logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

Mengenal Gentle Parenting dan 6 Manfaatnya untuk Mental Anak

open-summary

Gentle parenting adalah pola asuh yang mendorong kerja sama antara orangtua dan anak untuk membuat pilihan berdasarkan kemauan bersama, bukan berdasarkan tekanan dari orang lain yang membuat anak merasa takut, rendah diri, hingga merasa terancam.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

24 Agt 2023

Gentle parenting adalah pola asuh yang mendorong kemauan bersama antara orangtua dan anak

Gentle parenting adalah pola asuh yang mendorong kemauan bersama antara orangtua dan anak

Table of Content

  • Apa itu gentle parenting?
  • Contoh gentle parenting
  • Manfaat gentle parenting
  • Tips melakukan gentle parenting

Ada banyak pola pengasuhan anak yang bisa kamu ikuti, salah satunya adalah gentle parenting. Parenting style ini menurut para ahli, bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental anak dan mengajarkan anak untuk bisa mengolah emosi mereka sejak kecil. 

Advertisement

Pola pengasuhan lemah lembut yang diterapkan pada anak mengajarkan mereka untuk bisa lebih memahami, memiliki empati, pengertian, dan rasa hormat pada orang lain.

Apa itu gentle parenting?

Gentle parenting adalah pola asuh anak yang mengedepankan komunikasi, kolaborasi, tanpa menekan, menyalahkan, atau menghukum jika perilaku anak tidak sesuai dengan keinginan orangtua. 

Gaya pengasuhan gentle parenting memiliki empat pilar utama yang harus ditekankan, yaitu rasa empati, rasa hormat, pengertian, dan memahami batasan.

Dalam gentle parenting, orangtua mendidik anak dengan komunikasi yang baik. Semua keputusan dalam keluarga merupakan keputusan bersama yang dikomunikasikan dengan anak-anak, sehingga mereka menerima dan menjalani keputusan tersebut tanpa paksaan.

Ini merupakan parenting style yang bertujuan untuk untuk membesarkan anak-anak yang percaya diri, mandiri, dan bahagia melalui empati, rasa hormat dan pengertian, serta menetapkan batasan yang sehat untuk mental mereka.

Alih-alih berfokus pada memberikan hukuman ketika salah dan penghargaan ketika berhasil mencapai sesuatu, gentle parenting lebih berfokus pada peningkatan kesadaran diri dan pemahaman anak tentang perilaku mereka sendiri.

Contoh gentle parenting

Ada banyak contoh gentle parenting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kamu harus pergi ke kantor tepat waktu dan sebelum itu, harus mengantar anak ke sekolah. Namun anak menangis karena tidak ingin pergi dan ditinggal kerja oleh orangtuanya. 

Pada gentle parenting, dibanding memarahi anak karena rewel, orangtua bisa melakukan pendekatan yang lembut namun tetap tegas dengan cara mengatur ekspektasi anak. Coba berikan pengertian di awal dengan menjelaskan tahap demi tahap yang akan anak lalui, mulai dari harus bersiap pakai sepatu sampai perjalanan yang akan dilalui untuk sampai ke sekolah.

Contoh kalimat yang bisa dipakai salah satunya adalah: "Kalau kamu nangis, kita bisa sama-sama telat. Kalau sampai telat, mama bisa marah dan cemas. Bisa cerita ke mama kenapa adik tidak mau berangkat?"

Dengan begitu, kamu sudah menunjukkan empati dan memberikan kesempatan pada anak untuk menjelaskan perasaannya dan mengevaluasi perilakunya sendiri. 

Baca juga: Pengasuhan Positif (Positive Parenting) dan Beragam Manfaatnya

Manfaat gentle parenting

Gentle parenting adalah gaya pengasuhan yang berfokus pada kerja sama antara orangtua dan anak. Parenting style ini mendorong orangtua untuk membesarkan anak-anak mereka tanpa rasa malu, menyalahkan, dan menghukum. 

Karena mengedepankan kepentingan bersama, tidak heran manfaat gentle parenting sangat banyak, meliputi:

1. Mengurangi rasa cemas berlebihan pada anak

Gentle parenting kemungkinan bermanfaat untuk mengurangi rasa cemas berlebihan pada anak-anak di masa depan. Ini karena orangtua sudah mengajarkan dari kecil bahwa anak-anak boleh mengeluarkan emosi mereka, tanpa takut dihukum. 

Karena memberikan komunikasi dan lingkungan keluarga yang baik, anak menjadi merasa terdorong untuk lebih belajar mengenali diri mereka sendiri, mengerti apa yang harus mereka lakukan, dan berani berkomunikasi. Hasilnya, anak tidak akan mudah cemas jika menghadapi sesuatu. 

2. Meningkatkan rasa empati anak

Anak sangat pandai meniru dan mempelajari perilaku orangtua. Jadi, kalau kamu menunjukkan perilaku yang lembut dengan gentle parenting yang penuh rasa empati, maka bukan tidak mungkin anak juga akan mengikutinya. Dia akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki rasa empati hingga dewasa nanti. 

Baca juga: Ciri Pola Asuh Otoriter dan Dampaknya Buruknya bagi Anak

3. Meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak 

Orang tua yang mendidik anak dengan lemah lembut akan membangun ikatan yang kuat dengan anak-anak mereka. Ketika memiliki hubungan yang baik dengan orangtuanya, mereka juga akan menciptakan hubungan sehat dengan orang lain. 

Mengetahui seperti apa hubungan yang sehat itu juga bisa membantu anak-anak mengenali toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat dengan siapapun. Hal ini nantinya akan membantu mereka terhindar dari hubungan tersebut dan belajar untuk mengatasinya. 

4. Mengajarkan pada anak untuk mengontrol emosi

Orang tua yang menerapkan gentle parenting mencontohkan perilaku lemah lembut tanpa memberikan hukuman dan tekanan berlebih pada anak. Hal ini bisa membuat anak tidak mudah marah dan lebih pandai mengontrol emosi.

Perasaan marah adalah emosi yang biasanya dikeluarkan untuk menutupi jenis emosi lain yang membuat diri terlihat lebih rapuh, seperti malu, takut, hingga rendah diri.

5. Meningkatkan keterampilan sosial anak

Gaya pengasuhan yang lembut akan membantu anak membangun empati. Kelak, dia juga akan lebih menghormati orang lain dan mengetahui batasan. Tentu, ini adalah modal yang sangat penting untuk anak dalam jangka panjang. 

Mereka akan tumbuh menjadi individu yang pandai bersosialisasi, tidak segan untuk berbagai, tapi di saat yang bersamaan masih bisa mengatur diri sendiri ketika menghadapi situasi yang tidak mudah. 

6. Membuat anak lebih mengenal perasaan mereka sendiri

Belajar emosi dasar seperti rasa bahagia, sedih, dan marah, kesedihan, dan kemarahan adalah hal yang sangat penting. Kebiasaan ini harus dimulai sejak kecil dan dipicu oleh orangtua yang menunjukkan hal yang sama. 

Menerapkan pengasuhan gentle parenting akan memberikan ruang untuk anak belajar mengeksplorasi perasaan mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan perasaan tersebut. 

Jika orangtua mengajarkan bahwa ketika marah kita harus bersabar dan berkomunikasi yang baik, makan nantinya mereka akan mempelajari hal tersebut dan sudah tahu bagaimana cara menangani perasaan itu. 

Baca juga: Memahami Helicopter Parenting Beserta Dampaknya pada Anak

Tips melakukan gentle parenting

Jika kamu ingin mulai menerapkan pola asuh gentle parenting pada anak, berikut tips yang bisa kamu ikuti, seperti dirangkum dari Cleveland Clinics:

  • Memberikan pengertian pada anak, pasangan, orangtua, kolega, hingga sekolah. Pastikan semua orang yang terlibat dalam pengasuhan mengetahui prinsip pola asuh yang kamu terapkan, sehingga mereka mengetahui tujuan dan berinteraksi dengan anak sesuai dengan pengasuhan yang kamu tetapkan
  • Tetap tenang dan positif. Apapun perilaku mereka, cobalah untuk lebih sering memberikan pujian daripada respon yang negatif. Kamu juga bisa bersikap dengan tenang dan positif, sehingga anak akan mencontoh
  • Sudah merencanakan terlebih dahulu respon dan konsekuensi yang akan diberikan pada anak saat mereka melakukan kesalahan 
  • Konsisten dengan batasan yang sudah dibuat. Di manapun dan kapanpun, kamu harus selalu konsisten pada batasan yang sudah diputuskan secara bersama
  • Bekerja sebagai sebuah tim dengan anak. Komunikasikan segala sesuatu dengan anak, sehingga mereka bisa memahami kenapa batasan di buat dan apa yang harus dilakukan saat menginginkan sesuatu
  • Contohkan perilaku yang baik. Anak akan mencontoh perilaku orangtuanya, sehingga kamu perlu menunjukkan rasa empati, bertanggung jawab, dan pengertian di depan anak-anak
  • Keluarkan kata-kata yang positif. Daripada mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati dan menurunkan rasa percaya diri anak ketika melakukan kesalahan, lebih baik gunakan kata-kata positif yang berupa ajakan agar anak termotivasi. 

Menerapkan pola asuh gentle parenting mungkin tidak mudah. Namun, percayalah bahwa hal ini mungkin baik untuk kesehatan mental anak dan meningkatkan kemampuan sosial mereka. Dengan mengetahui manfaatnya, kamu akan lebih termotivasi untuk melakukan ini. 

Jika merasa kesulitan, jangan ragu untuk bertanya pada dokter atau psikolog, ya. 

Advertisement

tips parentinggaya parenting

Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved