Gejala stres yang bisa dilihat dari mulut adalah sariawan, mulut kering, gigi gemeretak, gigi berlubang, dan infeksi gusi. Penyebabnya antara lain perubahan hormon dan penurunan imunitas akibat stres.
17 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala stres yang bisa dilihat dari mulut salah satunya adalah sariawan
Table of Content
Stres memang merupakan suatu kondisi mental, tapi dampaknya bisa merembet ke berbagai aspek kesehatan fisik, termasuk ke kesehatan rongga mulut. Ada beberapa gejala stres yang bisa dilihat dari kondisi rongga mulut Anda.
Biasanya, keluhan di area mulut yang tidak jelas penyebabnya mungkin saja dipengaruhi oleh stres.
Advertisement
Stres bisa mengubah berbagai hal, mulai dari keseimbangan hormon hingga kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Tak ketinggalan, masalah rongga mulut juga bisa terdampak akibat stres.
Beberapa gejala stres yang bisa dilihat dari kondisi mulut, antara lain:
Ada beberapa faktor yang bisa memicu timbulnya sariawan. Selain karena alasan mekanis, seperti tergigit atau terbentur sikat gigi, sariawan juga bisa muncul karena ketidakseimbangan hormon dan penurunan kekebalan tubuh atau imun.
Stres sendiri diketahui dapat menyebabkan perubahan hormon dan menurukan imun. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan sariawan.
Sebuah penelitian dalam Journal of Oral Pathology & Medicine meneliti hubungan stres pada waktu kemunculan sariawan kambuhan, serta durasi sariawan terjadi.
Penelitian tersebut menemukan bahwa sariawan biasanya akan muncul dalam waktu kurang lebih tujuh hari setelah kejadian pemicu stres terjadi.
Mulut kering merupakan gejala stres lain yang bisa dilihat di rongga mulut. Kondisi ini bisa terjadi karena stres itu sendiri maupun efek samping obat yang dikonsumsi untuk meredakan stres.
Stres bisa mengubah keseimbangan hormon di tubuh yang kemudian memengaruhi kemampuan rongga mulut untuk memproduksi air liur atau saliva, sehingga mulut menjadi kering.
Saat mulut kering, maka akan ada lebih banyak bakteri yang menumpuk di rongga mulut. Kondisi juga bisa membuat lidah menjadi lebih sensitif dan perih.
Bruxism atau kondisi gigi gemeretak saat tidur adalah gejala stres yang cukup sering terjadi, tapi jarang disadari. Biasanya, gangguan ini baru ketahuan saat kerusakan gigi maupun rongga mulut mulai terjadi.
Saat gigi terus menggeretak atau bergesekan keras antara gigi atas dan bawah, lama-kelamaan akan menyebabkan permukaan gigi terkikis. Saat lapisan terluar gigi terkikis, maka akan timbul rasa ngilu.
Bruxism juga bisa menyebabkan sakit rahang. Pasalnya, gerakan yang konstan dan tekanan berlebih yang ada di rongga mulut membuat otot rahang menjadi terlampau lelah.
Dampaknya, Anda jadi sulit membuka atau menutup rahang dan akan terasa nyeri saat menggigit atau mengunyah makanan.
Stres bisa menyebabkan mulut kering, menurunkan sistem imun, dan membuat pengidapnya menjadi sulit melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk menjaga kebersihan diri. Ini adalah faktor-faktor yang bisa memicu munculnya gigi berlubang.
Saat mulut kering, risiko terjadinya gigi berlubang akan meningkat sebab bakteri yang biasanya tersapu dan dibersihkan oleh air liur menjadi bertumpuk.
Stres juga membuat beberapa orang jadi malas bergerak atau berkegiatan, termasuk sikat gigi. Jarang sikat gigi tentu akan meningkatkan risiko gigi berlubang.
Hubungan antara stres dan gigi berlubang juga bisa terjadi karena saat stres ada beberapa orang yang nafsu makannya naik dan cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan manis yang tidak baik untuk kesehatan gigi.
Penyakit gusi, seperti gusi bengkak atau radang gusi dan infeksi gusi juga bisa terjadi saat seseorang merasakan stres. Sama seperti penyakit mulut lain, radang gusi juga bisa disebabkan oleh menurunnya imun dan ketidakseimbangan hormon.
Radang gusi juga bisa terjadi pada orang yang tidak menjaga kebersihan mulut.
Jika Anda merasa bahwa gusi tiba-tiba bengkak dan nyeri padahal tidak ada karang gigi atau penyebab lain, bisa jadi penyebabnya adalah stres.
BACA JUGA: Ini Sederet Efek Stres bagi Otak
Saat gejala-gejala stres di mulut mulai muncul, Anda tentu merasa tidak nyaman. Untuk menghilangkannya, cara paling utama tentu adalah dengan meredakan stres. Anda bisa melakukan teknik relaksasi ataupun cara untuk mengatasi stres lainnya.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa cara di bawah ini , seperti:
Mengunyah permen karet tanpa gula bisa menjadi salah satu cara untuk merangsang produksi air liur, sehingga mulut tidak terlampau kering. Anda juga bisa minum lebih banyak air putih untuk menjaga mulut agar tidak terlalu kering.
Kebiasaan menggeretakkan gigi bisa berbahaya bagi kesehatan gigi. Untuk mencegah kerusakan terjadi lebih jauh, periksakan diri Anda ke dokter gigi. Dokter gigi akan memberikan pelindung yang perlu dipakai saat tidur untuk melindungi gigi dari kerusakan.
Mengonsumsi makanan bergizi penting untuk menjaga kesehatan mulut dan juga menjaga kesehatan mental. Hindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk kesehatan keduanya, seperti yang mengandung tinggi gula maupun alkohol. Anda juga disarankan untuk mengurangi asupan kafein.
Baca Juga
Cara terbaik untuk menjaga kesehatan rongga mulut tentunya adalah dengan rajin menyikat gigi, membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi, serta berkumur menggunakan antiseptik. Namun, stres bisa membuat kegiatan yang terlihat sederhana ini menjadi lebih sulit.
Jika stres yang dirasakan sudah membuat Anda kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang sederhana, maka Anda bisa memeriksakan diri ke psikolog ataupun psikiater. Anda juga bisa memulai dengan konsultasi online menggunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak manfaat saling memaafkan. Mulai dari menurunkan risiko serangan jantung hingga membuat pikiran jadi tenang. Cari tahu tips saling memaafkan!
Hati-hati dengan penyebab gusi bengkak yang sering kali mengintai, seperti radang gusi atau kurangnya asupan vitamin C. Mengonsumsi obat pereda nyeri merupakan salah satu cara mengatasi gusi bengkak.
Sikap asertif adalah kemampuan berkomunikasi tegas dengan pemilihan kata yang tepat supaya tidak menyudutkan orang lain. kemampuan ini bisa membantu mengelola stres dan amarah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved