Gejala katarak pada awalnya ditandai dengan penglihatan yang buram. Dalam perkembangannya, katarak bisa menyebabkan kebutaan. Itu sebabnya, mengetahui ciri-ciri amta mengalami katarak menjadi penting agar bisa dilakukan antisipasi sedini mungkin.
2023-03-26 03:14:23
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala katarak pada awalnya ditandai oleh penglihatan yang buram
Table of Content
Salah satu masalah yang umum dialami para lansia, khususnya di atas 60 tahun, adalah katarak. Ini adalah kondisi ketika penglihatan menjadi buram akibat lensa mata yang mengeruh. Mengetahui gejala katarak sejak dini dapat mempermudah proses penyembuhan dan mencegah risiko kebutaan.
Advertisement
Penyebab katarak ada beberapa macam, mulai dari paparan sinar matahari, gula darah tinggi, efek radiasi, kebiasaan merokok, mata mengalami trauma, hingga penggunaan obat steroid. Kondisi ini biasanya berkembang secara perlahan, sehingga ciri-ciri yang muncul tidak terlalu kentara.
Meski sering terjadi pada lansia, gejala katarak pada orang dewasa usia muda juga mungkin saja terjadi.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menyebutkan bahwa 50 persen kasus kebutaan disebabkan oleh katarak. Itu sebabnya, mengetahui ciri-ciri mata katarak menjadi penting agar Anda bisa lebih waspada.
Untuk mengetahui seseorang memiliki katarak atau tidak dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan mandiri pada mata. Kenali gejala katarak yang bisa terjadi seperti penglihatan warna buram dan tidak jelas hingga muncul lingkaran cahaya saat melihat.
Berikut adalah penjelasan lengkap ciri-ciri mata katarak yang perlu Anda ketahui dan waspadai:
Gejala awal katarak yang jamak ditemukan adalah penglihatan menjadi buram. Umumnya, objek yang jaraknya cukup jauh akan terlihat samar, kabur, atau berkabut.
Gejala ini muncul karena adanya penumpukan protein pada lensa. Alhasil, lensa mata menjadi tidak jernih dan menghalangi penglihatan.
Ciri-ciri katarak selanjutnya adalah mata menjadi lebih peka atau sensitif pada cahaya. Gejala sensitif terhadap cahaya ini tidak menimbulkan gatal maupun mata berair. Sensitivitas ini biasanya ditandai dengan efek silau yang tak jarang disertai rasa nyeri saat mata terpapar cahaya langsung.
Saat mengalami katarak, seseorang juga akan mengalami penurunan kemampuan melihat pada malam hari.
Hal ini tentu dapat membahayakan penderita katarak ketika melakukan sejumlah aktivitas di malam hari, seperti berkendara.
Terlebih, mata yang sudah sensitif terhadap cahaya juga dapat memperparah gejala yang satu ini. Hal ini karena saat berkendara pada malam hari, cahaya dari arah berlawanan akan menyilaukan mata.
Oleh sebab itu, orang yang menderita katarak tidak diperkenankan—atau setidaknya harus ekstra berhati-hati—ketika berkendara di malam hari.
Penglihatan yang menjadi kuning menjadi ciri-ciri mata katarak lainnya yang harus Anda waspadai.
Hal ini terjadi karena protein yang menumpuk di lensa mata akan berubah warna menjadi kuning atau bahkan kecokelatan seiring berjalannya waktu.
Akibatnya, cahaya yang ditangkap oleh mata akan merefleksikan warna kuning. Pada kasus yang sudah parah, penderita bahkan sudah tidak mampu lagi membedakan warna objek yang ia lihat.
Difraksi yang terjadi pada lensa mata akibat katarak juga memunculkan gejala lainnya berupa objek yang terlihat ganda. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai diplopia.
Namun, diplopia tidak hanya disebabkan oleh katarak, tapi juga sejumlah gangguan kesehatan lainnya, seperti:
Gejala katarak pada lansia yang juga umum terjadi adalah munculnya semacam lingkaran cahaya pada bidang penglihatan mata. Kondisi ini dikenal dengan istilah halo.
Kemunculan ‘halo’ ini disebabkan oleh menurunnya ketajaman lensa saat terpapar cahaya akibat adanya penumpukan protein pada salah satu bagian mata.
Sering berganti-ganti ukuran lensa kacamata merupakan gejala katarak pada tahap ringan.
Ketika kekeruhan katarak pada lensa semakin memburuk, kemampuan melihat penderitanya pun akan semakin menurun.
Faktor inilah yang kemudian membuat penderita harus kembali menyesuaikan ukuran lensa kacamatanya agar tetap dapat melihat dengan baik.
Baca Juga
Segera temui dokter apabila Anda mengalami gejala katarak.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan guna memastikan penyebab, jenis katarak, dan tingkat keparahan gejala mata katarak yang dialami.
Untuk mendiagnosis katarak, dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang mencangkup tes ketajaman visual, tes ketajaman, hingga tes sensitivitas.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai jenis tes pemeriksaan untuk mendiagnosis katarak:
Tes ketajaman visual berfungsi untuk mengukur kualitas penglihatan pada jarak tertentu menggunakan Snellen Chart. Pada tes ini Anda akan diminta untuk membaca huruf dengan berbagai ukuran. Tes ini bertujuan untuk mengukur keakuratan penglihatan pada jarak yang berbeda.
Tes sensitivitas kontras mirip dengan tes ketajaman visual. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui seberapa mudah penglihatan Anda memisahkan suatu objek dari latar belakangnya.
Jika mata kesulitan untuk mengidentifikasi objek saat berada di latar belakang dengan kontras rendah, artinya Anda memiliki sensitivitas kontras yang buruk.
Mata dengan sensitivitas yang buruk bisa dicurigai menderita katarak. Ini karena penyakit tersebut dapat menurunkan kontras gambar dan membuat objek terlihat tidak jelas.
Tes katarak juga bisa dilakukan melalui pemeriksaan retina. Pada pemeriksaan ini, dokter akan meneteskan obat mata yang membuat pupil terbuka. Ini bertujuan memudahkan bagian belakang retina.
Selain itu, pemeriksaan menggunakan tonometri juga bisa dilakukan untuk memeriksa katarak. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa tekanan bola mata.
Gejala katarak memang dapat menyebabkan penglihatan terganggu. Namun, Anda tak perlu langsung panik karena kondisi ini dapat disembuhkan dengan operasi.
Operasi katarak yang dijalani saat ini pun cenderung lebih mudah dan memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.
Selain itu, hindari paparan sinar matahari maupun cahaya terang lainnya sebagai langkah pencegahan katarak kembali terulang di kemudian hari.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar ciri-ciri mata katarak, Anda bisa chat dokter secara online melalui aplikasi SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Demensia atau pikun pada lansia sering dikaitkan dengan Alzheimer. Namun demensia vaskuler atau penurunan fungsi otak ternyata memiliki penyebab yang berbeda. Simak penjelasannya berikut ini.
Buah merah dari Papua terbukti kaya antioksidan yang baik bagi tubuh. Buah merah mampu mencegah jantung menjadi…
Saat dokter mendiagnosis adanya kondisi atau penyakit mata pada si kecil, ada beberapa pilihan cara mengobati sakit mata sesuai dengan penyebabnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved