Gigi tonggos dapat disebabkan sering mengisap jempol, terlalu lama ngedot, atau susunan gigi dan tulang rahang yang berantakan. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan kawat gigi hingga melakukan operasi.
26 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gigi tonggos bisa diatasi dengan menggunakan behel
Table of Content
Memiliki gigi tonggos atau gigi yang terlihat maju sering kali membuat banyak orang tidak percaya diri. Kondisi ini juga bisa membuat Anda kesulitan menutup mulut, bahkan sampai mengubah bentuk wajah.
Advertisement
Jika Anda memiliki masalah gigi maju, jangan berkecil hati karena kondisi ini masih sangat mungkin untuk diperbaiki.
Gigi tonggos disebut juga dengan overbite. Kondisi ini terjadi ketika posisi gigi depan atas lebih maju daripada posisi gigi depan bawah.
Seseorang biasanya disebut mengalami masalah ini apabila gigi-gigi depan yang tertanam di rahang atas letaknya jauh lebih maju dibandingkan yang ada di rahang bawah.
Secara medis, kondisi ini masuk sebagai salah satu jenis maloklusi atau kelainan gigitan.
Normalnya, gigi atas memang berada sedikit lebih maju dibanding gigi bawah. Selisih jarak tersebut dinamakan overjet, yang merupakan jarak horizontal antara ujung gigi atas dan ujung gigi bawah. Overjet yang normal adalah sekitar 2-4 mm.
Pada kondisi gigi tonggos, overjet umumnya bisa lebih dari 5 mm sehingga gigi atas terlihat jauh lebih maju dibandingkan gigi di rahang bawah.
Perawatan gigi maju hanya bisa dilakukan melalui perawatan dari dokter gigi. Semakin cepat masalah tersebut diperbaiki, semakin baik hasilnya.
Selain menimbulkan masalah estetika, gigi maju dapat menyebabkan sakit atau sulit saat mengunyah, kerusakan gigi, penyakit gusi, rahang terasa nyeri, gangguan bicara, atau masalah bernapas.
Dalam sebagian kasus, gigi maju bersifat turun-temurun karena bentuk rahang merupakan warisan turunan genetik yang dapat mempengaruhi keselarasan gigi.
Namun, ada pula kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu posisi gigi berubah. Berikut adalah penyebab gigi tonggos yang dapat terjadi.
Kebiasaan mengisap jempol, terutama jika berlanjut hingga usia 5-6 tahun saat gigi permanen mulai muncul, akan memicu gigi menjadi tonggos.
Alasannya, tekanan yang dihasilkan otot pipi saat mengisap akan mendorong rahang dan gigi maju ke depan.
Selain itu, tekanan tersebut dapat menyebabkan gigi permanen tumbuh dengan sudut yang tidak normal.
Mekanisme mengisap yang sama juga membuat kebiasaan minum dari dot bayi bisa memicu gigi menjadi tonggos.
Bahkan, risiko gigi tonggos yang disebabkan dot bayi dinilai lebih tinggi, jika dibandingkan dengan kebiasaan mengisap jempol.
Selain itu, kebiasaan minum susu atau minuman manis dari botol sebelum tidur juga bisa menyebabkan terjadinya karies rampan atau gigis.
Jika gigi susu hampir semuanya gigis, maka pertumbuhan gigi permanen menjadi terganggu dan susunannya berantakan.
Jika orangtua memiliki gigi tonggos, maka anak berpotensi lebih besar mengalami kondisi gigi yang sama.
Namun, orangtua dengan gigi yang tidak tonggos pun bisa memiliki anak yang giginya terlihat maju.
Sebab, apabila anak mewarisi ukuran rahang ibunya yang kecil, tapi ukuran giginya besar seperti ayahnya, maka rahang tidak akan cukup menampung semua gigi dalam posisi yang benar dan rapi.
Sehingga, kondisi ini bisa membuat gigi anak terlihat tonggos.
Susunan gigi yang berantakan bisa membuat overjet seseorang jadi lebih besar dari yang seharusnya.
Orang yang memiliki gigi yang ompong dan tidak diganti dengan gigi palsu juga berisiko menjadi tonggos.
Sebab, gigi-gigi di sekitarnya akan bergeser mengisi ruang yang kosong sehingga membuat susunannya berantakan.
Tongue-thrusting adalah posisi lidah di dalam mulut yang terlalu mendorong gigi ke depan. Kebiasaan ini sering kali terjadi pada anak-anak, tetapi dapat berlanjut hingga dewasa.
Jika dilakukan terus-menerus, posisi lidah yang tidak benar ini bisa menyebabkan gigi menjadi tonggos hingga mengganggu penampilan.
Tumor dan kista yang tumbuh di rongga mulut atau rahang dapat mengubah susunan gigi hingga bentuk mulut dan rahang.
Kondisi ini terjadi ketika pembengkakan atau pertumbuhan massa di bagian atas mulut atau rahang menyebabkan gigi bergeser ke depan. Akibatnya, gigi menjadi lebih maju.
Tumor atau kista juga bisa menyebabkan rasa sakit, munculnya benjolan, atau luka sehingga terasa mengganggu.
Orang-orang yang mencari perawatan untuk gigi maju umumnya termotivasi untuk memperbaiki estetika.
Namun, sebenarnya ada kondisi-kondisi lain yang membuat perawatan gigi tonggos juga perlu dilakukan.
Susunan gigi atas yang terlalu maju membuat proses mengunyah makanan menjadi terganggu.
Sebab, gigi atas dan bawah jadi tidak bisa mengatup dengan baik saat mengunyah. Hal ini membuat makanan yang ditelan tidak dihancurkan sebagaimana mestinya.
Padahal, proses pengunyahan adalah tahap awal dari proses pencernaan. Jika sejak awal prosesnya tidak optimal, maka tahapan pencernaan lainnya pun akan ikut terganggu.
Susunan gigi yang tonggos juga akan mempengaruhi cara Anda berbicara.
Sebab, kondisi ini membuat gigi, lidah, dan bibir tidak bisa berkoordinasi dengan baik untuk menghasilkan pengucapan yang sempurna.
Umumnya, orang dengan gigi maju akan kesulitan mengucapkan huruf S, F, SH, V, TH, P, M, dan B.
Kondisi gigi maju sendiri memang tidak menyebabkan gangguan pernapasan.
Namun, penyebab gigi tonggos seperti susunan gigi yang berantakan dan ukuran rahang yang kecil sering kali disertai dengan jalan napas yang juga sempit.
Hal ini bisa menyebabkan orang yang giginya tonggos berisiko memiliki masalah, seperti sering ngorok dan sleep apnea, sebagai gangguan pernapasan ketika tidur.
Sebagian orang mempertanyakan apakah gigi tonggos bisa diperbaiki.
Ternyata, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membuat gigi maju kembali ke posisi normalnya. Semua metode perawatan ini hanya bisa dilakukan dokter gigi.
Sejauh ini, tidak ada cara merapikan gigi tonggos secara alami yang terbukti secara ilmiah. Berikut adalah berbagai pilihan perawatan yang bisa Anda coba.
Kawat gigi adalah cara mengatasi gigi tonggos yang umumnya dilakukan.
Pada anak remaja atau orang dewasa, jenis kawat gigi yang digunakan biasanya adalah kawat gigi permanen yang menggunakan bracket.
Kawat gigi tersebut akan membantu mendorong gigi ke belakang sekaligus merapikan susunan gigi sehingga tidak lagi terlihat tonggos.
Perawatan untuk gigi renggang dan maju ini bisanya harus dijalani selama beberapa tahun. Semakin ringan kasusnya, semakin cepat perawatannya.
Cara agar gigi rata juga dapat dilakukan dengan menggunakan kawat gigi lepasan. Kawat ini biasanya digunakan pada anak-anak yang giginya sudah terlihat tonggos.
Kawat gigi lepasan ini umumnya disertai dengan plat ekspansi yang akan dipasang di langit-langit mulut untuk membantu melebarkan rahang.
Sehingga, rahang punya cukup ruang untuk menampung gigi-gigi permanen yang akan tumbuh dan tidak membuat anak terlihat tonggos.
Saat ini, ada clear aligners yang bisa digunakan untuk merapikan gigi. Alat ini bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh penggunanya.
Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, clear aligners perlu digunakan setidaknya sekitar 20 jam sehari.
Clear aligners adalah alat untuk memperbaiki susunan gigi yang berbentuk seperti pelindung gigi yang banyak digunakan petinju atau atlet lainnya.
Akan tetapi, ukuran alat ini biasanya lebih kecil dan tipis, menyesuaikan dengan lekukan susunan gigi Anda.
Untuk memulai cara memperbaiki gigi tonggos ini, Anda terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan dari dokter gigi untuk bisa dibuatkan rencana perawatan yang lengkap.
Clear aligners harus diganti setiap beberapa bulan sekali, saat posisi gigi sudah mulai berubah.
Pada beberapa kasus, gigi terlihat tonggos karena pertumbuhan tulang rahang yang berlebih.
Jika ini kasusnya, penggunaan kawat gigi maupun perawatan lainnya tidak akan efektif untuk membuat gigi terlihat lebih mundur.
Oleh karena itu, operasi adalah jalan satu-satunya yang bisa dilalui untuk memperbaiki rahang atas maju.
Baca Juga
Untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan langkah-langkah berikut.
Sementara itu, apabila Anda menggunakan kawat gigi, konsultasikan pada dokter gigi mengenai cara menyikat gigi atau flossing yang benar.
Hindari juga konsumsi makanan yang keras atau terlalu lengket karena bisa merusak kawat gigi.
Terkadang, gigi tonggos terjadi karena faktor keturunan sehingga tidak bisa dikendalikan.
Pada anak-anak, Anda dapat mencoba mencegahnya dengan melakukan hal-hal berikut.
Berbagai tindakan di atas dapat membantu mengurangi risiko gigi maju.
Jika Anda ingin berkonsultasi seputar gigi tonggos yang dialami, jadwalkan kunjungan ke dokter gigi.
Dokter akan menjelaskan seputar kondisi Anda dan memberikan pilihan perawatan yang paling sesuai.
Anda juga bisa bertanya dengan dokter lebih lanjut perihal gigi tonggos melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gigi patah bisa disebabkan oleh benturan keras akibat olahraga, kecelakaan, hingga tidak sengaja menggigit sesuatu yang keras. Untuk menanganinya, dokter dapat melakukan beberapa perawatan seperti penambalan, pembuatan crown gigi, hingga veneer.
Diastema adalah rongga di antara dua gigi. Lokasinya bisa di mana saja, namun paling sering terdapat di gigi seri bagian atas. Diastema bisa terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun pada anak kecil, diastema bisa hilang setelah gigi permanen mereka tumbuh.
Cara menghilangkan kerak gigi perlu untuk diterapkan untuk menghindari berkembangnya kerak gigi menjadi tartar yang dapat memicu kerusakan gigi dan gusi. Cara menghilangkan kerak gigi yang paling sederhana adalah dengan menyikat gigi dan melakukan flossing.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved