Sindrom diogenes membuat penderitanya mengabaikan lingkungan dan diri sendiri. Sampai sekarang, belum ada tindakan untuk menyembuhkan kondisi yang seringkali dialami oleh lansia ini.
2023-03-20 20:39:22
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sindrom Diogenes membuat penderitanya mengabaikan diri sendiri dan lingkungan
Table of Content
Diogenes syndrome atau sindrom Diogenes adalah kondisi yang terjadi saat seseorang yang telah berusia lanjut mulai mengabaikan diri sendiri dan lingkungan. Masuk ke dalam kategori gangguan kesehatan mental, sindrom Diogenes umumnya menyerang orang tua yang telah berusia di atas 60 tahun dan hidup sendiri.
Advertisement
Apabila tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa memberi pengaruh buruk terhadap kehidupan sosial dan kesehatan penderitanya. Maka dari itu, penting bagi Anda mengetahui tindak penanganan dalam mengatasi kondisi ini untuk mencegah risiko yang bisa ditimbulkan.
Gejala sindrom Diogenes sangat bervariasi. Penyakit ini tidak hanya memengaruhi perilaku penderitanya, melainkan juga kondisi psikologis mereka. Berikut sejumlah gejala yang bisa menjadi tandanya:
Gejala yang dialami oleh masing-masing penderitanya mungkin akan berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya, segera berkonsultasi atau memeriksakan diri ke dokter maupun rumah sakit.
Sindrom ini terbagi ke dalam dua jenis, primer dan sekunder. Penyebabnya sendiri bisa dilihat berdasarkan jenisnya. Menurut ilmuwan, sindrom Diogenes primer muncul sebagai reaksi stres akibat peristiwa traumatis, seperti kematian orang yang dicintai.
Kesusahan dan kesedihan yang dirasakan saat orang tersayang pergi membuat penderitanya mulai mengabaikan perawatan diri. Selain perawatan diri, penderitanya mulai acuh pada orang lain dan memilih untuk mengisolasi diri dari lingkungan sosial.
Sementara itu, sindrom Diogenes sekunder muncul sebagai dampak dari gangguan kesehatan mental lain. Beberapa gangguan kesehatan mental yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain:
Tak ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan sindrom Diogenes. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengontrol dan mengurangi keparahan gejala.
Sebagai contoh, gejala paranoid bisa diatasi dengan mengikuti terapi atau konseling bersama psikolog maupun psikiater. Sementara itu gejala penyakit kulit yang muncul akibat sindrom ini dapat diobati dengan memberikan obat oral atau topikal sesuai dengan resep dokter.
Membantu atau merawat orang yang menderita penyakit ini mungkin akan menjadi tantangan tersendiri bagi Anda. Orang yang menderita sindrom Diogenes biasanya menolak bantuan dari orang lain, bahkan anggota keluarga mereka sendiri.
Kecenderungan untuk mengisolasi diri dan kecemasan sosial membuat kondisi ini baru dapat diidentifikasi dan diobati dalam waktu lama. Oleh sebab itu, diperlukan kesabaran ekstra untuk merawat penderita sindrom Diogenes. Selain itu, Anda juga harus melakukan segala sesuatu dengan hati-hati dan penuh kepekaan supaya gejala yang muncul tidak bertambah parah.
Ketika gejala bertambah parah, orang dengan kondisi ini memiliki kecenderungan menyakiti diri mereka sendiri atau melakukan tindakan berbahaya. Hal itu dapat membahayakan keselamatan nyawa penderitanya dan orang-orang di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.
Baca Juga
Sindrom Diogenes adalah kondisi yang membuat penderitanya mengabaikan lingkungan dan diri sendiri, baik dari segi kebersihan, penampilan, maupun kesehatan. Kondisi ini bisa muncul akibat efek dari pengalaman traumatis seperti ditinggal orang yang dicintai. Masalah kesehatan mental juga dapat berkontribusi dalam berkembangnya penyakit ini.
Hingga kini, belum ada tindak pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan sindrom Diogenes. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan gejala penderitanya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai mengenai kondisi ini dan cara mengatasinya, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Christine Hakim tampil memukau di serial “Last of Us”. Tidak begadang, hindari makan malam, serta olahraga teratur membuatnya tetap sehat dan aktif di usia 66 tahun.
Terdapat berbagai macam cara mengatasi uban agar tidak bertambah banyak yang bisa Anda lakukan di rumah dengan mudah, mulai dari mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, berhenti merokok, hingga mencoba bahan-bahan alami.
Asma juga bisa dialami pada lansia. Apa saja gejala asma pada lansia? Bagaimana cara mengatasinya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved