Ciri-ciri paru-paru basah pada anak biasanya terlihat seperti kondisi umum, yakni batuk berdahak dan sesak napas. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus.
2023-03-20 10:45:37
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Batuk berdahak merupakan salah satu gejala paru-paru basah pada anak
Table of Content
Tak hanya terjadi pada orang dewasa, paru-paru basah juga bisa dialami oleh anak-anak. Menurut WHO, pneumonia atau paru-paru basah dapat merenggut nyawa seorang anak setiap 20 detik. Sekitar 16 persen kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun pun disebabkan oleh paru-paru basah.
Advertisement
Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko terkena paru-paru basah. Sistem kekebalan tubuh anak bisa melemah karena kekurangan gizi dan nutrisi, atau memiliki penyakit yang mampu melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, seperti fibrosis kistik, kelainan imun, dan mendapat pengobatan kanker.
Paru-paru basah merupakan salah satu bentuk infeksi paru-paru. Paru-paru basah terjadi ketika kantong udara di paru-paru yang disebut alveoli terisi oleh cairan atau nanah sehingga menyebabkan oksigen sulit mencapai aliran darah.
Paru-paru basah dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur atau parasit. Namun, sebagian besar kasusnya disebabkan oleh virus, termasuk adenovirus, rhinovirus, virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan virus parainfluenza. Lamanya waktu paparan bakteri atau virus dengan dimulainya sakit cukup bervariasi, bisa 4-6 hari untuk RSV, dan 18-72 jam untuk flu.
Paru-paru basah seringkali terjadi sesudah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Gejala bisa muncul setelah 2 atau 3 hari anak mengalami pilek atau sakit tenggorokan. Kemudian, infeksi pun bergerak ke paru-paru sehingga cairan, sel darah putih, dan zat sisa terkumpul di kantong udara paru-paru. Hal ini tentu bisa menyebabkan paru-paru sulit bekerja dengan baik.
Anak yang menderita paru-paru basah akibat bakteri biasanya lebih cepat sakit. Kondisi ini dimulai dengan demam tinggi secara tiba-tiba dan napas yang begitu cepat. Sementara, paru-paru basah karena virus biasanya memiliki gejala yang muncul secara bertahap dan tidak terlalu parah, dengan mengi sebagai gejala umumnya. Paru-paru basah dapat menyebar melalui batuk, bersin, atau kontak langsung dengan air liur atau lendir orang yang terinfeksi.
Jika seorang anak terkena paru-paru basah, ada gejala-gejala yang bisa diidentifikasi. Gejala umum paru-paru basah pada anak, di antaranya:
Terkadang, anak yang terkena paru-paru basah juga mengalami sakit perut, mual, dan muntah, terutama setelah batuk. Sementara, bayi dan balita bisa terlihat lebih pucat, lemas, dan sering menangis daripada biasanya ketika mengalami paru-paru basah.
Diagnosis paru-paru basah umumnya dilakukan dengan melihat gejala yang ada. Namun, rontgen dada kadang diperlukan untuk memastikan dan melihat sejauh mana paru-paru terpengaruh.
Baca Juga
Jika anak mengalami paru-paru basah yang disebabkan oleh virus, biasanya tidak ada pengobatan khusus selain beristirahat dan mengatasi demam. Paru-paru basah akibat virus biasanya membaik setelah beberapa hari, meski batuk mungkin menetap untuk beberapa minggu. Namun, sebaiknya tetap periksakan anak Anda ke dokter.
Sementara, dalam mengobati pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Antibiotik harus diminum sesuai resep dan dosis yang direkomendasikan. Jangan mencoba untuk menghentikan penggunaan antibiotik lebih awal karena infeksi dapat kembali lagi setelah anak merasa baikan.
Selain melakukan pengobatan ke dokter, terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak agar segera pulih dari paru-paru basah yang dideritanya. Hal-hal tersebut, antara lain:
Dalam mencegah terjadinya paru-paru basah pada anak, sebaiknya beri anak berbagai vaksin yang mampu mencegah terjadinya infeksi virus atau bakteri, seperti halnya vaksin flu. Selain itu, biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur dengan bersih agar terhindar dari kuman-kuman yang menempel.
Jika anak mengalami paru-paru basah, Anda harus segera mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk mengurangi risiko penularannya dengan cara-cara berikut:
Ajarkan juga pada anak untuk tidak terlalu dekat dengan orang yang sedang bersin atau batuk sehingga mengurangi risiko tertularnya penyakit. Selain itu, akan lebih baik jika rumah bebas dari asap rokok. Segera bawa anak Anda ke dokter jika paru-paru basah yang dideritanya tak kunjung sembuh atau bahkan memburuk.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pneumonia merupakan penyakit radang paru-paru yang dapat menyerang segala usia. Kenali cara pencegahan pneumonia berikut untuk mengurangi risikonya.
Superbug adalah sebutan bagi organisme seperti bakteri, jamur, parasit, hingga virus yang sudah kebal terhadap antiobiotik. Superbug seringkali terjadi karena penyalahgunaan antibiotik.
Komplikasi corona yang terjadi bisa sangat berbahaya, bahkan hingga menyebabkan kematian. Komplikasi yang dapat muncul salah satunya adalah gagal pernapasan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved