logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Bukan Hanya Atlet, Periostitis Juga Bisa Terjadi Akibat Infeksi

open-summary

Periostitis adalah dampak dari peradangan jaringan di sekitar tulang yang disebut periosteum. Kondisi ini rentan dialami oleh orang yang kerap melakukan gerakan lompat, lari, atau angkat beban secara berulang-ulang.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

11 Jun 2021

Periostitis rentan dialami atlet

Periostitis rentan dialami atlet

Table of Content

  • Gejala periostitis
  • Apa penyebabnya?
  • Diagnosis periostitis
  • Bisakah dicegah?

Periostitis adalah dampak dari peradangan jaringan di sekitar tulang yang disebut periosteum. Kondisi ini rentan dialami oleh orang yang kerap melakukan gerakan lompat, lari, atau angkat beban secara berulang-ulang.

Advertisement

Selain itu, periostitis akut juga bisa terjadi akibat beragam infeksi bagian tubuh. Contohnya infeksi saluran kemih hingga infeksi menular seksual.

Gejala periostitis

Pada mulanya, gejala periostitis cukup ringan dan bisa ditoleransi. Namun, tak menutup kemungkinan terjadi bersamaan dengan infeksi sehingga kondisinya lebih serius.

Ada dua jenis periostitis, yaitu kronis dan akut. Gejala dari masing-masing kondisi itu adalah:

  • Periostitis kronis

Serupa dengan cedera, gejala periostitis kronis adalah peradangan dan juga pembengkakan. Selain itu, tulang yang terdampak kondisi ini akan terasa sakit saat disentuh. Namun rasa nyerinya mungkin lebih bisa ditoleransi ketimbang periostitis akut.

Tak hanya kerap terjadi di tulang area kaki, kondisi ini juga bisa melanda tulang panjang di lengan dan punggung.

  • Periostitis akut

Sementara gejala periostitis akut di antaranya rasa nyeri intens, kesulitan menahan berat badan, muncul nanah, demam, menggigil, dan juga pembengkakan jaringan di sekitar tulang.

Baca Juga

  • Meski Tak Mematikan, Ini 9 Bahaya Peluru Karet
  • 15 Makanan yang Mengandung Prebiotik untuk Jaga Kesehatan Pencernaan
  • Waspadai Ciri-Ciri Mata Iritasi Softlens

Apa penyebabnya?

  • Penyebab periostitis kronis

Tekanan atau gerakan terus menerus pada tulang adalah penyebab utama terjadinya periostitis kronis. Contohnya orang atau atlet yang kerap kali melompat, berlari, atau mengangkat beban. Stres repetitif ketika melakukan aktivitas semacam itu dapat menyebabkan peradangan.

Selain gerakan repetitif saat berolahraga, faktor risiko lain terjadinya periostotis kronis adalah penyakit Osgood-Schlatter. Ini adalah peradangan di lutut dan umum terjadi pada remaja laki-laki.

  • Penyebab periostitis akut

Umumnya, periostitis akut terjadi karena adanya infeksi pada tulang. Tidak menutup kemungkinan ini akan menimbulkan rasa nyeri luar biasa dan juga necrosis, yaitu matinya jaringan di sekitar tulang.

Jenis infeksi yang kerap menyebabkan periostitis akut adalah infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual. Luka terbuka cukup hingga ke tulang juga bisa jadi pemicu.  

Penderita diabetes yang memiliki luka kronis juga bisa mengalami periostitis. Hal yang sama berlaku pada orang yang lumpuh dan mengalami luka akibat tekanan terus menerus.

Beberapa jenis penyakit autoimun pun bisa menyebabkan periostitis akut. Kanker seperti leukemia dan jenis lainnya juga merupakan kondisi yang berpotensi menyebabkan infeksi tulang cukup serius.

Diagnosis periostitis

Sinyal pertama harus memeriksakan diri ke dokter adalah ketika gejala cedera tidak juga membaik setelah beristirahat. Selain itu, jangan remehkan gejala berupa rasa sakit di persendian atau tulang. Bisa saja, terjadi tulang retak. Pada kasus periostitis akut, infeksi serius bisa saja merusak tulang.

Dokter akan memeriksa kondisi yang terdampak dengan melakukan pemeriksaan seperti:

  • X-ray untuk melihat apakah ada keretakan pada tulang sekaligus tanda kerusakan akibat infeksi
  • MRI scan untuk melihat detail kondisi tulang dan jaringan di sekitarnya
  • Scan tulang untuk menentukan apakah terjadi infeksi
  • Pemeriksaan darah lengkap untuk menghitung jumlah sel darah putih

Kemudian, penanganan akan diterapkan berdasarkan jenis periostitis yang dialami:

  • Penanganan periostitis akut

Dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi penyebab kondisi ini. Apabila infeksi menyebabkan munculnya nanah dan cairan, perlu dikeringkan lewat operasi.

Selain itu, ada kemungkinan dilakukan prosedur mengangkat jaringan tulang yang mati akibat infeksi. Tujuannya adalah mencegah infeksi menyebar semakin luas.

Setelah operasi, perlu diberikan antibiotik lewat intravena selama 4-6 minggu. Kemudian, dilanjutkan dengan antibiotik minum. Barulah proses pemulihan akan berlanjut bergantung pada seberapa besar operasinya.

  • Penanganan periostitis kronis

Untuk cedera akibat gerakan dan tekanan repetitif, disarankan beristirahat dan memberikan kompres es batu. Selain itu, tentu sebaiknya hindari aktivitas berintensitas tinggi seperti berlari atau lompat. Alternatifnya bisa dengan bersepeda ringan atau berenang.

Obat yang biasanya diresepkan untuk cedera adalah ibuprofen. Namun jika penyebab cedera lebih serius, mungkin perlu ada terapi fisik. Peradangan juga bisa reda lewat suntik steroid.

Bisakah dicegah?

Untuk periostitis kronis, intinya adalah hindari melakukan gerakan high impact terus menerus. Apabila perlu, konsultasikan dengan pelatih untuk memastikan postur tubuh sudah tepat. Ini juga berlaku bagi atlet dan juga penari.

Dengarkan pula sinyal ketika terjadi rasa sakit. Segera berhenti saat ada hal yang terasa tidak beres, terutama di persendian atau tulang sepanjang tangan dan kaki.

Sementara untuk periostitis akut, inti pencegahan adalah menjaga agar pemicunya tetap terkendali, seperti:

  • Menjaga kadar gula darah bagi penderita diabetes
  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengubah pola makan untuk menjaga tekanan darah dan kolesterol

Memang benar periostitis tidak selalu bisa dicegah, namun risiko mengalaminya bisa diantisipasi. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kondisi ini, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

penyakitmenjaga kesehatanpenyakit tulang

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved