Gerakan literasi sekolah adalah adalah usaha untuk menumbuhkan minat baca dan menulis pada siswa, serta menggunakan teknologi secara bijak. Diharapkan anak memiliki pola pikir yang cerdas dalam menggunakan sumber-sumber pengetahuan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
6 Apr 2022
Ilustrasi seorang murid sedang membacakan buku dihadapan kelas
Table of Content
Rendahnya minat baca di Indonesia sudah masuk kategori mengkhawatirkan sehingga pemerintah harus bekerja keras untuk menaikkan tingkat literasi di Tanah Air. Salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini adalah melaksanakan gerakan literasi sekolah.
Advertisement
Gerakan literasi sekolah adalah usaha demi menumbuhkan minat baca dan menulis pada siswa dan menjadikannya sebagai sikap yang tertanam untuk seumur hidup.
Dalam kegiatan rutin ini, materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, kearifan lokal, nasional, dan global sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Gerakan literasi sekolah lahir pada 2016 lalu oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Kini, gerakan ini telah disosialisasikan ke semua Dinas Pendidikan tingkat Provinsi hingga Kota/Kabupaten.
Gerakan ini dimaksudkan untuk memperbaiki tingkat literasi masyarakat Tanah Air dimulai dari anak-anak usia sekolah. Sayangnya, program literasi sekolah belum banyak memperlihatkan hasil.
Berdasarkan data Kemendikbud pada 2019, angka rata-rata indeks aktivitas literasi membaca (Alibaca) nasional masih dalam kategori literasi rendah.
Setelah memahami arti literasi sekolah, Anda harus mengetahui tujuan kegiatan ini.
Tujuan gerakan literasi sekolah yang utama adalah menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pemberdayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan ini agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Selain itu, tujuan program literasi sekolah adalah:
Diharapkan warga sekolah melek dalam hal baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, maupun budaya dan kewarganegaraan.
Sasaran gerakan literasi sekolah adalah ekosistem pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Oleh sebab itu, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), maupun sekolah menengah atas (SMA) harus membuat gerakan literasi sekolah.
Pada praktiknya, gerakan literasi sekolah dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yakni membaca atau menulis selama 15 menit yang dilakukan oleh guru dan murid secara bersama-sama.
Pada konsepnya, gerakan ini lebih dari sekedar mengajarkan anak untuk membaca dan menulis.
Dalam buku panduan Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, terdapat enam komponen kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu:
Dalam gerakan literasi sekolah ini, anak-anak akan diajarkan kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai fondasi pengembangan literasi bagi anak-anak.
Literasi permulaan mengajarkan anak untuk mampu mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung.
Literasi ini membutuhkan kemampuan anak yang lebih kompleks, yakni menganalisis, menghitung, mempersepsikan informasi, mengomunikasikannya, serta menggambarkan informasi berdasarkan pemahaman anak.
Gerakan literasi sekolah ini bukan berarti harus dilakukan di ruang perpustakaan, namun esensinya ialah mengenalkan anak-anak pada jenis-jenis buku yang ada di perpustakaan.
Guru dapat memberikan buku fiksi atau nonfiksi, ensiklopedia, dan jenis buku lainnya sehingga anak dapat memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan atau penelitian.
Anak diperkenalkan kepada berbagai bentuk media massa yang ada di Indonesia, mulai dari media cetak, media elektronik, media digital, termasuk media sosial.
Tujuan gerakan literasi sekolah dalam bidang media ini adalah anak dapat memahami dan memilah informasi secara bertanggung jawab, serta menggunakan media-media tersebut dengan baik.
Gerakan literasi sekolah ini akan mengajarkan anak untuk menguasai teknologi, mulai dari peranti keras (hardware) maupun peranti lunak (software).
Materi yang diajarkan mulai dari hal sederhana, seperti menghidupkan/mematikan komputer, hingga etika dalam memanfaatkan teknologi itu sendiri.
Literasi visual adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan teknologi.
Anak akan diberikan pemahaman tentang konten digital yang beretika dan tidak melanggar norma sosial, misalnya dengan cara menonton film pendek maupun membahas soal konten media sosial yang tidak patu
Kegiatan dalam gerakan literasi sekolah bisa dilakukan seiring dengan kurikulum yang diterapkan di institusi pendidikan tersebut.
Misalnya, guru dapat meminta anak untuk melakukan presentasi pada mata pelajaran ekonomi atau anak diminta berpidato saat upacara bendera.
Sementara itu, subjek gerakan literasi sekolah bukan hanya murid, melainkan juga guru-guru sebagai fasilitator.
Apalagi, anak-anak kini memiliki akses yang luas pada sumber informasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya, yang mungkin menjadikan peserta didik lebih tahu daripada guru.
Baca Juga
Program literasi sekolah bisa bervariasi bergantung pada sekolah atau kreativitas peserta didik. Dilansir dari situs SDN Pekunden Kota Semarang, berikut adalah contoh program literasi SD:
Sementara itu, dilansir dari situs SMAN 1 Sungai Penuh, contoh literasi sekolah di tingkat sekolah menengah sebagai berikut.
Itulah beberapa kegiatan literasi sekolah yang dapat diterapkan. Program ini diharapkan bisa membuat peserta didik semakin melek literasi.
Kegiatan literasi adalah hal yang penting. Gerakan literasi sekolah dapat mendorong anak memiliki pola pikir yang cerdas dalam menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, dan auditori.
Di era digital sekarang ini, literasi menjadi sangat penting untuk menyaring informasi yang fakta ataupun hoaks.
Dalam lingkup yang lebih besar lagi, terciptanya masyarakat dengan angka literasi tinggi juga akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Penelitian menyebut literasi dapat mendatangkan berbagai keuntungan, seperti:
Membangun literasi memang bukan proses yang bisa dilihat hasilnya dalam waktu singkat.
Namun, gerakan literasi sekolah bisa menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran anak-anak akan pentingnya memahami membaca, menulis, dan memahami informasi dari berbagai sumber sehingga tidak mudah terhasut dan terpecah-belah karena hoaks.
Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
PHBS di sekolah memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan anak di masa pandemi. Contoh perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengonsumsi jajanan sehat, olahraga teratur, hingga memberantas jentik nyamuk.
25 Sep 2023
Pengertian sekolah adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan formal. Fungsi sekolah untuk anak sangat penting, seperti membuka pikiran, mengasah kemampuan sosial, hingga menyalurkan kemampuan.
17 Feb 2022
Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberi ruang pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus agar mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak sekolah pada umumnya.
21 Jan 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved