Gigi bungsu yang tumbuh miring atau impaksi dan menyebabkan gejala seperti nyeri dan bengkak, harus dicabut. Operasi gigi bungsu tergolong operasi ringan karena memakan waktu yang singkat dan tidak memerlukan rawat inap.
16 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gigi bungsu tumbuh miring harus dicabut
Table of Content
Gigi bungsu adalah gigi geraham yang tumbuh paling terakhir, biasanya pada usia 17-21 tahun. Pertumbuhannya biasanya menimbulkan masalah, karena gigi bungsu sering tumbuh miring.
Advertisement
Saat tumbuh ke arah yang salah, gigi bungsu bisa melukai jaringan di sekitarnya, mulai dari gusi, gigi depannya, hingga pipi bagian dalam. Hal ini lalu akan memicu rasa sakit, bahkan pembengkakan.
Sebagai solusi, dokter gigi biasanya akan menawarkan pasien untuk menjalani operasi pengangkatan gigi bungsu, agar masalah yang timbul akibat gigi ini tidak kembali kambuh.
Gigi geraham bungsu adalah gigi yang tumbuh di bagian paling belakang rahang. Pada banyak kasus, saat gigi tersebut tumbuh di usia dewasa, sudah tidak ada lagi “lahan” yang tersedia di rahang untuk ditempati gigi bungsu.
Hal ini membuat gigi yang berusaha keluar, terpaksa harus menempati sisa ruang di rahang yang lebih kecil dari ideal. Akibatnya, gigi bungsu tumbuh miring. Bahkan, pada sebagian kasus, gigi bungsu bisa benar-benar tertanam di gusi dan tidak bisa tumbuh ke permukaan gusi karena sudah tidak ada ruang sama sekali.
Gigi bungsu tumbuh miring bisa juga disebut sebagai impaksi gigi bungsu. Cara paling efektif untuk mengatasinya adalah dengan operasi gigi bungsu.
Namun, tidak semua gigi bungsu pasti tumbuh miring. Apabila ukuran rahang masih cukup untuk menampung, maka gigi bungsu bisa tumbuh lurus dan tidak menimbulkan masalah. Jadi, gigi bungsu sebenarnya tidak selalu harus dioperasi.
Seseorang biasanya baru menyadari gigi bungsunya tumbuh miring saat gejala impaksi mulai muncul. Gejala tersebut antara lain:
Saat gejala-gejala ini terjadi, maka kamu sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter gigi. Sebab, kondisi tersebut menandakan infeksi pada area tumbuhnya gigi bungsu.
Gigi bungsu yang masih terinfeksi biasanya tidak langsung dicabut. Dokter akan memberikan kamu obat-obatan seperti antibiotik dan antinyeri untuk meredakan gejala terlebih dahulu. Biasanya, pengobatan ini memakan waktu satu minggu. Setelah itu, barulah dokter bisa melakukan operasi gigi bungsu.
Sayangnya pada banyak kasus, setelah gejala reda, banyak pasien yang tidak menjalani pencabutan gigi bungsu. Padahal jika gigi tersebut tidak disingkirkan, infeksi yang sama bisa kembali muncul dalam waktu dekat.
Operasi gigi bungsu juga bisa dilakukan sebelum menimbulkan masalah. Jika dokter melihat bahwa gigi geraham paling belakang kamu ada potensi untuk tumbuh miring, meski gigi tersebut belum muncul, maka pemeriksaan rontgen panoramik akan dilakukan.
Hasil rontgen bisa memperlihatkan posisi benih gigi geraham bungsu yang masih tertanam.
Menyingkirkan gigi bungsu yang tumbuh miring sebelum menimbulkan masalah, akan membuat kamu merasa lebih nyaman. Sebab, kamu tidak perlu merasakan sakitnya infeksi akibat impaksi gigi bungsu.
Baca Juga: Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Operasi Gigi Bungsu
Cara paling efektif untuk mengatasi gigi bungsu yang tumbuh miring adalah dengan operasi odontektomi. Kata operasi mungkin terdengar menakutkan, tapi pembedahan untuk menghilangkan gigi bungsu sebenarnya masih masuk prosedur yang ringan.
Operasi gigi bungsu dengan tingkat kesulitan ringan hingga sedang, umumnya hanya memakan waktu singkat dan kamu pun bisa langsung pulang setelahnya.
Prosedur operasi gigi bungsu hampir sama dengan proses pencabutan gigi. Namun, karena posisi gigi yang tumbuh miring, dokter gigi biasanya perlu melakukan sedikit pengurangan jaringan di sekitarnya.
Rasa takut, masalah biaya, hingga waktu mungkin membuat sebagian orang ragu untuk menjalani operasi ini hingga mencari alternatif lain. Namun sayangnya, tidak ada alternatif yang lebih efektif dari pencabutan gigi bungsu.
Kamu mungkin bisa melakukan perawatan sendiri untuk meredakan rasa sakit yang muncul. Namun jika gigi tersebut tidak dicabut, maka rasa sakit akan kembali muncul sewaktu-waktu.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa sakit akibat gigi bungsu yang tumbuh miring untuk sementara waktu.
Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen akan membantu meredakan rasa nyeri dan bengkak yang terjadi di gusi. Obat ini hanya akan meredakan sakit untuk sementara waktu, sehingga kamu tetap perlu memeriksakan diri ke dokter.
Penelitian sudah membuktikan kumur air garam mampu membantu meredakan infeksi bakteri di gusi. Sebab, air ini dapat membunuh bakteri yang menumpuk di area infeksi.
Air dingin akan membantu meredakan peradangan dan pembengkakan akibat gigi bungsu yang tumbuh miring. Sementara itu, air hangat akan memperlebar pembuluh darah dan melancarkan aliran darah di area infeksi.
Kamu bisa melakukannya bergantian, kompres hangat selama 15 menit dan kompres dingin selama 15 menit selama beberapa kali sehari. Ingatlah untuk mengakhiri cara ini dengan kompres dingin.
Baca Juga: Gigi Anak Tumbuh Miring, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gigi bungsu yang tumbuh miring tetapi tidak dicabut dapat menyebabkan beberapa gangguan gigi dan mulut, termasuk:
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gigi bungsu tumbuh miring maupun perawatan gigi lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bukan sekadar menambal atau mencabut, dokter spesialis gigi ternyata memiliki 8 spesialisasi dengan penanganan masalah gigi dan mulut yang berbeda, apa saja?
Cabut gigi adalah prosedur pencabutan gigi menggunakan alat oleh dokter gigi. Tindakan ini dapat dilakukan jika gigi berlubang, berantakan, atau sarafnya mati.
Gigi bungsu tumbuh miring tidak bisa dioperasi saat sedang sakit-sakitnya. Ada waktu tertentu yang dianggap paling baik untuk mengatasi kondisi ini, seperti saat gigi masih ada di dalam gusi, atau segera setelah infeksi reda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved