Gejala stres pada wanita meliputi jantung berdebar, banyak muncul jerawat, sering berkeringat, sering sakit, lemas, nafsu makan berubah, hingga penurunan gairah seks. Pada wanita, stres bisa memicu gangguan menstruasi dan menghambat kesuburan. Pada wanita hamil, stres bahkan bisa memengaruhi janin.
2 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala stres pada wanita antara lain adalah lemas dan sering sakit
Table of Content
Stres berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang tidak sedikit. Oleh karena itu penting sekali untuk mengenali penyebab dan gejala stres pada wanita agar Anda dapat segera melakukan tindakan antisipasi saat merasakannya.
Advertisement
Secara umum penyebab stres pada wanita tidak terlalu berbeda dengan pria. Sebut saja masalah keuangan, tekanan pekerjaan, dan persaingan dalam kehidupan.
Akan tetapi, wanita mungkin memiliki penyebab stres tambahan dari tuntutan budaya tehadap peran dan fungsi individu yang terkadang masih berpegang ketat pada jenis kelamin seseorang, misalnya:
Wanita dapat merasa kewalahan menghadapi semua tuntutan di atas. Ketika ekspekatasi dan tekanan ini tidak terpenuhi, maka individu tersebut bisa merasa gagal sehingga memicu stres.
Gejala stres pada wanita juga tidak terlalu berbeda dengan gejala stres pada umumnya, yaitu:
Gejala stres yang bisa dialami wanita salah satunya adalah munculnya jerawat atau bertambah parahnya kondisi jerawat yang sudah ada. Salah satu alasannya mungkin karena stres dapat membuat seseorang menyentuh wajah lebih sering, sehingga kulit lebih sering terpapar bakteri dan membuat jerawat semakin parah.
Stres pada wanita juga bisa ditandai dengan frekuensi detak jantung yang meningkat atau jantung berdebar keras. Di samping itu, biasanya juga akan terjadi peningkatan tekanan darah.
Hal ini terjadi karena saat stres, tubuh akan melepaskan adrenalin yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat untuk sementara.
Meskipun demikian, kondisi ini biasanya akan mereda ketika Anda melakukan relaksasi.
Gejala stres pada wanita yang mudah diamati selanjutnya adalah tubuh jadi berkeringat berlebihan (hiperhidrosis).
Kondisi ini juga disebut sebagai “keringat psikologis” karena penyebab munculnya bukan karena aktivitas atau suhu udara di sekitar, melainkan sebagai respons terhadap stres dan kecemasan.
Keringat yang muncul saat stres biasanya akan terlihat di wajah, telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.
Ketika Anda sering sakit dan tidak pernah prima tanpa alasan yang jelas, mungkin saja penyebabnya adalah stres.
Pasalnya, stres kronis dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini berujung pada menurunnya kerja tubuh dalam merespons peradangan, menyembuhkan luka, serta melawan infeksi dan penyakit.
Gejala stres pada wanita berikutnya adalah berupa penurunan tingkat energi akibat kelelahan kronis dan gangguan tidur. Meskipun demikian, tidak semua orang dengan kondisi stres akan mengalami gangguan tidur.
Perubahan nafsu makan seringkali terjadi saat seseorang mengalami stres. Anda mungkin akan kehilangan nafsu makan sama sekali atau malah mengalami peningkatan nafsu makan sehingga makan lebih banyak dari biasanya.
Tanda-tanda stres ini dapat menyebabkan fluktuasi berat badan. Bahkan, orang yang mengalami stres kronis dinilai lebih berisiko mengalami peningkatan berat badan di masa depan.
Gejala stres pada wanita selanjutnya adalah menurunnya gairah seksual. Semakin tinggi tingkat stres seseorang, maka gairah seksualnya akan semakin menurun.
Ini membuat wanita semakin sulit menikmati berhubungan seksual atau bahkan sama sekali tidak berminat untuk melakukan hubungan seks.
Baca Juga: Tingkatan Stres Berdasarkan Tanda Fisik yang Penting Dikenali
Stres dapat memiliki dampak yang sama pada kesehatan wanita atau pria, seperti menyebabkan sulit tidur atau penurunan imun tubuh. Di samping itu, ada juga dampak stres yang biasanya lebih sering mempengaruhi wanita secara khusus.
Wanita yang mengalami stres berkepanjangan juga dapat mengalami gangguan menstruasi seperti jadwal haid yang berantakan dan gejala pms yang lebih parah. Telat haid karena stres cukup sering terjadi, sehingga jika Anda mengalaminya, sebaiknya segera melakukan langkah untuk kembali menyehatkan mental.
Stres bisa berpengaruh pada kesuburan wanita. Wanita dengan tingkat stres yang lebih tinggi berisiko lebih tinggi mengalami infertilitas dibanding wanita dengan tingkat stres yang lebih rendah.
Ketegangan otot jangka panjang akibat stres dapat menyebabkan sakit kepala, migrain dan nyeri tubuh secara umum. Sakit kepala tipe tegang seringkali menjadi gejala stres pada wanita.
Dalam jangka pendek, stres dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau muntah. Dalam jangka panjang, stres dapat menyebabkan sindrom iritasi usus besar (IBS) atau memperburuk gejala IBS seperti begah dan kembung. Selain itu stres juga dapat menyebabkan terjadinya GERD, gastritis, dan kolitis ulseratif.
Jika dibandingkan dengan pria, wanita hampir dua kali lebih mungkin mengalami depresi. Wanita juga lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan seperti stres pascatrauma, gangguan panik, atau gangguan obsesif-kompulsif, dibandingkan pria.
Stres dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Jika tidak ditangani, maka dalam jangka panjang hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti stroke dan serangan jantung.
Stres meningkatkan jumlah kortisol (hormon yang dilepaskan ketika stres) yang dapat menyebabkan makan berlebihan sehingga berat badan naik secara berlebihan. Selain itu, hubungan antara stres dan penambahan berat badan juga lebih signifikan pada wanita jika dibandingkan pria.
Baca Juga: Mengapa Wanita Lebih Rentan Depresi Daripada Pria?
Agar gejala stres pada wanita tidak berlarut-larut dan menyebabkan gangguan kesehatan berkepanjangan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakannya, meliputi:
Baca Juga
Jika Anda merasa kewalahan menghadapi stres dan perawatan mandiri tidak dapat membantu meredakan gejala stres yang Anda rasakan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Anda bisa mengawali konsultasi menggunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Katekolamin adalah hormon-hormon yang berperan dalam respons stres. Kadar katekolamin dapat terganggu yang menandakan adanya kanker di sistem saraf atau sistem endokrin.
Pasca serangan jantung dapat membuat depresi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas mental pascadiagnosis penyakit jantung.
Jenis-jenis skizofrenia lama kini telah dihapus dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th edition (DSM-V) dan menetapkannya menjadi skizofrenia saja.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved