logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

8 Gejala Kekurangan Vitamin, Perlukah Suplemen Tambahan?

open-summary

Gejala kekurangan vitamin bisa terlihat dari kondisi kuku, rambut, hingga luka di sekitar mulut. Vitamin bisa diperoleh dari jenis makanan tertentu maupun suplemen.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

29 Apr 2023

Kuku rapuh dan mudah patah merupakan gejala kekurangan vitamin yang paling jelas terlihat

Saat tubuh kekurangan vitamin B7, biasanya akan menunjukkan gejala kuku rapuh

Table of Content

  • Gejala kekurangan vitamin

Ketika tubuh terasa tidak nyaman dan bugar, bisa jadi itu bagian dari gejala kekurangan vitamin. Berbeda jenis vitamin, akan berbeda pula gejala defisiensinya pada tubuh. Jangan salah, orang yang pola makannya sehat pun bisa saja kekurangan jenis vitamin dan mineral tertentu.

Advertisement

Idealnya, vitamin bisa diperoleh dari jenis makanan tertentu. Namun jika tidak memungkinkan, konsumsi suplemen dengan dosis yang sesuai juga direkomendasikan.

Baca Juga

  • Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Anak, Perlukah Diberikan?
  • Hubungan Makanan yang Berkolesterol Tinggi dengan Osteoporosis
  • Ini Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin B dan Cara Mencegahnya

Gejala kekurangan vitamin

Berikut ini beberapa gejala kekurangan vitamin yang paling umum terjadi:

1. Sariawan

Adanya luka di dalam atau di sekitar mulut bisa jadi merupakan gejala kekurangan vitamin. Sebut saja sariawan yang bisa jadi gejala kekurangan vitamin B atau zat besi. Bahkan, pasien yang memiliki banyak sariawan punya kemungkinan dua kali lipat rendah zat besi.

Dalam penelitian lain, sekitar 28% pasien yang memiliki sariawan juga menunjukkan gejala kekurangan vitamin. Tak hanya zat besi, tapi juga kekurangan vitamin B1 (thiamine), vitamin B2 (riboflavin), dan vitamin B6 (pyridoxine).

2. Sudut bibir pecah

Selain sariawan, terjadinya kulit pecah-pecah di sudut bibir bahkan hingga berdarah juga merupakan gejala kekurangan vitamin. Tak hanya itu, ini juga bisa menandakan air liur berlebih (excess salivation) atau dehidrasi. Sama seperti sariawan, sudut bibir pecah juga menunjukkan gejala kekurangan vitamin B terutama riboflavin.

Untuk mengatasinya, konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, ikan, sayuran berdaun hijau, gandum utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah konsumsi berkala, gejala kekurangan vitamin akan membaik.

3. Rambut dan kuku rapuh

Gejala kekurangan vitamin lain yang biasa terjadi adalah rambut dan kuku yang rapuh. Ini adalah tanda kekurangan vitamin B7 atau biotin, yang lebih rentan dialami ibu hamil, perokok berat, atau penderita masalah pencernaan seperti Crohn’s disease.

Orang yang mengonsumsi antibiotik dan obat anti-kejang dalam jangka panjang juga memiliki faktor risiko yang sama kekurangan vitamin B7.

Idealnya, vitamin B7 membantu tubuh mengolah makanan menjadi energi. Meski jarang, defisiensi vitamin B7 bisa menyebabkan orang memiliki rambut lebih tipis dan bercabang. Selain itu, kuku juga menjadi lebih rapuh.

Gejala kekurangan vitamin B7 biasanya juga disertai dengan nyeri otot, kram, lesu, hingga rasa kesemutan di tangan dan kaki.   

Untuk mengatasinya, Anda disarankan mengonsumsi makanan kaya biotin seperti kuning telur, ikan, daging, produk olahan susu, kacang-kacangan, bayam, brokoli, kembang kol, gandum utuh, dan juga pisang. Selain itu, suplemen juga bisa dikonsumsi dengan dosis sesuai usia dan kondisi tubuh.

4. Gusi berdarah

Tak hanya gusi bengkak saat hamil saja, gejala kekurangan vitamin lainnya adalah gusi berdarah. Pemicunya adalah kekurangan vitamin C yang penting untuk sistem kekebalan tubuh dan mencegah kerusakan sel dalam tubuh. Penting memastikan tubuh mendapat asupan vitamin C mencukupi karena tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.

Pada orang yang mengalami kekurangan vitamin C, gejala selain gusi berdarah adalah gigi tanggal. Bahkan jika sudah parah, sistem kekebalan tubuh bisa menurun, otot dan tulang menjadi lemah, serta merasa sangat lesu.

Mudahnya seseorang mengalami luka dan waktu penyembuhannya yang lama, kulit kering, hingga mimisan dengan frekuensi tinggi bisa jadi merupakan gejala kekurangan vitamin C.

Untuk itu, penting memastikan konsumsi vitamin C tercukupi dengan selalu mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.

5. Penglihatan kabur di malam hari

Apabila seseorang merasa penglihatannya lebih kabur di malam hari, bisa jadi merupakan gejala kekurangan vitamin A. Tak hanya itu, masalah night blindness ini juga membuat seseorang sulit beradaptasi melihat jika cahaya sangat sedikit.

Ini terjadi karena vitamin A sangat penting dalam memproduksi rhodopsin, pigmen yang ada di retina mata dan membantu melihat di malam hari. 

Jika dibiarkan, rabun malam hari ini bisa merusak kornea hingga kebutaan. Meski demikian, kekurangan vitamin A jarang terjadi terutama di negara-negara maju.

6. Bintik putih di mata

Ketika seseorang memiliki bintik putih di mata atau bercak bitot, bisa jadi itu merupakan gejala kekurangan vitamin A yang disebut xerophthalmia. Bintik ini terlihat seperti busa kecil yang tumbuh di bagian putih mata. Meski demikian, bintik putih ini bisa hilang dengan sendirinya ketika vitamin A sudah tercukupi. 

Sebisa mungkin, konsumsi vitamin A dari makanan seperti produk olahan susu, telur, ikan, sayuran berdaun hijau, dan sayuran berwarna kuning-oranye. Jika tidak terdiagnosis mengalami defisiensi vitamin, sebaiknya hindari konsumsi suplemen vitamin A. Jika dikonsumsi berlebih, bisa terakumulasi di cadangan lemak tubuh dan menjadi beracun.

7. Ketombe dan kulit kepala kering

Ketika seseorang berketombe dan kulit kepalanya pecah-pecah, bisa jadi merupakan gejala kekurangan vitamin. Sekitar 42% anak-anak dan 50% orang dewasa bisa mengalami hal ini. Kaitannya adalah kurangnya asupan vitamin seperti B3, B2, dan B6.

8. Kerontokan 

Gejala kekurangan vitamin yang paling umum adalah kerontokan. Bahkan, 50% orang dewasa bisa mengalaminya. Ini terjadi karena kombinasi kekurangan beberapa vitamin sekaligus, seperti vitamin B3 dan B7. Selain itu, kekurangan mineral seperti zat besi dan zinc juga bisa menyebabkan kondisi yang sama.

Masih banyak gejala kekurangan vitamin lainnya yang bisa terjadi secara berbeda pada setiap orang. Penting untuk tahu ketika salah satu gejala di atas terjadi, apa pemicunya. Setelah itu, atasi dengan mengonsumsi sumber vitamin yang alami dari makanan.

Sebaiknya hanya konsumsi suplemen di bawah rekomendasi dokter. Jika tidak direkomendasikan, penumpukan vitamin dalam tubuh juga akan menyebabkan dampak negatif bagi tubuh.

Advertisement

vitaminvitamin b9vitamin b12sariawanvitamin ddefisiensi vitamin akekurangan vitamin c

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved