Gliserin adalah senyawa alami dari minyak nabati atau lemak hewani. Fungsinya dalam dunia kecantikan cukup beragam, di antaranya melembapkan dan menjaga kulit dari kerusakan akibat lingkungan. Namun, senyawa ini berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.
2 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gliserin adalah pelembap yang berasal dari minyak nabati dan lemak hewani.
Table of Content
Gliserin adalah senyawa alami dari minyak nabati dan lemak hewani. Zat yang juga dikenal sebagai gliserol ini memiliki tekstur seperti cairan bening, tidak berwarna ataupun berbau, dan rasanya manis.
Advertisement
Senyawa yang banyak dijumpai dalam produk pelembap dan losion ini tergolong sebagai humektan, yaitu zat pelembap yang menarik air ke lapisan luar kulit dari bagian kulit yang lebih dalam dan udara.
Setelah mengetahui apa itu gliserin, mari kita ketahui beragam manfaat dan potensi efek sampingnya.
Salah satu kegunaan gliserin adalah melembapkan kulit.
Ketika digunakan dalam losion atau pelembap wajah, senyawa ini dapat membantu mencegah evaporasi air dari permukaan kulit sehingga membuat kulit lebih lama terhidrasi.
Ditambah lagi, gliserol dapat menarik molekul air dan kelembapan dari lapisan kulit yang lebih dalam ke bagian luar kulit.
Dengan demikian, senyawa ini dinilai baik untuk jenis kulit kering, berminyak, maupun pecah-pecah.
Salah satu alasan mengapa cairan gliserin nabati kerap digunakan dalam produk kecantikan kulit adalah kemampuannya untuk menenangkan kulit kering jika digunakan secara oles (topikal).
Pasalnya, gliserin dapat menciptakan lapisan pelindung ekstra antara kulit dan lingkungan. Lapisan ini bisa melindungi kulit dari iritasi sekaligus mengunci kelembapan kulit.
Lebih dari itu, gliserol sering kali dimanfaatkan sebagai pengobatan eksim, psoriasis, dan rasa tidak nyaman pada kulit yang sifatnya sementara.
Hal ini tidak mengherankan karena senyawa alami tersebut dipercaya mampu mengurangi ruam, gatal, serta peradangan.
Fungsi gliserin lainnya adalah menjaga kulit dari kerusakan akibat lingkungan, seperti polusi hingga sinar ultraviolet (UV), yang bisa memicu penuaan dini dan merusak sel-sel kulit.
Gliserin bekerja dengan cara menciptakan lapisan pelindung pada permukaan kulit yang bisa menarik kelembapan dan mencegah masuknya racun.
Ini tidak hanya membantu meningkatkan hidrasi kulit, melainkan juga mencegah kotoran menyumbat pori-pori.
Sebuah studi klinis dalam jurnal Advances in Wound Care menjabarkan bahwa gliserol dalam konsentrasi tinggi menciptakan lingkungan bakteriostatik yang menurunkan jumlah mikroba pada luka.
Hal ini tentunya sangat menguntungkan jika Anda sedang merawat luka sehingga bisa memberikan hasil penyembuhan yang lebih baik.
Menghaluskan kerutan dan garis halus termasuk sebagai salah satu manfaat gliserin untuk wajah.
Masalah kerutan dan garis halus kerap muncul saat kulit tidak terhidrasi.
Berkat sifat pelembapnya, gliserol diyakini bisa membuat kulit wajah terhidrasi sehingga tanda-tanda penuaan dapat dikurangi.
Gliserin dipenuhi dengan senyawa antimikroba yang digadang-gadang bisa membantu membunuh bakteri penyebab jerawat.
Di sisi lain, gliserol dianggap bisa menyembuhkan dan memudarkan bekas jerawat.
Sebab, senyawa ini bisa meningkatkan kadar air di jaringan parut dan membantu mengencangkan serta meratakan warna kulit.
Sebagai humektan, gliserin menarik air dari sumber air terdekat. Dalam kondisi yang tingkat kelembapannya rendah, sumber air terdekat terletak di bagian bawah kulit Anda.
Hal ini berpotensi membuat kulit dehidrasi dan bahkan bisa mengakibatkan munculnya lepuhan pada kulit.
Karena lepuhan pada kulit dapat muncul akibat penggunaan gliserin murni atau yang tidak larut, Anda disarankan untuk menggunakan produk kecantikan yang mennggunakan gliserin sebagai salah satu bahannya, alih-alih menggunakan gliserin murni.
Sejauh ini, belum banyak laporan terkait efek samping gliserin. Namun, Anda perlu berhati-hati karena senyawa alami ini dapat menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang.
Kalau muncul kulit kemerahan, gatal-gatal, atau ruam, segera hentikan penggunaan produk tersebut dan cari produk lain yang tidak mengandung gliserin.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan kulit, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terbuat tanpa sengaja, sabun gliserin pertama kali ditemukan oleh ahli kimia bernama Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1779. Akhirnya sabun ini dikembangkan untuk mengatasi kulit sensitif dan mencegah penuaan.
Manfaat masker gelatin diyakini dapat menghaluskan kulit dan menyingkirkan komedo. Namun, ketahui cara pakainya yang benar agar terhindar dari risiko efek samping.
Tanam bulu mata aman bila dilakukan oleh ahlinya. Sebaliknya, ada risiko kesehatan yang mengintai jika Anda memilih salon atau klinik abal-abal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved