logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Mengenal General Adaptation Syndrome: Tahapan, Penyebab, dan Cara Mengelolanya

open-summary

General adaptation syndrome (GAS) adalah perubahan fisiologis pada tubuh yang terjadi saat stres menyerang. Perubahan ini terjadi dalam tiga tahap. Apa saja penyebab dan cara mengelolanya?


close-summary

2 Sep 2022

| Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

General adaptation syndrome

General adaptation syndrome terjadi dalam tiga tahapan

Table of Content

  • Apa itu general adaptation syndrome?
  • Tahapan general adaptation syndrome saat stres
  • Penyebab general adaptation syndrome
  • Cara mengelola general adaptation syndrome
  • Catatan dari SehatQ

Selama ini Anda mungkin menganggap bahwa stres berkaitan dengan tekanan mental maupun emosional. Ternyata stres juga memiliki efek fisiologis terhadap tubuh atau dikenal dengan general adaptation syndrome (GAS). 

Advertisement

Mengenal dan memahami tahapan yang dialami tubuh saat terkena stres bisa membantu seseorang lebih sadar akan tanda-tanda fisik saat stres menyerang. Berikut ulasan lengkapnya. 

Apa itu general adaptation syndrome?

General adaptation syndrome (GAS) adalah perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh dalam tiga tahap saat stres terjadi. Bisa dibilang, GAS adalah gambaran proses bagaimana tubuh merespons stres. 

General adaptation syndrome pertama kali didefinisikan oleh seorang ilmuwan kelahiran Wina, Hans Selye, pada abad ke-20. Ia menjelaskan bahwa GAS merupakan cara tubuh beradaptasi dengan ancaman yang dirasakan agar merasa lebih baik dan bisa bertahan hidup. 

Tahapan general adaptation syndrome saat stres

Ada tiga tahapan yang terjadi pada tubuh saat stres menyerang menurut general adaptation syndrome (GAS), yaitu:

1. Tahap reaksi alarm 

Pada tahap ini, sinyal bahaya dikirim ke hipotalamus yang memungkinkan pelepasan hormon glukokortikoid. Hormon ini kemudian akan memicu pelepasan adrenalin dan kortisol yang merupakan hormon stres. 

Tahap reaksi alarm ditandai dengan perubahan fisiologis berupa:

  • Detak jantung meningkat
  • Tekanan darah meningkat 
  • Kadar gula darah naik 
  • Dorongan adrenalin yang meningkatkan energi

Perubahan fisiologis ini diatur oleh bagian dari sistem saraf otonom yang disebut cabang simpatik. 

Alarm reaction stage mengacu pada gejala awal yang dialami tubuh saat stres menyerang. Reaksi ini dikenal dengan “fight or flight”, yakni mempersiapkan diri untuk melindungi atau melarikan diri dari situasi stres yang dialami. 

2. Tahap perlawanan 

Tahap perlawanan atau resistance stage terjadi ketika tubuh mencoba untuk melawan perubahan fisiologis yang terjadi selama tahap reaksi alarm. Tahap resistensi ini diatur oleh bagian dari sistem saraf otonom yang disebut parasimpatis.

Cabang parasimpatis ini mencoba mengembalikan tubuh ke kondisi normal dengan cara mengurangi produksi kortisol. Dengan begitu, denyut jantung dan tekanan darah mulai kembali normal. 

Jika situasi stres berakhir, tubuh akan kembali normal. Sebaliknya, jika hal yang memicu stres tetap ada dan dibiarkan berlarut-larut, tubuh akan tetap dalam kondisi waspada dan hormon stres terus diproduksi. 

Beberapa tanpa perubahan fisiologis pada tahap resistensi antara lain:

  • Mudah marah
  • Mudah tersinggung
  • Frustrasi
  • Sulit berkonsentrasi 

3. Tahap kelelahan 

Tahap kelelahan atau exhaustion stage merupakan tahap lanjutan dari stres yang berkepanjangan atau kronis. Berjuang dengan stres dalam waktu lama dapat menguras energi dan memperburuk kondisi fisik, mental, dan emosional. 

Pada tahap kelelahan ini, seseorang tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan stres, bahkan cenderung menyerah. 

Exhaustion stage ditandai dengan:

  • Kelelahan
  • Burnout
  • Depresi
  • Kecemasan
  • Putus asa
  • Penurunan toleransi terhadap stres
  • Insomnia
  • Penurunan fungsi kognitif

 

 

Lebih lanjut, beberapa penelitian juga menyatakan bahwa stres berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2, infeksi virus, dan tukak lambung. 

BACA JUGA: Pentingnya Manajemen Stres untuk Kesehatan Mental Anda

Penyebab general adaptation syndrome

General adaptation syndrome (GAS) dapat terjadi pada semua hal yang bisa memicu stres. Setiap orang mungkin memiliki pemicu stres yang berbeda-beda. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengenali pemicu stres masing-masing. 

Secara umum, beberapa hal yang bisa memicu terjadinya stres antara lain:

  • Kehilangan orang yang dicintai
  • Masalah kesehatan
  • Masalah finansial
  • Masalah keluarga 
  • Masalah dalam hubungan sosial maupun percintaan 
  • Trauma atau kejadian tidak menyenangkan
  • Kehilangan pekerjaan
  • Perjalanan panjang dan melelahkan

Cara mengelola general adaptation syndrome

Selain mengenali dan menghindari hal-hal yang memicu stres, Anda juga perlu memiliki cara mengelola stres dengan baik. Cara ini bisa berbeda-beda pada tiap individu. 

Menemukan dan memahami mekanisme coping saat stres muncul bisa membantu mengatasi stres lebih cepat dan mencegah stres berkepanjangan. Ini bisa mencegah tubuh memasuki tahap kelelahan dalam general adaptation syndrome. 

Berikut beberapa cara mengelola stres sekaligus general adaptation syndrome yang bisa Anda coba:

  • Pola makan yang sehat dan bergizi seimbang 
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang cukup 
  • Olahraga teratur
  • Latihan pernapasan dalam atau meditasi 
  • Melakukan yoga dan tai chi
  • Menerapkan mindfulness
  • Menjaga hubungan sosial 
  • Menuliskan perasaan Anda dengan melakukan journaling
  • Menceritakan kesulitan yang dialami kepada teman atau orang terdekat
  • Melakukan hobi dan aktivitas yang menyenangkan

BACA JUGA: 12 Cara Mengatasi Stres yang Tidak Sulit Dilakukan

Catatan dari SehatQ

Saat stress, tubuh bisa mengalamigeneral adaptation syndrome, yaitu respons fisik tubuh terhadap stres yang terbagi dalam tiga tahapan. Stres jangka panjang yang memasuki tahap exhaustion bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental. 

Mengenali dan menghindari pemicu stres bisa membantu Anda menemukan metode coping dan melakukan perubahan gaya hidup untuk mengurangi stres. Jika Anda merasa kesulitan dalam menyelesaikan hal ini, tak ada salahnya berkonsultasi kepada profesional, seperti psikolog atau psikiater. 

Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

stres

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved