Grooming adalah modus pelecehan seksual di mana pelaku melakukan pendekatan dengan korban. Untuk mencegah praktik keji ini, pantau anak supaya tidak berduaan dengan orang asing hingga menolak bantuan mencurigakan dari orang asing, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
2023-03-21 19:50:26
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Grooming adalah modus pelecehan seksual pada anak dengan iming-iming PDKT alias pendekatan.
Table of Content
Pelecehan seksual dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Kejahatan ini dapat berdampak buruk pada kondisi psikologis, emosional, dan kesehatan fisik korbannya. Salah satu bentuk pelecehan seksual yang kerap terjadi pada anak adalah grooming.
Advertisement
Grooming adalah pelecehan seksual yang kerap luput dari perhatian orangtua. Sebab, pelaku menyembunyikan maksud jahatnya dengan keramahan dan kebaikan terhadap korbannya.
Simak pengertian grooming beserta tanda-tandanya secara mendalam supaya Anda bisa menjaga anak dari praktik keji ini.
Saat ada orang asing yang tiba-tiba dekat dengan anak atau anggota keluarganya, Anda patut waspada sebagai orangtua. Bisa jadi itu adalah modus grooming.
Jika dilihat secara harfiah, pengertian grooming artinya perawatan diri. Lantas, apa yang dimaksud dengan grooming jika dibicarakan dalam konteks pelecehan seksual?
Grooming adalah modus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan dengan iming-iming 'PDKT' alias pendekatan.
Saat melancarkan tindakan tak terpujinya, pelaku grooming akan mencoba membangun hubungan dan kepercayaan dengan anak atau keluarganya selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bertahun-tahun lamanya.
Sampai pada akhirnya, pelaku akan mencari kesempatan untuk melakukan pelecehan seksual terhadap anak.
Siapa pun dapat menjadi pelaku grooming, baik itu sahabat maupun orang asing. Bahkan, pelaku grooming juga bisa datang dari dalam keluarga atau guru di sekolah.
Maka dari itu, orangtua perlu memastikan bahwa anak paham betul akan arti grooming supaya mereka dapat melakukan tindakan preventif jika ada seseorang yang bermaksud jahat kepadanya.
Pelaku pelecehan seksual terhadap anak dapat melakukan child grooming secara langsung atau daring (online).
Jika terjadi secara langsung, pelaku child grooming biasanya akan mencari cara untuk mengenal lebih dekat korbannya.
Selain itu, pelaku grooming juga bisa mengajak korbannya yang masih belia untuk pergi keluar rumah bersama.
Demi mendapatkan hati sang korban, pelaku akan membelikannya hadiah dan hal-hal yang disukainya.
Tidak hanya itu, pelaku juga dapat membawa makanan ke rumahnya untuk mendapatkan hati keluarga si anak dan memuji-muji anak di depan orangtuanya.
Salah satu contoh grooming di dunia maya adalah ketika pelaku berpura-pura menjadi anak kecil atau bahkan orang terkenal, kemudian berusaha untuk PDKT dengan korban melalui aplikasi pesan singkat atau media sosial.
Kasus grooming perlu diwaspadai orangtua karena dapat terjadi di dunia nyata maupun dunia maya. Berikut adalah beberapa contoh grooming yang kerap terjadi pada anak.
Orangtua perlu waspada karena pelaku grooming umumnya akan menggunakan telepon genggam, media sosial, hingga internet untuk berinteraksi dengan anak-anak demi melancarkan niat buruknya.
Tidak hanya itu, pelaku juga akan berusaha meminta korban untuk merahasiakan hubungan mereka.
Tindakan grooming ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan sebelum akhirnya si pelaku akan membuat jadwal untuk bertemu secara fisik dengan korbannya.
Sebagian besar tanda-tanda pelecehan seksual grooming akan terlihat normal layaknya hubungan antara orang dewasa dan anak-anak. Inilah mengapa grooming sering kali tak terdeteksi.
Meski demikian, terdapat beberapa tanda yang bisa orangtua waspadai.
Anak-anak dalam kategori usia ini sering menjadi korban dari praktik grooming. Berikut adalah tanda-tanda praktik grooming yang harus diwaspadai.
Tidak hanya anak-anak, remaja juga bisa menjadi korban grooming. Berikut adalah tanda-tandanya.
Pelaku grooming juga mengincar orangtua guna mendapatkan hati anaknya. Berikut tanda-tanda pelaku grooming sedang PDKT dengan orangtua korbannya:
Dilansir dari National Society for the Prevention of Cruelty to Children, terdapat beberapa bahaya grooming yang berpotensi terjadi pada anak, di antaranya:
Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan tindakan preventif agar anak atau anggota keluarga lainnya tidak menjadi korban grooming.
Baca Juga
Terkadang, orangtua harus mempercayai instingnya untuk mendeteksi adanya pelecehan seksual seperti grooming pada anak.
Berbagai cara di bawah ini juga bisa menjaga anak dari praktik grooming:
Grooming adalah salah satu modus pelecehan seksual yang berbahaya terhadap kesehatan fisik dan mental anak. Maka dari itu, sudah sepatutnya orangtua melakukan upaya-upaya pencegahan agar anak tidak menjadi korbannya.
Jika Anda khawatir mengenai kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Saat gusi anak bengkak, rasa tak nyaman bisa datang. Beragam kondisi medis dapat menjadi penyebab gusi bengkak pada anak, seperti sisa-sisa makanan, gingivitis, hingga infeksi.
Manfaat buku mewarnai bukan hanya dirasakan oleh anak-anak, namun juga orangtua yang menemani anak melakukan kegiatan tersebut. Apa saja manfaat yang bisa didapat dari mewarnai?
Tak mendapat asupan nutrisi yang tepat bisa membuat anak kurang gizi. Padahal makanan bergizi dapat membuat otak dan organ vital anak berkembang dengan sempurna.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved