Kekurangan vitamin B12 pada lansia dapat menyebabkan kesehatan saraf dan darah. Pandangan menjadi buram dan sering pusing merupakan dua dari sembilan gejala kekurangan vitamin B12 pada lansia.
2023-03-21 03:12:19
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pusing merupakan salah satu gejala kekurangan vitamin B12 pada lansia
Table of Content
Di kalangan masyarakat, cobalamin atau yang dikenal dengan vitamin B12 mungkin masih kurang populer. Padahal, vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan. Vitamin yang mudah larut dalam air ini berperan penting dalam produksi sel darah merah dan DNA Anda, terutama bagi kaum lanjut usia atau lansia yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Advertisement
Sayangnya, kekurangan vitamin B12 pada lansia kerap tidak disadari. Padahal, kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan yang serius, khususnya pada kesehatan saraf serta darah di tubuh.
Jika kebutuhan vitamin B12 untuk lansia tidak dipenuhi, akan timbul sejumlah gejala yang dapat menganggu keseharian mereka. Gejala-gejala kekurangan vitamin B12 pada lansia bisa meliputi:
Yang dapat dilihat jelas jika lansia kekurangan B12 adalah kulit pucat, atau muncul warna kekuningan di bagian putih mata. Kondisi ini dikenali sebagai penyakit kuning.
Jika mengalami defisiensi vitamin B12, tubuh tidak bisa menghasilkan banyak sel darah merah yang mencukupi. Akibatnya, kulit akan tampak pucat.
Kekurangan vitamin B12 pada lansia juga menyebabkan gangguan pada kondisi fisiknya yaitu jadi lebih mudah lelah dan lesu. Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki vitamin B12 yang memadai untuk membuat sel darah merah sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Efek samping yang serius dari kekurangan vitamin B12 pada lansia adalah munculnya gangguan saraf. Seiring waktu, kebutuhan vitamin B12 yang tidak terpenuhi akan membuat perlindungan saraf melemah karena tidak dapat memproduksi zat lemak myelin.
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan sistem saraf yang tidak berfungsi optimal. Gejala yang umum terjadi meliputi paresthesia atau sensasi seperti ditusuk jarum pada area kaki dan tangan.
Seiring bertambahnya usia, pergerakan tubuh akan semakin terbatas, terutama jika asupan vitamin B12 yang diterima kurang dari yang seharusnya. Bila tidak segera diobati, defisiensi vitamin B12 pada lansia juga dapat mengubah cara mereka berjalan atau bergerak. Bahkan, bisa memengaruhi koordinasi dan keseimbangan tubuh.
Kekurangan vitamin B12 juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan rongga mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan peradangan pada lidah (glositis). Glositis menyebabkan perubahan warna dan bentuk pada lidah serta menimbulkan rasa nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.
Kekurangan vitamin B12 dapat pula menimbulkan gangguan lain di rongga mulut. Misalnya, sariawan dan rasa nyeri seperti tertusuk atau terbakar. Sensasi gatal juga dapat muncul di rongga mulut.
Baca Juga
Karena vitamin ini dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah, maka saat mengalami defisiensi vitamin B12, tubuh tidak mampu menyalurkan oksigen ke sel-sel tubuh Anda. Gejala berupa sesak napas dan pusing bisa Anda alami.
Segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mengetahui penyebabnya secara pasti.
Jika lansia mengeluhkan pandangan yang kabur atau buram, bisa jadi hal ini merupakan pertanda dari kekurangan vitamin B12. Kerusakan sel bisa menyerang saraf mata dan menyebabkan gangguan neuropati optik, sehingga penglihatan mereka buram atau bermasalah.
Kadar B12 yang rendah dalam tubuh sering dikaitkan dengan gangguan suasana hati dan kemampuan koginitif. Misalnya, depresi dan demensia. Hal ini terjadi karena kerusakan pada jaringan otak yang mengganggu sinyal dari dan menuju otak. Sebagai akibatnya, akan mengubah suasana hati seseorang.
Gejala kekurangan vitamin B12 pada lansia yang umum terjadi adalah demam tinggi. Dalam beberapa kasus, suhu tubuh yang tinggi disebabkan oleh penyakit atau sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi virus maupun bakteri.
Jika lansia dalam keluarga Anda memiliki gejala kekurangan vitamin B12 di atas, segera hubungi dokter. Bagi para lansia, kondisi ini juga dapat dicegah dengan pemberian suplemen vitamin B12 karena penyerapan vitamin melalui makanan mungkin sudah tidak terlalu efektif.
Kekurangan vitamin B12 merupakan defisiensi yang paling sering terjadi pada lansia. Lansia yang kekurangan vitamin B12 juga bisa mengalami gangguan kesehatan yang serius dan permanen. Meski begitu, mengatasi kondisi ini bukanlah hal yang sulit dilakukan. Hal yang terpenting adalah deteksi dini sehingga bisa segera menjalani perawatan.
Karena itu, memasuki usia lansia, pastikan Anda selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Selain mendeteksi kekurangan vitamin B12, pemeriksaan tersebut juga akan mendeteksi gangguan lain yang mungkin diderita.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat sederet makanan yang mengandung vitamin B12 untuk Anda konsumsi sehari-hari, di antaranya kerang, ikan tuna, keju swiss, hingga telur.
Avitaminosis adalah gangguan kesehatan kronis yang terjadi ketika tubuh kekurangan satu atau beberapa vitamin. Bentuk-bentuk gangguan kesehatan ini bermacam-macam, mulai dari kerusakan rambut dan kuku, masalah mulut, hingga gangguan penglihatan.
Salah satu manfaat susu lansia adalah memenuhi kebutuhan gizinya. Meski begitu, lansia yang susah makan tetap harus mendapatkan nutrisi dari makanan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved