Glukosa adalah bentuk karbohidrat paling sederhana. Glukosa menjadi salah satu sumber energi yang diperlukan sel-sel tubuh pada kadar yang normal. Namun, seperti nutrisi lain, glukosa juga bisa menjadi masalah jika kadarnya terlalu berlebihan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
17 Mei 2020
Glukosa merupakan bentuk karbohidrat paling sederhana, yang bisa diubah tubuh dari karbohidrat sederhana
Table of Content
Tubuh memerlukan energi untuk bisa beraktivitas dan bertahan hidup. Salah satu sumber energi yang kita konsumsi dari makanan adalah glukosa. Pada kadar yang normal, berkat bantuan insulin, glukosa akan sangat berperan vital. Sebaliknya, gula darah yang terlalu tinggi dapat memicu beragam masalah kesehatan.
Advertisement
Glukosa adalah bentuk karbohidrat sederhana atau monosakarida. Glukosa kerap juga disebut sebagai gula sederhana. Monosakarida lainnya yaitu fruktosa, galaktosa, dan ribosa.
Glukosa, yang dikonsumsi dalam bentuk karbohidrat, merupakan salah satu sumber energi untuk tubuh bersama dengan lemak. Kita bisa mendapatkan glukosa dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, roti, dan produk susu. Dengan adanya glukosa inilah manusia bisa beraktivitas dan bertahan hidup.
Glukosa yang memasuki aliran darah disebut dengan glukosa darah atau gula darah. Seperti nutrisi lain, glukosa yang masuk ke darah tak boleh berlebihan. Kadar glukosa yang tak sehat dan terkendali dapat memicu penyakit yang serius.
Glukosa sebagai sumber energi akan memerlukan bantuan hormon di tubuh. Dua hormon utama yang berperan langsung dalam pemrosesan glukosa menjadi energi yakni hormon insulin dan glukagon.
Idealnya, tubuh memproses glukosa beberapa kali dalam satu hari. Saat kita makan, tubuh dengan segera akan bekerja untuk mencerna makanan. Karbohidrat akan dicerna oleh tubuh menjadi glukosa berkat bantuan enzim di sistem pencernaan.
Selain enzim-enzim, pankreas juga memainkan peranan penting dalam memproses glukosa. Organ ini menghasilkan hormon insulin, yang berperan untuk memindahkan glukosa dari dari darah ke dalam sel sebagai energi.
Sebagian besar sel dalam tubuh menggunakan glukosa bersama asam amino dan lemak untuk menghasilkan energi. Namun, glukosa menjadi sumber energi yang utama. Sel-sel saraf dan neurotransmitter di otak membutuhkan glukosa dalam memproses informasi. Tanpa glukosa, otak kita tidak akan bisa bekerja dengan baik.
Setelah tubuh memanfaatkan energi yang dibutuhkan, sisa glukosa akan disimpan dalam kumpulan kecil yang disebut glikogen. Glikogen disimpan di dalam hati dan otot selama sekitar satu hari.
Kadar glukosa akan turun jika kita tak makan setelah beberapa jam. Pada kondisi ini, pankreas akan berhenti mengeluarkan insulin. Sel-sel alfa di pankreas mulai menghasilkan hormon yang disebut dengan glukagon. Kemudian, glukagon menginstruksi hati untuk memecah glikogen yang tersimpan dan mengubahnya kembali menjadi glukosa.
Glukosa akan mengalir ke aliran darah untuk memberikan energi sampai jam makan berikutnya. Hati juga dapat membuat glukosa sendiri menggunakan kombinasi produk limbah, asam amino, dan lemak.
Untuk kebanyakan orang tanpa diabetes, kadar normal gula darah sebelum makan berkisar antara 70 hingga 80 mg/dL. Beberapa orang mungkin akan memiliki kadar gula darah di angka 60 atau 90.
Sementara itu, apabila Anda puasa atau tidak makan selama 8 jam, kadar gula darah yang normal adalah 100 mg/dL. Kemudian, kadar ini harus kurang dari 140 mg/dL untuk dua jam setelah makan.
Ada berbagai faktor penyebab kadar gula darah dapat meningkat. Beberapa faktor tersebut, termasuk:
Beberapa orang berisiko mengalami masalah terhadap pankreas dan insulin yang dihasilkan. Masalah pada insulin tersebut akan memicu kelompok penyakit yang disebut dengan diabetes.
Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2:
Kedua jenis diabetes di atas dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Kondisi ini pun akan Itu meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
Gejala kedua diabetes di atas dapat mirip satu sama lain. Berikut ini gejala diabetes yang patut untuk Anda ketahui:
Baca Juga
Apabila kadar glukosa di dalam darah tak terkendali, beberapa masalah serius akan berisiko terjadi. Masalah tersebut, dapat berupa:
Glukosa adalah sumber energi yang diperlukan tubuh. Namun, kadar glukosa di darah yang terlalu tinggi di tubuh dapat memicu masalah tertentu. Komplikasi jika gula darah terlalu banyak pun bisa menyerang beragam sistem di tubuh, mulai dari jantung hingga saraf.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Bahaya susu kental manis meningkatkan risiko diabetes dan obesitas karena kandungan gula yang sangat tinggi di dalamnya. Pastikan hanya menggunakan dengan porsi yang cukup.
12 Apr 2023
Hipoglikemia pada bayi baru lahir dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang bisa berbahaya. Kondisi ini dapat ditangani dengan pemberian asupan tambahan lewat ASI atau susu formula hingga memberikan larutan glukosa lewat infus jika kadar gula darah bayi terlalu rendah.
18 Jul 2021
Penderita diabetes boleh menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar gula darahnya terkendali dengan baik dan tidak memiliki komplikasi penyakit serius lainnya.
14 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved