Gendang telinga pecah dapat terjadi pada siapa saja dan berpotensi membuat pendengaran hilang. Oleh karena itu, kondisi ini mesti dikenali secepatnya agar bisa ditangani dengan saksama.
28 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gendang telinga pecah bisa terjadi karena cedera
Table of Content
Gendang telinga pecah terjadi saat ada robekan di jaringan yang memisahkan saluran telinga bagian luar dan telinga bagian tengah (gendang telinga). Kondisi ini bisa menyebabkan telinga bagian tengah mudah terinfeksi hingga hilangnya pendengaran.
Advertisement
Gendang telinga atau membran timpani berfungsi menggetarkan gelombang suara yang masuk ke telinga. Gelombang ini akan diteruskan melalui tulang-tulang di telinga bagian tengah dan membuat seseorang dapat mendengar. Oleh karena itu, pecahnya gendang telinga berpotensi membuat seseorang kehilangan pendengaran.
Gendang telinga pecah bisa terjadi akibat banyak hal, berikut beberapa di antaranya:
Infeksi telinga adala penyebab umum gendang telinga pecah, terutama pada anak-anak. Saat telinga terinfeksi, cairan dapat menumpuk di bagian belakang gendang telinga. Tekanan akibat penumpukan cairan tersebut dapat membuat gendang telinga robek atau pecah.
Perubahan tekanan udara luar dengan tekanan udara di dalam telinga secara drastis (barotrauma) dapat menyebabkan gendang telinga pecah. Barotrauma sendiri dapat disebabkan oleh sejumlah aktivitas seperti scuba diving, terbang dengan pesawat, ataupun berkendara di dataran tinggi.
Cedera pada telinga bisa saja menyebabkan gendang telinga pecah. Cedera ini bisa berbagai macam, misalnya telinga terpukul saat kegiatan olahraga, jatuh dengan tumpuan telinga atau mengalami kecelakaan mobil.
Saat telinga mendengar suara yang terlalu keras, seperti ledakan bom, gendang telinga dapat pecah. Kondisi ini disebut sebagai trauma akustik. Meski demikian, trauma akustik tidaklah umum terjadi.
Memasukkan atau masuknya benda asing, seperti kapas, cotton bud, kuku, jepitan, atau benda-benda lainnya ke dalam telinga bisa saja melukai gendang telinga, menyebabkannya robek atau pecah.
Gendang telinga pecah ditandai berbagai kondisi, seperti nyeri pada telinga, telinga gatal, kehilangan pendengaran tiba-tiba yang bisa berlangsung sementara, ada cairan keluar dari telinga, hingga bunyi berdenging di telinga (tinnitus).
Bila Anda mengalami salah atau beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar kondisi dapat segera ditangani.
Beberapa kasus gendang telinga pecah dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Meski demikian, bila robekan tersebut tidak dapat sembuh dengan sendirinya, pengobatan perlu dilakukan. Pengobatan gendang telinga pecah umumnya bertujuan untuk meringankan nyeri dan mencegah infeksi. Pengobatan ini dapat berupa:
Robekan pada gendang telinga dapat ditambal dengan sejenis kertas khusus. Kertas ini dapat mendukung jaringan yang robek untuk tumbuh kembali sehingga robekan tertutup dan gendang telinga pasien kembali sehat.
Bila gendang telinga pecah akibat infeksi bakteri, antibiotik dapat diberikan sebagai solusi pengobatan. Pemberian obat ini juga bertujuan mencegah terjadinya atau berkembangnya infeksi baru di area robekan gendang telinga. Antibiotik yang diberikan bisa berupa pil minum atau obat tetes telinga.
Meski jarang, operasi bisa saja menjadi pilihan penanganan gendang telinga pecah. Pada operasi ini, dokter akan mengambil jaringan dari bagian lain tubuh untuk menambal robekan pada gendang telinga.
Selain penanganan dari dokter, pasien juga bisa membantu meringankan gejala dan mempercepat penyembuhan gendang telinga dengan beberapa cara berikut:
Pasien juga tidak disarankan menggunakan obat tetes telinga yang dijual bebas tanpa seizin dokter. Hal ini karena cairan dari obat tetes tersebut bisa saja menyebabkan masalah lain pada telinga.
Baca Juga
Anda bisa meringankan potensi terjadinya gendang telinga pecah dengan sejumlah cara berikut:
Gendang telinga pecah bisa terjadi pada siapa saja dan akibat hal-hal di sekitar kita, seperti perubahan tekanan atau masuknya benda asing ke telinga. Meski demikian, kondisi ini umumnya bisa sembuh bila ditangani dengan tepat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Neuroma Akustik adalah tumor jinak yang kerap menyebabkan telinga berdengung. Cara mengobati telinga berdengung salah satunya dengan cara terapi radiasi.
Terdapat beberapa gangguan atau penyakit pada telinga yang bisa memengaruhi pendengaran Anda. Beberapa bisa disembuhkan, sementara lainnya bersifat permanen.
Kondisi telinga seperti ada suara angin disebut dengan tinnitus. Kondisi ini menandakan adanya gangguan pada telinga atau kepala. Tinnitus dapat disebabkan oleh penyakit, lingkungan, hingga kebiasaan buruk.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved