Ginjal bocor atau proteinuria adalah kondisi bocornya protein dari darah ke dalam urine. Mengenal penyebab dan gejalanya sedini mungkin, bisa membantu Anda mendapatkan hasil pengobatan terbaik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
31 Jul 2020
Ginjal bocor menyebabkan kencing "dipenuhi" protein.
Table of Content
Ginjal bocor atau yang dikenal dengan sebutan proteinuria dalam dunia medis adalah kondisi bocornya protein (albumin) dari darah ke dalam urine.
Advertisement
Hal ini terjadi saat ginjal tidak berfungsi dengan baik, sehingga protein yang seharusnya disaring, malah bocor ke dalam urine.
Mengenal berbagai penyebab dan gejala ginjal bocor sedini mungkin, dapat membantu Anda mendapatkan hasil pengobatan terbaik.
Ginjal memiliki pembuluh darah kecil bernama glomeruli. Tugasnya ialah menyaring darah dari berbagai macam kotoran dan membuangnya lewat urine.
Seharusnya, glomeruli juga akan menyerap kembali protein ke dalam darah. Namun saat ginjal bocor terjadi, maka protein yang seharusnya bertahan di dalam darah, malah terbuang lewat urine.
Proteinuria menjadi salah satu tanda awal rusaknya ginjal. Namun, masih ada beberapa kondisi medis yang mampu menyebabkan ginjal bocor. Apa saja?
Ginjal bocor dapat disebabkan oleh dehidrasi. Sebab, tubuh membutuhkan cairan untuk mengantar protein ke dalam ginjal. Namun, saat dehidrasi terjadi, maka tubuh akan mengalami kesulitan dalam melakukannya.
Hal ini menyebabkan ginjal bocor sehingga protein yang seharusnya terserap kembali ke dalam darah, malah dibuang lewat urine.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga bisa menyebabkan ginjal bocor. Saat tekanan darah tinggi terjadi, pembuluh darah di ginjal dapat melemah. Kemampuannya dalam menyerap protein pun terganggu, sehingga protein terbuang lewat urine.
Tahukah Anda kalau diabetes mellitus dapat membuat ginjal bocor? Ya, saat diabetes mellitus terjadi, kadar gula darah yang tinggi memaksa ginjal untuk menyaring darah berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, sehingga protein pun bocor ke dalam urine.
Masih ingat dengan pembuluh darah glomeruli yang sudah dibahas di awal? Ternyata, glomeruli bisa mengalami peradangan. Kondisi ini disebut glomerulonefritis, yang dapat menyebabkan ginjal bocor.
Penyakit ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Di fase awalnya, penyakit ginjal kronis akan menyebabkan ginjal bocor atau proteinuria. Namun penyakit ini sering terabaikan karena tidak menunjukkan gejala apapun.
Saat penyakit ginjal kronis semakin parah, gejala-gejala ini akan muncul:
Waspadalah, penyakit ginjal kronis adalah kondisi medis serius. Jika dibiarkan begitu saja, kerusakan pada ginjal akan semakin parah.
Penyakit autoimun dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh memproduksi autoantibodi (antibodi dan imunoglobin yang menyerang jaringan tubuh yang sehat). Sayangnya, penyakit autoimun juga bisa menyebabkan ginjal bocor dengan merusak fungsi glomeruli.
Saat glomeruli dirusak oleh autoantibodi, peradangan akan muncul, sehingga ginjal bocor pun datang. Perlu diketahui, beberapa penyakit autoimun yang seringkali menyebabkan ginjal bocor ialah sistemik lupus erythematosus (SLE), sindrom goodpasture (antibodi menyerang ginjal dan paru-paru), hingga nefropati IgA (deposit imunoglobin A menumpuk di glomeruli).
Ibu hamil harus lebih waspada, karena preeklampsia bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat merusak fungsi ginjal dalam menyaring protein, untuk sementara waktu. Hasilnya, ginjal bocor pun terjadi.
Beberapa jenis kanker juga bisa menyebabkan ginjal bocor, seperti kanker paru, kanker payudara, limfoma Hodgkin, hingga kanker kolorektal (usus besar).
Efek peradangan yang disebabkan oleh kanker dapat merusak fungsi ginjal, sehingga ginjal bocor pun tak terelakkan.
Pada fasel awal kerusakan ginjal, tidak ada gejala yang dirasakan. Itu karena jumlah protein yang ada di dalam urine masih sedikit.
Namun saat kerusakan ginjal semakin parah, ginjal bocor semakin menunjukkan wujud aslinya, sehingga lebih banyak protein yang masuk ke dalam urine. Gejala ginjal bocor yang dapat terlihat pada urine meliputi:
Jika gejala ginjal bocor di atas terjadi, jangan buang waktu lagi. Segera datang ke dokter untuk meminta pertolongan medis.
Beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami ginjal bocor. Faktor risiko ginjal bocor di antaranya:
Meskipun Anda memenuhi salah satu kriteria di atas, menjalani hidup sehat tetap dapat dilakukan untuk mencegah datangnya ginjal bocor.
Segala jenis ginjal bocor, baik yang bersifat sementara ataupun yang sudah parah, sangat membutuhkan penanganan medis. Beberapa pengobatan ginjal bocor meliputi:
Jika Anda mengidap penyakit ginjal, diabetes, dan tekanan darah tinggi, biasanya dokter akan meminta Anda untuk merubah pola makan, seperti menghindari mengonsumsi makanan yang diproses, cepat saji, serta tinggi natrium.
Jika berat badan Anda berlebih, dokter akan meminta Anda untuk menurunkan berat badan. Sebab, meraih berat badan ideal dapat membantu mengatasi fungsi ginjal yang rusak, seperti ginjal bocor.
Jika ginjal bocor yang terjadi pada Anda disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi, dokter akan memberikan obat-obatan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Jika diabetes menjadi faktor di balik terjadinya ginjal bocor, maka dokter bisa memberikan obat-obatan diabetes atau terapi insulin untuk menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Apabila ginjal bocor terjadi karena atau gagal ginjal, dialisis atau cuci darah menjadi cara yang dapat ditempuh untuk mengobatinya. Dialisis penting untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan cairan di dalam tubuh.
Baca Juga
Jika Anda merasakan beberapa gejala ginjal bocor, datanglah ke dokter. Semakin cepat penanganannya, semakin baik juga hasil penyembuhannya. Maka dari itu, jangan segans berkonsultasi dengan dokter, ya!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Batu kandung kemih adalah batu yang terbentuk dari massa mineral padat dalam kandung kemih. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala, seperti sakit perut bagian bawah, nyeri buang air kecil, dan lainnya.
24 Sep 2020
Osteoporosis pada lansia biasanya tidak memiliki gejala. Mungkin saja Anda baru mengetahuinya saat mengalami patah tulang. Kenali apa saja gejala atau ciri-ciri osteoporosis.
16 Okt 2022
Dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah 1-2 tablet dalam 1 hari. Paracetamol bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
25 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved