Dokter biasanya menggambarkan skizofrenia sebagai psikosis. Jadi, penderita tidak selalu dapat membedakan pikiran dan ide berdasarkan kenyataan. Kenali macam-macam gejala skizofrenia.
16 Nov 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Curiga hingga paranoid menjadi gejala awal skizofrenia
Table of Content
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang cukup parah. Biasanya, kondisi kesehatan mental ini dapat menyebabkan berbagai gejala psikologis berbeda-beda. Penderita biasanya akan mengalami halusinasi, delusi, dan gangguan kemampuan berpikir. Sayangnya, hingga saat ini kesadaran tentang ciri-ciri skizofrenia masih rendah.
Advertisement
Padahal, perawatan sedini mungkin dapat membantu mengatasi dan mengontrol skizofrenia. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala skizofrenia dalam artikel ini.
Skizofrenia adalah kondisi kejiwaan yang tidak diketahui penyebab pastinya. Penelitian menunjukkan bahwa skizofrenia bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti genetik, psikologis, hingga lingkungan.
Beberapa orang mungkin lebih rentan mengalami skizofrenia akibat pengalaman hidup yang traumatis. Gejala skizofrenia biasanya bisa mulai muncul pada rentang usia 15-30 tahun. Walaupun jarang, ada kemungkinan anak-anak pun dapat menunjukkan gejala skizofrenia.
Mengutip NHS, skizofrenia dapat mengubah cara berpikir dan berperilaku. Faktanya, kondisi ini dapat berkembang secara perlahan. Kemungkinan, tanda awalnya pun mungkin sulit teridentifikasi. Pasalnya, skizofrenia biasanya muncul di fase remaja dan dianggap sebagai sebuah perilaku remaja yang normal.
Gangguan kejiwaan ini terjadi secara bertahap. Gejala awal skizofrenia terkadang terjadi dengan cepat, karena hanya membutuhkan waktu berminggu-minggu, seperti:
Perlu diingat, bahwa kondisi di atas juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan mental lainnya. Selain itu, tidak semua pasien skizofrenia mengalami gejala serupa di atas.
Meski begitu, tidak ada salahnya jika Anda tetap waspada akan ciri-ciri awal skizofrenia.
Baca Juga
Dalam skizofrenia, dikenal dua istilah gejala, yakni gejala positif dan negatif. Gejala skizofrenia positif adalah gejala yang dapat terlihat lebih jelas. Umumnya, gejala positif ini ditandai dengan perilaku yang terasa aneh bagi orang lain.
Salah satunya, ketika orang lain berpikir bahwa penderita skizofrenia adalah gila karena gejala berupa mendengar suara gaib atau kesulitan untuk mengatur kata-kata yang diucapkannya.
Berikut ini adalah kondisi yang termasuk sebagai gejala skizofrenia positif.
Pengidap skizofrenia mungkin mengalami gejala halusinasi, seperti mendengar, melihat, mencium aroma, atau merasakan hal yang tidak dirasakan orang lain.
Delusi adalah kepercayaan akan suatu hal yang oleh orang lain terlihat aneh dan tidak masuk akal, seperti memercayai teori konspirasi.
Penderita skizofrenia bisa saja merasa bahwa otak mereka dikontrol oleh orang lain atau tokoh terkenal lainnya, yang benar-benar memiliki kekuatan super.
Penderita skizofrenia mungkin akan mengalami gejala seperti kesulitan mengatur pikirannya.
Hal ini pula yang membuatnya kesulitan mengikuti pembicaraan dan tatapannya terlihat kosong. Sekalipun bicara, ucapan yang dikeluarkan umumnya tidak masuk akal.
Gejala skizofrenia lainnya adalah mudah kaget. Mereka sering melakukan gerakan yang sama berulang kali.
Selain itu, penderita skizofrenia bisa saja diam tanpa pergerakan pada posisi yang sama.
Baca Juga
Sementara itu, ciri-ciri gejala negatif akan menyebabkan pengidapnya kehilangan kemampuan berpikir. Selain itu, fungsi mentalnya juga terganggu, serta berperilaku aneh atau berbeda dari biasanya.
Berikut ini adalah kondisi yang termasuk gejala skizofrenia negatif.
Penderita skizofrenia terlihat tidak dapat menikmati apa pun yang terjadi di dalam hidupnya. Kondisi ini disebut juga dengan istilah anhedonia.
Salah satu ciri skizofrenia yang bisa disadari yaitu tidak banyak bicara atau tidak menunjukkan perasaan apa pun. Kondisi ini disebut dengan alogia.
Kebalikan dari kebanyakan persepsi orang, penderita skizofrenia justru memiliki ekspresi yang datar, seperti tidak punya emosi. Nada bicaranya pun akan datar dan tidak menggambarkan suasana hatinya. Kondisi ini disebut dengan affective flattening.
Saat gejala skizofrenia mulai muncul, penderita umumnya akan menarik diri dari lingkungannya. Ia akan menolak untuk bertemu dengan teman atau saudara. Kondisi ini disebut juga sebagai apati.
Penderita juga mungkin akan kehilangan kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Mereka biasanya tidak mandi dan berhenti menjaga diri. Bahkan, penderita juga akan kesulitan memenuhi janji maupun mengerjakan hal-hal sederhana yang biasa dilakukan sehari-hari.
Baca Juga
Orang dengan skizofrenia sering kali tidak menyadari gejala, sehingga merasa bahwa kondisi tersebut bukanlah gangguan mental yang membutuhkan perawatan medis.
Ketika melihat gejala pada teman, keluarga, atau rekan kerja sebaiknya Anda merekomendasikan untuk segera bertemu dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah gejala semakin memburuk.
Biasanya, diagnosis jenis skizofrenia akan dilakukan setelah mendapatkan penilaian dari psikiater.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab serta gejala skizofrenia? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Amygdala hijack adalah respons emosional terhadap stres yang dialami saat seseorang kehilangan kemampuan untuk mengendalikan emosinya.
Sering kencing setelah sahur bisa bikin rasa tidak nyaman karena harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil. Penyebab sering pipis setelah sahur biasanya karena Anda minum air terlalu banyak.
Benzodiazepine adalah obat penenang untuk berbagai masalah medis, seperti kecemasan, kejang, dan penarikan diri dari alkohol. Sayangnya, obat ini juga kerap disalahgunakan untuk tujuan rekreasi. Meski bermanfaat, penggunaannya secara sembarangan tentu bisa berbahaya bagi tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved