Gejala tetanus umumnya muncul berupa kaku dan spasme otot, mulai dari rahang hingga ke seluruh tubuh. Tak boleh diabaikan, tetanus bisa membahayakan kesehatan.
17 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gejala tetanus pada bayi berbeda dengan orang dewasa
Table of Content
Tetanus merupakan infeksi berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Jika menginfeksi tubuh, bakteri ini akan memproduksi toksin yang menyerang sistem saraf. Gejala tetanus yang khas berupa kaku otot. Tetanus dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan mengancam nyawa.
Advertisement
Gejala tetanus muncul akibat toksin yang dihasilkan oleh bakteri menempel pada saraf yang mengontrol otot. Seseorang yang telah divaksin dan mendapat booster dalam rentang 10 tahun akan terlindungi dari infeksi tetanus. Hampir semua kasus tetanus yang ditemukan terjadi pada seseorang yang belum mendapat vaksinasi.
Tetanus dapat memiliki empat manifestasi, yaitu tetanus pada neonatal atau bayi baru lahir, tetanus lokal, tetanus cephalic, dan tetanus umum. Lebih dari 80% kasus tetanus yang terjadi merupakan tetanus yang bersifat umum.
Gejala tetanus umumnya muncul dalam 7-10 hari setelah bakteri masuk dalam tubuh. Namun, gejala ini bisa terjadi lebih cepat dalam 4 hari ataupun memanjang hingga 3 minggu untuk timbul. Pada beberapa kasus, gejala baru muncul beberapa bulan setelahnya.
Semakin jauh lokasi infeksi dari sistem saraf pusat, maka semakin lama periode inkubasi (waktu antara infeksi dan timbulnya gejala) yang dibutuhkan Masa inkubasi yang singkat berhubungan dengan gejala tetanus yang lebih berat.
Gejala tetanus yang sering ditemukan adalah kaku dan spasme otot. Kaku otot biasanya dimulai dari otot rahang atau disebut trismus. Keluhan yang dialami berupa sulit membuka mulut. Spasme kemudian menyebar ke kepala, leher, dan badan. Apabila otot leher dan tenggorokan mengalami spasme, maka akan mengalami kesulitan menelan, sedangkan pada spasme otot leher dan dada, dapat terjadi kesulitan bernapas.
Gejala lain yang bisa saja Anda rasakan jika mengalami tetanus adalah:
Dalam kasus yang berat, tulang belakang dapat melengkung membentuk seperti busur atau opistotonus. Kondisi ini dialami terutama pada anak-anak. Spasme otot dapat terjadi dalam waktu beberapa menit. Spasme dipicu oleh adanya rangsangan suara, cahaya, maupun sentuhan.
Baca Juga
Gejala tetanus juga dapat terjadi secara lokal, yaitu hanya melibatkan kontraksi otot yang terbatas pada daerah luka. Jenis tetanus lainnya adalah tetanus cephalic. Tetanus ini dikaitkan dengan luka yang terdapat di kepala atau otitis media kronis. Gejala tetanus yang ditemukan berupa kelemahan saraf kranial dalam waktu 1-2 hari setelah infeksi.
Jika terjadi pada neonatus (bayi baru lahir), gejala tetanus umumnya muncul dalam 3-7 hari setelah lahir. Bayi dapat mengalami kesulitan makan, daya hisap atau menelan yang buruk, dan menangis terus-menerus.
Gejala lainnya, seperti demam, berkeringat, peningkatan tekanan darah, dan denyut jantung yang mengalami peningkatan, juga bisa menyertai gejala tetanus yang biasa terjadi. Semakin cepat gejala tetanus ditemukan dan diberi pengobatan yang sesuai, maka akan memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi.
Komplikasi yang kemungkinan terjadi akibat tetanus yang terlambat diobati, yaitu patah tulang. Tulang bisa patah akibat spasme otot yang berat, lalu terjadi kejang. Keadaan spasme otot secara terus-menerus juga dapat menyebabkan kerusakan otot. Hal ini ditandai dengan protein otot yang ditemukan dalam urine. Kerusakan otot ini bisa memicu terjadinya gagal ginjal.
Tetanus juga dapat menyebabkan emboli paru dan pneumonia aspirasi. Emboli paru terjadi akibat gumpalan darah yang mengalir di darah, lalu menyumbat pembuluh darah arteri paru-paru atau cabangnya. Infeksi pneumonia aspirasi disebabkan oleh isi lambung yang masuk ke paru-paru. Apabila terjadi spasme pada laring, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kesulitan bernapas. Gangguan pernapasan dan henti jantung merupakan penyebab utama terjadinya kematian pada tetanus.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Imunisasi TT pada ibu hamil dapat mencegah calon ibu dan bayi terkena infeksi tetanus. WHO juga telah menjamin bahwa manfaat pemberian imunisasi TT pada ibu hamil melebihi potensi efek sampingnya.
Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan ciri-ciri tetanus dalam hitungan hari atau bulan. Beberapa ciri tetanus, antara lain kejang otot di rahang dan sulit mengunyah.
Imunisasi tetanus dapat memberikan perlindungan secara optimal bila terjadwal dilakukan. Jika jadwal terlewatkan, anda dapat melakukan kejar imunisasi. Untuk imunisasi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu imunisasi dasar dan lanjutan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved