakukan dan hanya diperlukan pada kasus tertentu.

Baca Juga

  • Proses Pembukaan 1–10 pada Persalinan, Begini Tahapan Lengkapnya
  • Antiplatelet: Si Ampuh untuk Melancarkan Peredaran Darah
  • Daftar Perlengkapan Ibu Hamil Sepanjang Trimester Kehamilan

Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait gumpalan darah setelah melahirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa melakukan konsultasi secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

persalinanpendarahanpembekuan darah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved