Penyebab kanker darah pada anak adalah kemunculan mutasi DNA pada sumsum tulang yang normal dan menyebabkannya tumbuh tak terkendali. Untuk mengatasinya, dokter dapat merekomendasikan kemoterapi, terapi radiasi, hingga transplantasi sel punca.
3.89
(9)
25 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala leukemia pada anak harus diperhatikan oleh orangtua
Table of Content
Kanker darah atau leukemia merupakan jenis kanker yang umum dialami oleh anak-anak dan remaja. Leukemia merupakan kanker sel darah putih yang ditandai dengan terbentuknya sel darah putih yang tidak normal. Sel leukemia tersebut dapat menghancurkan sel-sel sehat lain, seperti sel darah putih, sel darah merah, dan keping darah. Kenali penyebab kanker darah pada anak beserta gejala dan cara mengobatinya.
Advertisement
Leukemia pada anak terdiri atas beberapa jenis. Jenis kanker ini dapat bersifat akut atau datang tiba-tiba, dan ada pula yang kronis atau terjadi secara perlahan.
Berikut adalah sejumlah jenis leukemia yang penting diketahui:
Salah satu jenis leukemia paling berbahaya yang perlu diwaspadai adalah leukemia myeloid akut (AML).
Dikutip dari Science Daily, penderita jenis leukemia ini hanya bisa bertahan hidup selama empat hingga enam bulan setelah diagnosis, bahkan dengan kemoterapi agresif sekalipun.
Sebelum membahas ciri-ciri leukemia pada anak, Anda harus memahami dulu penyebabnya. Penyebab kanker darah pada anak ini adalah mutasi pada DNA dalam sumsum tulang yang normal sehingga menyebabkannya tumbuh tak terkendali. Meski demikian, belum diketahui secara pasti apa yang memicu mutasi ini.
Jenis perubahan DNA yang dinilai menjadi penyebab penyakit leukemia pada anak disebut translokasi kromosom. Jika normalnya DNA manusia memiliki 23 pasangan kromosom, pada kondisi ini DNA dari satu kromosom terputus dan malah melekat pada kromosom yang berbeda.
Di sampingitu, ada pula beberapa faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker darah pada anak, seperti kelainan genetik, riwayat keluarga dengan penyakit tersebut, atau paparan radiasi yang tinggi.
Dikutip dari Healthline, terdapat sejumlah makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker secara umum (termasuk kanker darah) pada anak.
Berbagai makanan di atas dipercaya bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi medis ini pun sering dikaitkan dengan berbagai jenis kanker.
Terlebih lagi, beberapa makanan di atas juga berpotensi mengandung karsinogen, yakni senyawa yang memiliki kapasitas untuk menyebabkan kanker.
Penting bagi orangtua untuk mengenalkan makanan sehat sejak dini pada anak. Hal ini dilakukan untuk mencegah datangnya berbagai penyakit, termasuk kanker.
Setelah memahami berbagai penyebab kanker darah pada anak, penting juga bagi orangtua untuk menambah wawasan seputar berbagai gejalanya.
Mulai dari anemia hingga kelelahan ekstrem, berikut adalah sejumlah kemungkinan ciri-ciri leukemia pada anak.
Sel leukemia dapat memakan sel-sel normal di sekitarnya, termasuk sel darah merah. Akibatnya, tubuh anak akan kekurangan sel darah merah dan memicu anemia.
Kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami tanda-tanda-tanda anemia sebagai berikut:
Anak-anak penderita leukemia memiliki tingkat sel darah putih yang tinggi. Namun, sel tersebut merupakan sel yang tidak normal dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sel abnormal ini juga bisa menghancurkan sel-sel darah putih yang sehat.
Masalahnya, sel darah putih yang sehat berperan penting dalam melawan infeksi. Jika tubuh mengalami kekurangan sel darah putih, anak akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi penyakit.
Penyakit leukemia pada anak dapat memicu penurunan keping darah atau trombosit di dalam tubuh. Trombosit berperan vital dalam pembekuan darah dan mencegah perdarahan. Akibatnya, anak-anak penderita leukemia rentan mengalami perdarahan, seperti memar, mimisan yang parah, atau perdarahan pada gusi. Memar pada anak leukemia ini tentu harus diwaspadai.
Timbulnya nyeri pada sendi dan tulang juga termasuk ciri-ciri leukemia pada anak. Sebab, sel leukemia yang abnormal dapat berkumpul di dalam sendi dan di dekat permukaan tulang.
Apabila si kecil terus mengeluhkan nyeri sendi dan tulang, terlebih jika disertai dengan gejala-gejala lainnya, segerakan periksa ia ke dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Kemungkinan gejala leukemia anak lainnya adalah munculnya pembengkakan di area tubuh tertentu, seperti pada perut, lengan, wajah, hingga leher.
Tekanan pada pembuluh vena di atas dikenal dengan nama sindrom vena cava superior. Sindrom tersebut berisiko mengancam nyawa penderitanya dan harus mendapatkan penanganan dengan segera.
Batuk dan sulit bernapas dapat terjadi akibat leukemia. Pasalnya, beberapa kasus leukemia dapat mempengaruhi nodus limfa dan timus, yang terletak di depan saluran pernapasan yang disebut trakea.
Pembengkakan pada area tersebut dapat memberikan tekanan pada trakea sehingga memicu batuk atau sulit bernapas.
Pada beberapa kasus, sel abnormal leukemia juga dapat berkumpul di pembuluh darah kecil di paru-paru. Penumpukan sel ini juga menyebabkan anak menjadi sulit bernapas.
Pada beberapa kasus, leukemia pada anak dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Leukemia yang sudah menyebar di area tersebut dapat memicu berbagai gejala berikut:
Anak yang menderita leukemia myeloid akut (AML) dapat mengalami masalah pada gusinya, seperti pembengkakan, rasa nyeri, dan perdarahan.
Apabila AML juga menyebar ke area kulit, anak juga dapat mengalami bintik hitam kecil seperti ruam. Kumpulan sel AML di bawah kulit dan bagian tubuh lainnya ini dikenal dengan kloroma atau sarkoma granulositik.
Pada kasus yang jarang terjadi, AML dapat memicu rasa lelah dan lemah yang ekstrem. Ia juga bisa mengalami gangguan pada cara bicaranya.
Gejala ini dapat terjadi jika sel leukemia berkumpul di darah dan membuatnya menjadi mengental. Kondisi darah yang mengental dapat memperlambat aliran pada pembuluh darah kecil di otak.
Sel leukemia dapat memicu pembengkakan pada hati, ginjal, dan limpa. Pembengkakan organ-organ ini berisiko menekan lambung dan memicu rasa tak nyaman pada perut. Anak juga akan mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Jika berbagai gejala di atas terjadi, segera periksakan si kecil datang ke dokter. Sebab, deteksi dini leukemia pada anak diharapkan bisa meningkatkan harapan hidup penderitanya.
Karena leukemia pada anak terdiri atas beberapa jenis, maka pengobatannya juga mungkin akan bergantung pada jenis yang diderita dan faktor pertimbangan lain. Namun, secara umum, cara menyembuhkan leukemia pada anak dapat berupa:
Menurut National Cancer Institute, tingkat kematian penderita kanker darah dapat didasari oleh usianya.
Untuk anak berusia 20 tahun ke bawah, tingkat kematian akibat kanker darah sebesar 2,2 persen. Sedangkan untuk anak remaja berusia 20-34 tahun adalah 2,6 persen.
Bukan hal yang mustahil jika pada anak bisa sembuh. Si kecil yang menderita jenis kanker darah ini tentunya membutuhkan dukungan moral dari orangtuanya.
Sampaikan bahwa angka keberhasilan untuk leukemia pada anak cenderung baik seiring kemajuan ilmu medis sehingga mereka memiliki harapan hidup yang cenderung baik.
Leukemia pada anak juga cenderung merespons pengobatan dokter lebih baik dibandingkan kasus pada orang dewasa. Tak hanya itu, tubuh anak biasanya memiliki toleransi yang lebih kuat terhadap penanganan dan pengobatan dokter.
Baca Juga
Baca Juga
Apabila anak menunjukkan gejala-gejala anemia, mudah mengalami infeksi, hingga rentan mengalami memar dan perdarahan, Anda sangat dianjurkan untuk segera berkunjung ke dokter. Diagnosis dan pengobatan yang sigap akan menurunkan risiko kanker darah yang lebih parah pada si kecil.
Jika Anda punya pertanyaan seputar masalah kesehatan anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Sebagian orang yang mengidap kanker darah, tidak mengetahui adanya keberadaan sel kanker, di dalam tubuhnya. Sebenarnya, apa ciri-ciri kanker darah? Apakah bisa dicegah?
Batten disease adalah sekelompok gangguan sistem saraf yang disebut neuronal ceroid lipofuscinosis (NCLs). Gejalanya beragam, seperti kejang, perubahan kepribadian dan tingkah laku, hingga demensia.
Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan ciri-ciri tetanus dalam hitungan hari atau bulan. Beberapa ciri tetanus, antara lain kejang otot di rahang dan sulit mengunyah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Karlina Lestari
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved