Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang terjadi akibat produksi abnormal sel darah putih yang cepat di dalam tubuh. Penyebab kanker darah pada anak adalah mutasi DNA dalam sumsum tulang. Gejalanya meliputi anemia, rentan mengalami infeksi, hingga nyeri sendi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
25 Feb 2022
Penyebab kanker darah pada anak adalah mutasi DNA pada sumsum tulang.
Table of Content
Leukemia atau kanker darah pada anak adalah jenis kanker yang berdampak pada jaringan pembentuk darah, seperti sumsum tulang dan sistem limfatik. Kanker ini terbagi dalam beberapa jenis, tetapi yang paling sering dialami anak adalah leukemia limfositik akut.
Advertisement
Untuk mengantisipasinya, mari kenali lebih lanjut seputar penyebab kanker darah pada anak beserta gejala dan pengobatannya.
Leukemia atau kanker darah disebabkan DNA dari salah satu sel di sumsum tulang mengalami mutasi. Akibatnya, sel-sel leukemia terus bertambah dan memiliki mutasi DNA tersebut.
Mutasi DNA yang menjadi penyebab penyakit leukemia pada anak ini disebut sebagai translokasi kromosom.
Jika normalnya DNA manusia memiliki 23 pasang kromosom, mutasi ini menyebabkan DNA dari satu kromosom terputus dan melekat pada kromosom yang berbeda.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti faktor yang memicu mutasi tersebut.
Selain memahami apa penyebab kanker darah, ada faktor risiko lain yang dinilai bisa menjadi pemicu kanker darah, misalnya kelainan genetik, riwayat keluarga, hingga paparan radiasi tinggi.
Tidak hanya itu, terdapat sejumlah makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker secara umum (termasuk kanker darah) pada anak, di antaranya:
Berbagai makanan tersebut dipercaya bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan berbagai jenis kanker.
Terlebih lagi, beberapa makanan di atas berpotensi mengandung karsinogen, yakni senyawa yang memiliki kapasitas untuk menyebabkan kanker.
Penting bagi orangtua untuk mengenalkan makanan sehat sejak dini pada anak. Dengan demikan, berbagai penyakit berbahaya seperti kanker bisa dicegah.
Mulai dari anemia hingga kelelahan ekstrem, berikut adalah sejumlah kemungkinan ciri-ciri leukemia pada anak.
Sel leukemia dapat memakan sel darah merah yang ada di sekitarnya dan memicu anemia.
Gejala kanker darah pada anak ini bisa mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan, di antaranya:
BACA JUGA: Memahami Gejala Kanker Darah Berdasarkan Jenisnya
Salah satu ciri-ciri kanker darah pada anak adalah rentan mengalami infeksi.
Masalah ini terjadi akibat tingginya kadar sel darah putih yang tidak normal di dalam tubuh anak sehingga bisa menghancurkan sel-sel darah putih sehat.
Pada akhirnya, penurunan kadar sel darah putih sehat di dalam tubuh membuat anak semakin rentan terhadap infeksi.
Penyakit leukemia pada anak dapat memicu penurunan keping darah atau trombosit di dalam tubuh. Padahal, trombosit berperan penting dalam pembekuan darah dan mencegah perdarahan.
Sebagai konsekuensinya, anak yang menderita leukemia rentan mengalami perdarahan, seperti memar, mimisan yang parah, atau perdarahan pada gusi.
Kondisi memar pada anak leukemia ini tentu harus diwaspadai orangtua.
Timbulnya nyeri pada sendi dan tulang juga termasuk ciri-ciri leukemia pada anak.
Sebab, sel leukemia yang abnormal dapat berkumpul di dalam sendi dan di dekat permukaan tulang.
Gejala leukemia anak lainnya adalah pembengkakan di area tubuh tertentu, seperti perut, lengan, wajah, hingga leher.
Tekanan pada pembuluh vena di atas dikenal sebagai sindrom vena cava superior. Sindrom ini berisiko mengancam nyawa penderitanya dan harus mendapatkan penanganan dengan segera.
Batuk dan sulit bernapas dapat terjadi akibat leukemia. Pasalnya, beberapa kasus leukemia dapat mempengaruhi nodus limfa dan timus, yang terletak di depan saluran pernapasan yang disebut trakea.
Pembengkakan pada area tersebut dapat memberikan tekanan pada trakea sehingga memicu batuk atau sulit bernapas.
Pada beberapa kasus, sel abnormal leukemia juga dapat berkumpul di pembuluh darah kecil pada paru-paru dan menyebabkan anak sulit bernapas.
Leukemia pada anak juga dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.
Berikut adalah berbagai gejala yang bisa muncul akibat penyebaran sel-sel leukemia di area tersebut.
Anak yang menderita leukemia myeloid akut (AML) dapat mengalami masalah pada gusinya, seperti pembengkakan, rasa nyeri, dan perdarahan.
Apabila AML juga menyebar ke area kulit, bintik hitam kecil seperti ruam pun bisa muncul.
Kumpulan sel AML di bawah kulit dan bagian tubuh lainnya ini dikenal dengan kloroma atau sarkoma granulositik.
Pada kasus yang jarang terjadi, AML dapat memicu rasa lelah dan lemah yang ekstrem.
Tidak hanya itu, AML bisa memicu gangguan bicara pada penderitanya.
Gejala ini dapat terjadi jika sel leukemia berkumpul di darah dan membuatnya menjadi mengental sehingga memperlambat aliran pada pembuluh darah kecil di otak.
Bahaya kanker darah selanjutnya adalah menyebabkan pembengkakan pada hati, ginjal, dan limpa.
Pembengkakan tersebut berisiko menekan lambung dan memicu rasa tak nyaman pada perut. Ditambah lagi, anak bisa mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Jika berbagai gejala di atas terjadi, Anda wajib memeriksakan si kecil ke dokter.
Sebab, deteksi dini leukemia pada anak diharapkan bisa meningkatkan harapan hidup penderitanya.
Leukemia pada anak terdiri atas beberapa jenis. Jenis kanker ini dapat bersifat akut, datang tiba-tiba, atau kronis (terjadi secara perlahan).
Berikut adalah sejumlah jenis leukemia yang dapat dialami oleh anak-anak.
Salah satu jenis leukemia paling berbahaya adalah leukemia myeloid akut (AML).
Dikutip dari Science Daily, penderita jenis leukemia ini hanya bisa bertahan hidup selama empat hingga enam bulan setelah diagnosis, bahkan dengan kemoterapi agresif sekalipun.
Pengobatan leukemia pada anak didasari oleh jenis dan faktor pertimbangan lainnya.
Namun, secara umum, berikut adalah beberapa cara menyembuhkan leukemia pada anak.
Menurut National Cancer Institute, tingkat kematian penderita kanker darah dapat didasari oleh usianya.
Untuk anak berusia 20 tahun ke bawah, tingkat kematian akibat kanker darah sebesar 2,2 persen. Sementara itu, tingkat kematian untuk anak remaja berusia 20-34 tahun adalah 2,6 persen.
Leukemia pada anak bisa disembuhkan. Namun, anak yang menderita jenis kanker darah ini tentunya membutuhkan dukungan moral dari orangtuanya.
Sampaikan bahwa angka keberhasilan untuk leukemia pada anak cenderung baik seiring kemajuan ilmu medis sehingga mereka tidak putus asa.
Leukemia pada anak juga cenderung merespons pengobatan dokter lebih baik dibandingkan dengan yang dialami orang dewasa.
Tak hanya itu, tubuh anak biasanya memiliki toleransi yang lebih kuat terhadap penanganan dan pengobatan dokter.
Banyak kasus leukemia pada anak memiliki angka remisi (ketika sel kanker tak lagi terlihat di dalam tubuh) yang tinggi, yakni hingga 90 persen.
Baca Juga
Apabila anak menunjukkan gejala-gejala anemia, mudah mengalami infeksi, hingga rentan mengalami memar dan perdarahan, Anda sangat dianjurkan untuk segera berkunjung ke dokter.
Diagnosis dan pengobatan yang sigap dapat menurunkan risiko kanker darah yang lebih parah pada si kecil.
Jika Anda punya pertanyaan seputar masalah kesehatan anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Bayi dan anak kecil rentan sakit cacar air. Cacar air memang tidak bahaya, tapi bisa sangat menular. Lantas, seperti apa pengobatan cacar air yang efektif pada anak?
12 Apr 2019
Merasa bingung saat ingin menyiapkan bekal anak TK yang sehat dan praktis dibuat? Jangan khawatir, ada banyak ide yang bisa dicoba, mulai dari telur orak arik, ubi jalar rebus, buah-buahan berry, hingga sandwich tuna.
20 Jan 2022
Beberapa tipe anak mungkin akan di-bully jika memiliki kondisi fisik tertentu. Tidak hanya itu, anak yang pintar dan cerdas atau anak yang disukai di sekolah pun memiliki kemungkin menjadi korban bullying.
11 Jul 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved