logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Mengenal Tanda-tanda Grooming dan Cara Mencegah Modus Pelecehan Seksual Ini

open-summary

Grooming adalah modus pelecehan seksual di mana pelaku melakukan pendekatan dengan korban. Untuk mencegah praktik keji ini, pantau anak supaya tidak berduaan dengan orang asing hingga menolak bantuan mencurigakan dari orang asing, baik di dunia nyata maupun dunia maya.


close-summary

2023-03-21 19:50:26

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Hati-hati, pelaku grooming akan menggunakan kepercayaan keluarga demi melakukan pelecehan seksual pada anak

Grooming adalah modus pelecehan seksual pada anak dengan iming-iming PDKT alias pendekatan.

Table of Content

  • Apa itu grooming?
  • Bagaimana cara pelaku melakukan praktik grooming?
  • Contoh grooming
  • Tanda-tanda grooming yang patut diwaspadai orangtua
  • Bahaya grooming yang perlu diwaspadai
  • Cara menjaga anak dari praktik grooming

Pelecehan seksual dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Kejahatan ini dapat berdampak buruk pada kondisi psikologis, emosional, dan kesehatan fisik korbannya. Salah satu bentuk pelecehan seksual yang kerap terjadi pada anak adalah grooming.

Advertisement

Grooming adalah pelecehan seksual yang kerap luput dari perhatian orangtua. Sebab, pelaku menyembunyikan maksud jahatnya dengan keramahan dan kebaikan terhadap korbannya.

Simak pengertian grooming beserta tanda-tandanya secara mendalam supaya Anda bisa menjaga anak dari praktik keji ini.

Apa itu grooming?

Saat ada orang asing yang tiba-tiba dekat dengan anak atau anggota keluarganya, Anda patut waspada sebagai orangtua. Bisa jadi itu adalah modus grooming

Jika dilihat secara harfiah, pengertian grooming artinya perawatan diri. Lantas, apa yang dimaksud dengan grooming jika dibicarakan dalam konteks pelecehan seksual?

Grooming adalah modus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan dengan iming-iming 'PDKT' alias pendekatan. 

Saat melancarkan tindakan tak terpujinya, pelaku grooming akan mencoba membangun hubungan dan kepercayaan dengan anak atau keluarganya selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bertahun-tahun lamanya.

Sampai pada akhirnya, pelaku akan mencari kesempatan untuk melakukan pelecehan seksual terhadap anak.

Siapa pun dapat menjadi pelaku grooming, baik itu sahabat maupun orang asing. Bahkan, pelaku grooming juga bisa datang dari dalam keluarga atau guru di sekolah.

Maka dari itu, orangtua perlu memastikan bahwa anak paham betul akan arti grooming supaya mereka dapat melakukan tindakan preventif jika ada seseorang yang bermaksud jahat kepadanya.

Bagaimana cara pelaku melakukan praktik grooming?

Grooming adalah modus pelecehan seksual pada anak
Pelaku grooming bisa datang dari mana saja, termasuk keluarga sendiri

Pelaku pelecehan seksual terhadap anak dapat melakukan child grooming secara langsung atau daring (online).

Jika terjadi secara langsung, pelaku child grooming biasanya akan mencari cara untuk mengenal lebih dekat korbannya.

Selain itu, pelaku grooming juga bisa mengajak korbannya yang masih belia untuk pergi keluar rumah bersama.

Demi mendapatkan hati sang korban, pelaku akan membelikannya hadiah dan hal-hal yang disukainya.

Tidak hanya itu, pelaku juga dapat membawa makanan ke rumahnya untuk mendapatkan hati keluarga si anak dan memuji-muji anak di depan orangtuanya.

Salah satu contoh grooming di dunia maya adalah ketika pelaku berpura-pura menjadi anak kecil atau bahkan orang terkenal, kemudian berusaha untuk PDKT dengan korban melalui aplikasi pesan singkat atau media sosial.

Contoh grooming

Kasus grooming perlu diwaspadai orangtua karena dapat terjadi di dunia nyata maupun dunia maya. Berikut adalah beberapa contoh grooming yang kerap terjadi pada anak.

  • Memberikan hadiah atau perhatian lebih kepada anak-anak, atau orangtua mereka untuk membuat korban merasa spesial atau berutang budi kepada si pelaku.
  • Melakukan kontak fisik secara seksual, seperti menggelitik, bergulat, atau berkelahi secara lembut.
  • Secara sengaja atau tidak sengaja menunjukkan konten serta tindakan seksual kepada korban.
  • Mengendalikan anak dan remaja lewat ancaman, pemaksaan, atau penyalahgunaan wewenang agar membuat korban merasa takut untuk melaporkan perilaku tak terpuji tersebut.

Orangtua perlu waspada karena pelaku grooming umumnya akan menggunakan telepon genggam, media sosial, hingga internet untuk berinteraksi dengan anak-anak demi melancarkan niat buruknya.

Tidak hanya itu, pelaku juga akan berusaha meminta korban untuk merahasiakan hubungan mereka.

Tindakan grooming ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan sebelum akhirnya si pelaku akan membuat jadwal untuk bertemu secara fisik dengan korbannya.

Tanda-tanda grooming yang patut diwaspadai orangtua

Sebagian besar tanda-tanda pelecehan seksual grooming akan terlihat normal layaknya hubungan antara orang dewasa dan anak-anak. Inilah mengapa grooming sering kali tak terdeteksi.

Meski demikian, terdapat beberapa tanda yang bisa orangtua waspadai.

Tanda-tanda grooming pada masa kanak-kanak

Grooming adalah modus pelecehan seksual pada anak
Kenali tanda-tanda grooming pada anak

Anak-anak dalam kategori usia ini sering menjadi korban dari praktik grooming. Berikut adalah tanda-tanda praktik grooming yang harus diwaspadai.

  • Sering mendapatkan mainan atau baju baru, tapi tidak jelas siapa yang memberikannya
  • Si anak tidak mau menceritakan siapa yang memberikan hadiahnya
  • Mendapatkan banyak pesan dari orang asing yang mereka temui di dunia maya
  • Sering berbicara tentang orang dewasa
  • Ingin menghabiskan waktu bersama orang dewasa
  • Ingin pergi sendirian saat akan bertemu dengan orang dewasa
  • Tidak mau bercerita mengenai apa yang dilakukannya
  • Sering menyendiri di kamar.

Tanda-tanda grooming pada anak remaja

Tidak hanya anak-anak, remaja juga bisa menjadi korban grooming. Berikut adalah tanda-tandanya.

  • Berpacaran dengan pria atau wanita yang lebih dewasa
  • Sering mendapatkan hadiah berupa baju, perhiasaan, hingga gawai
  • Tidak mau bercerita dari mana hadiah-hadiah yang diterimanya
  • Kerap berbohong mengenai apa yang telah mereka lakukan
  • Sering bolos sekolah atau tidak menghadiri aktivitas lainnya
  • Tidak mau menghabiskan waktu bersama teman
  • Mendapatkan banyak pesan dari orang asing di media sosial
  • Tidak ingin diganggu saat sedang bersama pacar yang lebih dewasa
  • Tidak mau berbicara tentang perasaannya.

Tanda-tanda grooming pada orangtua

Pelaku grooming juga mengincar orangtua guna mendapatkan hati anaknya. Berikut tanda-tanda pelaku grooming sedang PDKT dengan orangtua korbannya:

  • Sering kedatangan orang asing yang meminta izin untuk membawa anak jalan keluar
  • Ada orang asing yang menawarkan diri menjadi guru dari anak
  • Mendapatkan hadiah dari orang asing
  • Sering kedatangan orang asing yang menawarkan diri untuk membantu memperbaiki rumah atau berkebun
  • Ada orang asing yang sering memuji keluarga dan orangtua korban
  • Kemunculan orang asing yang menggoda dan mencoba memulai hubungan romantis dengan orangtua.

Bahaya grooming yang perlu diwaspadai

Dilansir dari National Society for the Prevention of Cruelty to Children, terdapat beberapa bahaya grooming yang berpotensi terjadi pada anak, di antaranya:

  • Gangguan kecemasan
  • Depresi
  • Gangguan makan
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
  • Kesulitan mengatasi stres
  • Menyakiti diri sendiri
  • Berpikiran untuk bunuh diri
  • Mengidap penyakit menular seksual
  • Kehamilan yang tak direncanakan.

Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan tindakan preventif agar anak atau anggota keluarga lainnya tidak menjadi korban grooming.

Baca Juga

  • Memahami Pengertian Etika dan Cara Memperkenalkannya pada Anak
  • Perkembangan Emosi Anak 1-5 Tahun yang Patut Diperhatikan Orangtua
  • Manfaat Buku Mewarnai untuk Anak dan Orangtua

Cara menjaga anak dari praktik grooming

Terkadang, orangtua harus mempercayai instingnya untuk mendeteksi adanya pelecehan seksual seperti grooming pada anak.

Berbagai cara di bawah ini juga bisa menjaga anak dari praktik grooming:

  • Mengenali tanda-tanda grooming pada anak
  • Jangan sampai ada orang asing yang suka berduaan dengan anak
  • Tolak jika ada orang asing yang ingin menawarkan batuan kepada keluarga Anda
  • Cari tahu hubungan antara anak dan orang asing melalui teman-teman atau orangtua lainnya
  • Cari tahu perasaan anak terhadap orang asing yang berusaha mendekatinya.

Grooming adalah salah satu modus pelecehan seksual yang berbahaya terhadap kesehatan fisik dan mental anak. Maka dari itu, sudah sepatutnya orangtua melakukan upaya-upaya pencegahan agar anak tidak menjadi korbannya.

Jika Anda khawatir mengenai kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!

Advertisement

tips parentingparenting stresspelecehan sexualkekerasan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved