Glikosuria adalah kondisi urine yang mengandung lebih banyak glukosa dari jumlah normal. Penyebab glikosuria antara lain diabetes tipe 2, diabetes gestasional, diet tinggi gula, sirosis hati, hingga kondisi langka. Salah satu ciri-ciri kondisi ini adalah urine berwarna keruh atau berbau manis seperti buah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
10 Mei 2023
Glikosuria rentan diidap oleh penderita diabetes
Table of Content
Ada berbagai tanda dan gejala yang bisa ditemui pada pengidap diabetes, salah satunya adalah glikosuria. Namun, kondisi ini baru bisa diketahui lewat pemeriksaan laboratorium. Berikut penjelasannya.
Advertisement
Glikosuria adalah kondisi urin yang mengandung lebih banyak gula atau glukosa dari jumlah normal.
Pada kondisi normal, kelebihan glukosa yang ada di dalam darah akan diserap oleh ginjal dan dikeluarkan lewat urine. Namun, ketika kerja ginjal terganggu, maka kadar gula yang ada pada urine jadi berlebihan. Inilah yang disebut sebagai glikosuria.
Kelebihan kadar gula darah memang berbahaya untuk kesehatan. Meski begitu, tubuh tetap memerlukan gula dalam jumlah tertentu untuk mengolahnya sebagai energi. Karena itu, pada orang yang sehat, gula yang masuk ke ginjal akan diolah dan disaring lagi sebelum sebagian kembali diserap oleh darah dan dijadikan sebagai bahan bakar energi.
Glukosuria terjadi ketika ginjal menyaring lebih banyak glukosa dibanding yang dapat diserap kembali. Hal ini yang menyebabkan glukosa bisa menumpuk di urine.
Glikosuria umum terjadi akibat kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia. Meski demikian, kondisi ini bisa saja terjadi ketika seseorang memiliki kadar gula darah normal atau rendah.
Jika kadar gula darah normal atau rendah tetapi mengalami glikosuria, mungkin ini menandakan bahwa adanya masalah pada fungsi ginjal. Kondisi langka ini dinamakan renal glikosuria.
Beberapa penyebab urine mengandung glukosa di antaranya:
Diabetes tipe 2 merupakan salah satu penyebab urine mengandung glukosa . Pada penderita diabetes tipe 2, pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Padahal, insulin berfungsi untuk mengatur proses penyerapan glukosa darah oleh jaringan tubuh. Akibatnya, kadar gula darah jadi meningkat.
Hal ini membuat proses penyaringan dan penyerapan kembali gula darah oleh ginjal jadi terganggu dan akhirnya membuat terjadinya penumpukan glukosa di urine.
Glikosuria juga dapat terjadi pada penderita diabetes gestasional.
Diabetes gestasional adalah kondisi gula darah tinggi yang terjadi selama masa kehamilan akibat hormon dari plasenta bayi menghambat insulin dalam mengontrol gula darah. Akibatnya, gula darah seseorang menjadi tinggi.
Tidak semua ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional pasti mengalami glikosuria. Untuk memastikannya, dokter akan menginstruksikan ibu hamil menjalani tes tertentu saat usia kehamilan memasuki 24-28 minggu.
Saat menjalani tes, ibu hamil akan diminta untuk mengonsumsi minuman manis lalu diambil sampel darahnya untuk diperiksa di laboratorium.
Renal glikosuria adalah kondisi glikosuria yang jarang terjadi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh mutasi gen tertentu yang menyebabkan tubulus ginjal atau bagian penyaring urine tidak dapat menyerap gula darah dengan baik.
Meski belum secara resmi didiagnosis mengalami diabetes, orang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis juga bisa terkena glikosuria. Karena itu, kamu perlu membatasi asupan gula dan mulai mengonsumsi makanan dan minuman yang lebih sehat.
Penyebab glikosuria lainnya adalah sirosis hati, yaitu timbulnya jaringan parut pada organ hati. Sirosis hati dapat memengaruhi metabolisme karbohidrat, sehingga menyebabkan kadar glukosa yang tinggi dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi akan membuat glukosa keluar melalui urine.
Baca Juga: Ciri-ciri Diabetes di Usia Muda yang Perlu Diwaspadai
Sebenarnya, tanda-tanda atau gejala glikosuria tidak selau dirasakan oleh pengidapnya. Banyak orang yang mengalami kondisi ini bahkan tidak merasakan gangguan yang berarti selama bertahun-tahun. Namun, sebagian pengidap glikosuria juga ada yang merasakan gejala tertentu, seperti:
Gejala glikosuria juga bisa beririsan dengan gejala diabetes, seperti:
Untuk mendiagnosis glikosuria, dokter akan meminta kamu untuk melakukan tes urine untuk memeriksa kadar glukosa. Jika hasil tes menunjukkan jumlah gula dalam urine lebih tinggi dari 15 mg/dL dalam satu hari, maka kamu mungkin menderita glikosuria.
Apabila glikosuria disebabkan oleh diabetes, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar tubuh tetap dalam kondisi yang sehat, yaitu:
Tidak semua orang dengan glikosuriatidak sehat atau membutuhkan perawatan. Jika kamu atau kerabat mengalami tanda-tanda atau gejala glikosuria yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab urine mengandung glukosa yang dialami.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, kamu bisa berkunjung ke Klinik Online Penyakit Dalam yang ada di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Polineuropati adalah penyakit saraf atau kerusakan dari beberapa saraf secara bersamaan. Diabetes, penyakit hati dan ginjal, infeksi, hingga cedera bisa menjadi faktor risiko terjadinya polineuropati. Akibatnya, saraf tepi Anda pun mengalami gangguan.
14 Jan 2022
Siapa yang tidak ingin memiliki jiwa dan raga yang sehat? Semua orang tentulah ingin memilikinya. Namun sebagai manusia, kita tidak bisa terus-menerus sehat setiap waktu. Bagaimana jika suatu saat kita terserang penyakit kritis? Apa yang harus dilakukan?
25 Apr 2023
Beberapa cara mengatasi hidung meler secara alami dan medis adalah minum banyak cairan, mandi air hangat, mengompres wajah dengan kain hangat, hingga menggunakan semprotan hidung (nasal spray).
14 Feb 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved