logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Mengenal Berbagai Gejala Tetanus dan Risiko Komplikasinya

open-summary

Gejala tetanus umumnya muncul berupa kaku dan spasme otot, mulai dari rahang hingga ke seluruh tubuh. Tak boleh diabaikan, tetanus bisa membahayakan kesehatan.


close-summary

17 Mei 2019

| Giovanni Jessica

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Gejala tetanus pada bayi

Gejala tetanus pada bayi berbeda dengan orang dewasa

Table of Content

  • Gejala Tetanus
  • Komplikasi Tetanus

Tetanus merupakan infeksi berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Jika menginfeksi tubuh, bakteri ini akan memproduksi toksin yang menyerang sistem saraf. Gejala tetanus yang khas berupa kaku otot. Tetanus dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan mengancam nyawa.

Advertisement

Gejala Tetanus

Gejala tetanus muncul akibat toksin yang dihasilkan oleh bakteri menempel pada saraf yang mengontrol otot. Seseorang yang telah divaksin dan mendapat booster dalam rentang 10 tahun akan terlindungi dari infeksi tetanus. Hampir semua kasus tetanus yang ditemukan terjadi pada seseorang yang belum mendapat vaksinasi.

Tetanus dapat memiliki empat manifestasi, yaitu tetanus pada neonatal atau bayi baru lahir, tetanus lokal, tetanus cephalic, dan tetanus umum. Lebih dari 80% kasus tetanus yang terjadi merupakan tetanus yang bersifat umum.

Gejala tetanus umumnya muncul dalam 7-10 hari setelah bakteri masuk dalam tubuh. Namun, gejala ini bisa terjadi lebih cepat dalam 4 hari ataupun memanjang hingga 3 minggu untuk timbul. Pada beberapa kasus, gejala baru muncul beberapa bulan setelahnya.

Semakin jauh lokasi infeksi dari sistem saraf pusat, maka semakin lama periode inkubasi (waktu antara infeksi dan timbulnya gejala) yang dibutuhkan  Masa inkubasi yang singkat berhubungan dengan gejala tetanus yang lebih berat.

Gejala tetanus yang sering ditemukan adalah kaku dan spasme otot. Kaku otot biasanya dimulai dari otot rahang atau disebut trismus. Keluhan yang dialami berupa sulit membuka mulut. Spasme kemudian menyebar ke kepala, leher, dan badan. Apabila otot leher dan tenggorokan mengalami spasme, maka akan mengalami kesulitan menelan, sedangkan pada spasme otot leher dan dada, dapat terjadi kesulitan bernapas.

Gejala lain yang bisa saja Anda rasakan jika mengalami tetanus adalah:

  • Kejang otot, terutama di wajah dan leher
  • Rasa sakit yang bisa berlangsung selama beberapa menit
  • Tidak bisa membuka mulut 
  • Sulit menelan
  • Gangguan pernapasan
  • Gangguan jantung
  • Demam

Dalam kasus yang berat, tulang belakang dapat melengkung membentuk seperti busur atau opistotonus. Kondisi ini dialami terutama pada anak-anak. Spasme otot dapat terjadi dalam waktu beberapa menit. Spasme dipicu oleh adanya rangsangan suara, cahaya, maupun sentuhan.

Baca Juga

  • Penyebab Tetanus yang Perlu Diwaspadai agar Tak Fatal
  • Imunisasi DPT: Tameng Bayi dari Difteri, Pertusis, dan Tetanus
  • Anak Mengalami Kejang Otot pada Rahang? Waspadai Ciri-ciri Tetanus!

Gejala tetanus juga dapat terjadi secara lokal, yaitu hanya melibatkan kontraksi otot yang terbatas pada daerah luka. Jenis tetanus lainnya adalah tetanus cephalic. Tetanus ini dikaitkan dengan luka yang terdapat di kepala atau otitis media kronis. Gejala tetanus yang ditemukan berupa kelemahan saraf kranial dalam waktu 1-2 hari setelah infeksi.

Jika terjadi pada neonatus (bayi baru lahir), gejala tetanus umumnya muncul dalam 3-7 hari setelah lahir. Bayi dapat mengalami kesulitan makan, daya hisap atau menelan yang buruk, dan menangis terus-menerus.

Gejala lainnya, seperti demam, berkeringat, peningkatan tekanan darah, dan denyut jantung yang mengalami peningkatan, juga bisa menyertai gejala tetanus yang biasa terjadi. Semakin cepat gejala tetanus ditemukan dan diberi pengobatan yang sesuai, maka akan memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi.

Komplikasi Tetanus

Komplikasi yang kemungkinan terjadi akibat tetanus yang terlambat diobati, yaitu patah tulang. Tulang bisa patah akibat spasme otot yang berat, lalu terjadi kejang. Keadaan spasme otot secara terus-menerus juga dapat menyebabkan kerusakan otot. Hal ini ditandai dengan protein otot yang ditemukan dalam urine. Kerusakan otot ini bisa memicu terjadinya gagal ginjal.

Tetanus juga dapat menyebabkan emboli paru dan pneumonia aspirasi. Emboli paru terjadi akibat gumpalan darah yang mengalir di darah, lalu menyumbat pembuluh darah arteri paru-paru atau cabangnya. Infeksi pneumonia aspirasi disebabkan oleh isi lambung yang masuk ke paru-paru. Apabila terjadi spasme pada laring, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kesulitan bernapas. Gangguan pernapasan dan henti jantung merupakan penyebab utama terjadinya kematian pada tetanus.

Advertisement

tetanus

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved