Seperti penyakit kardiovaskuler lainnya, nyeri dada adalah gejala umum yang dirasakan oleh pasien jantung koroner. Namun, ada ciri-ciri lain yang perlu kamu ketahui.
2023-03-29 21:49:08
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Nyeri dada hingga detak jantung tidak teratur menjadi gejala penyakit jantung koroner
Table of Content
Gejala paling umum penyakit jantung koroner adalah nyeri dada, atau dikenal juga dengan angina. Kamu perlu berhati-hati, karena gejala bisa berkembang seiring berjalannya waktu.
Advertisement
Kenali ciri-ciri penyakit jantung koroner sebelum terlambat!
Penyakit jantung koroner adalah kondisi saat arteri koroner menyempit, karena adanya penumpukan lemak di dalam dindingnya. Penyakit jantung koroner disebut juga sebagai penyakit jantung iskemik.
Mengutip Cleveland Clinic, penderita penyakit jantung koroner mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Sebab, butuh waktu bertahun-tahun sampai penumpukan lemak di dinding arteri mulai memunculkan gejala.
Gejala penyakit jantung koroner yang paling umum adalah nyeri dada dan sesak napas. Sebagian orang mungkin tidak mengenali ciri-cirinya sampai akhirnya terjadi serangan jantung.
Berikut ini adalah beberapa gejala jantung koroner yang perlu diwaspadai:
Nyeri dada (angina) adalah gejala sakit jantung yang paling umum, termasuk jantung koroner.
Ciri-ciri nyeri dada akibat penyakit jantung koroner, antara lain perasaan sesak dan dada terasa seperti ditekan. Sebagian orang mengatakan kalau rasanya seperti ada orang yang berdiri di atas dadanya.
Gejala nyeri dada biasanya muncul saat beraktivitas fisik atau mengalami stres, dan akan hilang dalam beberapa menit setelah pemicu berakhir.
Sakit dada bisa muncul dalam waktu singkat dan tajam, dan bisa menjalar sampai ke leher, lengan, dan punggung.
Ciri-ciri penyakit jantung koroner lainnya adalah sesak napas atau dyspnea. Sebagian orang mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas fisik ringan. Selain itu, kamu juga mungkin merasa seperti tidak bisa bernapas.
Baca Juga
Penyebab penyakit jantung koroner adalah darah ke jantung yang tidak mengalir dengan lancar. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk menyuplai darah.
Hal ini pula yang memicu gejala kelelahan ekstrem pada penderita penyakit jantung koroner.
Kemungkinan, penderita akan kesulitan melakukan aktivitas harian dan merasa lebih cepat lelah.
Pada penyakit jantung koroner, arteri yang tersumbat sepenuhnya bisa menyebabkan serangan jantung.
Gejala serangan jantung dapat diawali nyeri dada, nyeri bahu, sesak napas, mual, dan berkeringat yang berlangsung lebih dari 15 menit dan tidak membaik dengan istirahat.
Segera lakukan pertolongan pertama serangan jantung dan hubungi petugas medis, karena serangan jantung adalah kondisi yang bisa berakibat fatal.
Walaupun jarang terjadi, aritmia atau detak jantung tidak teratur juga bisa menjadi gejala penyakit jantung koroner. Ciri-cirinya detak jantung melambat atau terlalu cepat.
Sebagian orang juga menggambarkan aritmia seperti jantung berdebar-debar (palpitasi), atau tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi ini disebut sebagai serangan jantung mendadak.
Baca Juga
Untuk mendiagnosis penyakit jantung koroner, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta serangkaian tes lainnya, seperti:
Baca Juga
Perawatan dan pengobatan penyakit jantung koroner utamanya adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Penyakit jantung koroner tidak bisa selalu disembuhkan.
Akan tetapi, penderitanya bisa mengelola kondisi agar gejala tidak semakin memburuk.
Ada beberapa cara mengatasi serta mencegah jantung koroner. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Kamu bisa mengunjungi Klinik Online Spesialis Jantung di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mendapatkan daftar dokter kardiologi terbaik dan melakukan konsultasi di sana.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Diet diabetes bisa membantu mengendalikan gula darah tetap normal. Seperti apa penerapan pola makan diabetes ini? Berikut informasi selengkapnya!
Cabin fever adalah adalah penyakit yang muncul akibat terlalu lama "terisolasi" di dalam satu tempat, tanpa adanya hubungan dengan "dunia luar".
Sering buang air kecil tapi tidak sakit dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Kondisi ini bisa mengganggu rutinitas Anda sehari-hari.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved