Genophobia membuat seseorang ketakutan untuk melakukan hubungan seksual akibat pengalaman traumatis yang terjadi di masa lalu atau masalah kesehatan.
28 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Genophobia membuat penderitanya ketakutan untuk melakukan hubungan seksuual
Table of Content
Berhubungan seks dapat memberi banyak manfaat untuk kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Namun, ada beberapa orang yang ternyata mempunyai fobia atau ketakutan untuk melakukan hubungan seksual. Kondisi ini dikenal dengan sebutan genophobia.
Advertisement
Genophobia adalah kondisi yang membuat penderitanya merasa takut atau cemas secara berlebihan terhadap hubungan seks. Kondisi ini hampir serupa dengan erotophobia. Bedanya, genophobia lebih spesifik ke berhubungan intim, sedangkan erotophobia mengarah ke semua aktivitas seksual.
Ada sejumlah fobia yang mungkin terjadi secara bersamaan dengan genophobia. Fobia-fobia tersebut, antara lain:
Beragam faktor dapat menjadi penyebab genophobia. Fobia ini bisa dipicu oleh peristiwa yang mengakibatkan trauma hingga adanya masalah kesehatan tertentu. Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan fobia seks:
Vaginismus terjadi ketika otot-otot vagina mengencang tanpa disengaja saat penetrasi. Kondisi ini bisa membuat hubungan intim terasa sangat menyakitkan. Rasa sakit itulah yang kemudian membuat seseorang takut untuk melakukan hubungan seks.
Kondisi ini terjadi ketika penis kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi. Meski dapat diobati, disfungsi ereksi bisa membuat penderitanya malu dan stres. Perasaan malu dan stres yang dirasakan oleh penderita disfungsi ereksi berpotensi memicu genophobia.
Pelecehan seksual di masa lalu dapat menyebabkan gangguan stres pasca trauma (PTSD), yang kemudian mengubah cara pandang seseorang terhadap hubungan seks. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga dapat memengaruhi fungsi seksual korban pelecehan.
Ketakutan tidak dapat memuaskan pasangan di atas ranjang dapat menyebabkan genophobia. Akibatnya, orang-orang dengan ketakutan ini memilih untuk tidak berhubungan seks karena tak ingin diejek perihal performa buruknya saat berhubungan intim.
Rasa malu terhadap bentuk tubuh sendiri bisa memicu ketakutan seseorang untuk melakukan hubungan seks. Perasaan malu ini muncul karena penderitanya menganggap bahwa mereka mempunyai tubuh yang tidak bagus. Padahal, orang lain yang melihat kekurangan itu mungkin saja tidak mempermasalahkan hal tersebut dan menganggapnya normal.
Pemerkosaan dapat memicu genophobia. Paksaan yang terjadi di masa lalu membuat korban pemerkosaan trauma dan memilih untuk menghindari hubungan seks. Hal itu dilakukan karena hubungan seks dapat memicu ketakutan dan mengembalikan trauma mereka.
Baca juga: Anoreksia Seksual: Muak Terhadap Seks
Sama seperti fobia lain, ada beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita genophobia. Rasa takut yang dialami oleh penderita fobia seks dapat memicu kemunculan gejala secara fisik dan psikologis.
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan, di antaranya:
Perlu diingat, gejala yang dialami oleh masing-masing penderitanya mungkin akan berbeda satu sama lain. Jika Anda merasakan salah satu dari gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau psikiater untuk mencari tahu kondisi yang mendasarinya.
Baca juga: Tips Oral Seks untuk Memanjakan Suami
Cara mengatasi genophobia harus dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, jika fobia seks dipicu oleh vaginismus, pengobatan medis bisa membantu menghilangkan ketakutan Anda.
Sementara itu, apabila ketakutan Anda disebabkan masalah psikologis, terapi bisa dijadikan pilihan. Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi genophobia seperti terapi perilaku kognitif (CBT), terapi pemaparan, dan terapi seks.
Baca juga: Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Seks
Genophobia merupakan fobia atau ketakutan terhadap hubungan seks. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai macam faktor mulai dari pengalaman traumatis yang terjadi di masa lalu hingga masalah kesehatan tertentu.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar pengalaman buruk seks, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Jika Anda menderita gejala fobia seks, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau psikiater. Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai genophobia, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ . Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Melamuh adalah hal yang menyenangkan. Oleh karena itu melamun sering digunakan sebagai alat pelarian dari kenyataan. Di samping itu, melamun juga berguna untuk menghadapi masalah atau situasi tertentu.
1 dari 4 pria melakukan orgasme palsu, penyebab orgasme palsu pada pria adalah orgasme yang tertunda, menutupi ejakulasi dini, mempertahankan gengsi, menyenangkan pasang mereka, atau ingin mengakhiri kegiatan seksual.
Reaksi janin saat ibu berhubungan badan merupakan hal yang tidak perlu Anda khawatirkan karena janin berada dalam posisi yang aman dan dilindungi oleh cairan ketuban, otot perut, dan otot rahim yang kuat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved