Gentle parenting adalah pola asuh yang mendorong kerja sama antara orangtua dan anak untuk membuat pilihan berdasarkan kemauan bersama, bukan berdasarkan tekanan dari orang lain yang membuat anak merasa takut, rendah diri, hingga merasa terancam.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
24 Agt 2023
Gentle parenting adalah pola asuh yang mendorong kemauan bersama antara orangtua dan anak
Table of Content
Ada banyak pola pengasuhan anak yang bisa kamu ikuti, salah satunya adalah gentle parenting. Parenting style ini menurut para ahli, bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental anak dan mengajarkan anak untuk bisa mengolah emosi mereka sejak kecil.
Advertisement
Pola pengasuhan lemah lembut yang diterapkan pada anak mengajarkan mereka untuk bisa lebih memahami, memiliki empati, pengertian, dan rasa hormat pada orang lain.
Gentle parenting adalah pola asuh anak yang mengedepankan komunikasi, kolaborasi, tanpa menekan, menyalahkan, atau menghukum jika perilaku anak tidak sesuai dengan keinginan orangtua.
Gaya pengasuhan gentle parenting memiliki empat pilar utama yang harus ditekankan, yaitu rasa empati, rasa hormat, pengertian, dan memahami batasan.
Dalam gentle parenting, orangtua mendidik anak dengan komunikasi yang baik. Semua keputusan dalam keluarga merupakan keputusan bersama yang dikomunikasikan dengan anak-anak, sehingga mereka menerima dan menjalani keputusan tersebut tanpa paksaan.
Ini merupakan parenting style yang bertujuan untuk untuk membesarkan anak-anak yang percaya diri, mandiri, dan bahagia melalui empati, rasa hormat dan pengertian, serta menetapkan batasan yang sehat untuk mental mereka.
Alih-alih berfokus pada memberikan hukuman ketika salah dan penghargaan ketika berhasil mencapai sesuatu, gentle parenting lebih berfokus pada peningkatan kesadaran diri dan pemahaman anak tentang perilaku mereka sendiri.
Ada banyak contoh gentle parenting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kamu harus pergi ke kantor tepat waktu dan sebelum itu, harus mengantar anak ke sekolah. Namun anak menangis karena tidak ingin pergi dan ditinggal kerja oleh orangtuanya.
Pada gentle parenting, dibanding memarahi anak karena rewel, orangtua bisa melakukan pendekatan yang lembut namun tetap tegas dengan cara mengatur ekspektasi anak. Coba berikan pengertian di awal dengan menjelaskan tahap demi tahap yang akan anak lalui, mulai dari harus bersiap pakai sepatu sampai perjalanan yang akan dilalui untuk sampai ke sekolah.
Contoh kalimat yang bisa dipakai salah satunya adalah: "Kalau kamu nangis, kita bisa sama-sama telat. Kalau sampai telat, mama bisa marah dan cemas. Bisa cerita ke mama kenapa adik tidak mau berangkat?"
Dengan begitu, kamu sudah menunjukkan empati dan memberikan kesempatan pada anak untuk menjelaskan perasaannya dan mengevaluasi perilakunya sendiri.
Baca juga: Pengasuhan Positif (Positive Parenting) dan Beragam Manfaatnya
Gentle parenting adalah gaya pengasuhan yang berfokus pada kerja sama antara orangtua dan anak. Parenting style ini mendorong orangtua untuk membesarkan anak-anak mereka tanpa rasa malu, menyalahkan, dan menghukum.
Karena mengedepankan kepentingan bersama, tidak heran manfaat gentle parenting sangat banyak, meliputi:
Gentle parenting kemungkinan bermanfaat untuk mengurangi rasa cemas berlebihan pada anak-anak di masa depan. Ini karena orangtua sudah mengajarkan dari kecil bahwa anak-anak boleh mengeluarkan emosi mereka, tanpa takut dihukum.
Karena memberikan komunikasi dan lingkungan keluarga yang baik, anak menjadi merasa terdorong untuk lebih belajar mengenali diri mereka sendiri, mengerti apa yang harus mereka lakukan, dan berani berkomunikasi. Hasilnya, anak tidak akan mudah cemas jika menghadapi sesuatu.
Anak sangat pandai meniru dan mempelajari perilaku orangtua. Jadi, kalau kamu menunjukkan perilaku yang lembut dengan gentle parenting yang penuh rasa empati, maka bukan tidak mungkin anak juga akan mengikutinya. Dia akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki rasa empati hingga dewasa nanti.
Baca juga: Ciri Pola Asuh Otoriter dan Dampaknya Buruknya bagi Anak
Orang tua yang mendidik anak dengan lemah lembut akan membangun ikatan yang kuat dengan anak-anak mereka. Ketika memiliki hubungan yang baik dengan orangtuanya, mereka juga akan menciptakan hubungan sehat dengan orang lain.
Mengetahui seperti apa hubungan yang sehat itu juga bisa membantu anak-anak mengenali toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat dengan siapapun. Hal ini nantinya akan membantu mereka terhindar dari hubungan tersebut dan belajar untuk mengatasinya.
Orang tua yang menerapkan gentle parenting mencontohkan perilaku lemah lembut tanpa memberikan hukuman dan tekanan berlebih pada anak. Hal ini bisa membuat anak tidak mudah marah dan lebih pandai mengontrol emosi.
Perasaan marah adalah emosi yang biasanya dikeluarkan untuk menutupi jenis emosi lain yang membuat diri terlihat lebih rapuh, seperti malu, takut, hingga rendah diri.
Gaya pengasuhan yang lembut akan membantu anak membangun empati. Kelak, dia juga akan lebih menghormati orang lain dan mengetahui batasan. Tentu, ini adalah modal yang sangat penting untuk anak dalam jangka panjang.
Mereka akan tumbuh menjadi individu yang pandai bersosialisasi, tidak segan untuk berbagai, tapi di saat yang bersamaan masih bisa mengatur diri sendiri ketika menghadapi situasi yang tidak mudah.
Belajar emosi dasar seperti rasa bahagia, sedih, dan marah, kesedihan, dan kemarahan adalah hal yang sangat penting. Kebiasaan ini harus dimulai sejak kecil dan dipicu oleh orangtua yang menunjukkan hal yang sama.
Menerapkan pengasuhan gentle parenting akan memberikan ruang untuk anak belajar mengeksplorasi perasaan mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan perasaan tersebut.
Jika orangtua mengajarkan bahwa ketika marah kita harus bersabar dan berkomunikasi yang baik, makan nantinya mereka akan mempelajari hal tersebut dan sudah tahu bagaimana cara menangani perasaan itu.
Baca juga: Memahami Helicopter Parenting Beserta Dampaknya pada Anak
Jika kamu ingin mulai menerapkan pola asuh gentle parenting pada anak, berikut tips yang bisa kamu ikuti, seperti dirangkum dari Cleveland Clinics:
Menerapkan pola asuh gentle parenting mungkin tidak mudah. Namun, percayalah bahwa hal ini mungkin baik untuk kesehatan mental anak dan meningkatkan kemampuan sosial mereka. Dengan mengetahui manfaatnya, kamu akan lebih termotivasi untuk melakukan ini.
Jika merasa kesulitan, jangan ragu untuk bertanya pada dokter atau psikolog, ya.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
Perkembangan emosi anak berbeda-beda dan didasari oleh usianya. Namun yang pasti, orangtua tidak boleh meremehkan pentingnya sisi emosional si kecil.
15 Mar 2022
Saat anak sedih, orangtua dapat khawatir dan bertanya, apa yang telah merenggut keceriaannya? Untuk mengatasinya, orangtua bisa mencoba berikan pujian atau mengajaknya jalan-jalan.
8 Feb 2022
Bahaya narkoba bagi pelajar dapat merusak masa depannya. Baik jangka pendek atau panjang, dampak narkoba bagi kesehatan sangat merugikan, seperti mengundang penyakit jantung hingga kematian akibat overdosis.
16 Feb 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved