Stroke sangat berdampak pada fisik penderitanya, seperti gangguan sensorik dan motorik. Sebagai upaya rehabilitasi pascastroke, Anda bisa melakukan senam stroke untuk membantu memulihkan dan mengurangi dampaknya. Berikut adalah gerakan-gerakan senam stroke.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
22 Jun 2020
Ilustrasi lansia yang sedang melakukan senam
Table of Content
Hampir semua penderita stroke mengalami setidaknya beberapa dampak fisik pada tubuh mereka. Dampak-dampak ini bisa dalam bentuk gangguan motorik dan sensorik, yang secara signifikan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berjalan, bekerja, atau bahkan melakukan aktivitasnya sehari-hari, seperti mencuci, berpakaian, dan bangun dari tempat tidur.
Advertisement
Anda tidak perlu terlalu khawatir karena dampak-dampak tersebut dapat Anda minimalisir dengan melakukan rehabilitasi pascastroke, seperti melakukan senam stroke secara rutin.
Senam ini bahkan dapat meningkatkan kebugaran sistem kardiovaskuler, kemampuan berjalan, kekuatan lengan atas, dan meningkatkan fungsi kognitif, memori, serta kualitas hidup setelah stroke.
Walaupun hasilnya tidak dapat Anda rasakan secara instan, manfaat olahraga ini cukup signifikan bagi kualitas hidup penderita stroke.
Berikut ini beberapa gerakan senam stroke yang bisa Anda praktikkan di rumah atau dengan bantuan terapis.
Otot sering menjadi tegang ketika Anda terserang stroke. Peregangan atau melakukan latihan fleksibilitas secara teratur dapat membantu mencegah kontraktur sendi dan pemendekan otot. Kadang-kadang peregangan manual saja tidak cukup dan pasien stroke mungkin memerlukan alat bantu untuk membantu meregangkan sendi dan otot yang tegang.
Selain itu, fleksibilitas juga dapat ditingkatkan melalui kelas-kelas, seperti yoga, pilates, dan tai chi, tetapi penting bagi penderita stroke untuk menemukan instruktur yang berpengalaman dalam masalah disabilitas atau mobilitas karena alasan keamanan.
Gerakan bangun dari posisi duduk ini sangat bagus untuk memperkuat otot-otot kaki Anda. Untuk melakukan gerakan ini, pastikan permukaan yang Anda tempati kuat dan stabil, baik itu kursi ataupun tempat tidur.
Mulailah dengan duduk secara tegak dan jaga jarak kaki kanan dengan kaki kiri selebar pinggul Anda.
Letakkan kaki Anda sedikit di belakang lutut. Kunci kedua jari-jemari tangan Anda dan cobalah membuat hidung Anda melebihi posisi jempol kaki. Lalu, berdirilah dan angkat pinggul Anda sepenuhnya hingga lutut menjadi lurus.
Dari posisi berdiri, perlahan duduk ke kursi dan ulangi latihan ini sebanyak 15-20 kali secara rutin setiap harinya.
Gerakan senam stroke ini berguna untuk melatih keseimbangan dan kontrol tubuh. Pertama-tama, duduklah dengan tegak di kursi. Setelah duduk, fokuskan berat badan Anda ke kiri dan ke kanan.
Pastikan sisi yang berat badan Anda fokuskan memanjang, sementara sisi lainnya memendek. Ulangi latihan ini sebanyak 20-30 kali setiap harinya. Selain kursi, Anda juga bisa memilih permukaan lain untuk menjadikan gerakan ini lebih menantang, seperti bola gym atau sofa.
BACA JUGA: Senam Irama: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Gerakan meremas kertas bermanfaat untuk melatih otot-otot bahu Anda dan juga melatih keterampilan motorik halus tangan Anda. Dalam latihan ini, Anda akan membutuhkan selembar kertas dan meja.
Lalu, remas-remas kertas tersebut dengan kedua tangan. Saat meremas kertas, pastikan Anda menggunakan kedua tangan secara bersamaan. Hal ini sangat penting dilakukan. Jangan hanya meremasnya dengan satu tangan karena tidak akan berpengaruh bagi otot-otot Anda.
Jika Anda kesulitan menjangkau suatu objek di depan Anda, latihan ini baik untuk melatih otot-otot bahu, siku, dan pergelangan. Caranya, duduklah di kursi, tempelkan lengan Anda yang sakit pada meja.
Cobalah gerakkan tangan Anda seperti menjangkau objek di depan dan tarik tangan Anda kembali. Pada akhir latihan, fokuskan untuk meluruskan siku dan menekuknya. Ulangi gerakan ini sebanyak 20 kali atau sampai otot-otot lengan Anda lelah.
Baca Juga
Itulah beberapa gerakan yang bisa dilakukan senam stroke. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan dengan pertimbangan kondisi tiap penderita stroke. Bila kondisi Anda tidak memungkinkan, bisa jadi Anda akan disarankan untuk melakukan gerakan lainnya
Sebelum melakukannya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui gerakan senam stroke syang baik untuk Anda.
Advertisement
Ditulis oleh Adhenda Madarina
Referensi
Artikel Terkait
Bruce Willis mengalami gangguan kognitif dan kesulitan berkomunikasi akibat penyakit afasia yang diderita. Kondisi ini membuatnya harus hengkang dari dunia akting dan menjalani berbagai perawatan medis.
22 Des 2022
Stroke non hemoragik atau sering juga disebut sebagai stroke iskemik, adalah stroke yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah. Jenis ini dialami sekitar 80% penderita stroke.
25 Apr 2023
Stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014. Per tahun 2018, prevalensi stroke penduduk umur ? 15 tahun mencapai angka lebih dari 2 juta orang. Seperti apa tanda-tanda stroke ringan yang perlu diwaspadai sebelum menjadi stroke?
30 Jul 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved