Hyperarousal adalah gejala penyakit PTSD yang membuat penderitanya waspada dan siaga saat memikirkan atau berhadap dengan trauma. Cara mengatasi kondisi ini bisa dengan terapi, pelatihan mindfulness, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
2023-03-23 21:54:29
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala PTSD, termasuk hyperarousal, dapat diatasi dengan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter
Table of Content
Hyperarousal adalah gejala utama dari penyakit gangguan stres pasca trauma (PTSD). Kondisi ini membuat penderitanya terus siaga dan waspada ketika memikirkan trauma mereka. Apabila tidak segera ditangani, penderita PTSD berpotensi mengalami stres yang berkepanjangan dan berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan.
Advertisement
Ketika gejala hyperarousal menyerang, ada beberapa kondisi yang mungkin akan dialami oleh penderita PTSD. Tanda-tanda munculnya gejala hyperarousal adalah sebagai berikut:
Gejala hyperarousal pada masing-masing penderita gangguan stres pasca trauma mungkin akan berbeda satu sama lain. Untuk memastikan kondisi yang mendasarinya, konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.
Penyebab utama dari hyperarousal adalah penyakit PTSD. PTSD sendiri dipicu oleh peristiwa traumatis yang pernah dialami penderitanya di masa lalu. Beberapa peristiwa yang seringkali memicu trauma dalam diri seseorang, di antaranya:
Untuk mengatasi gejala hyperarousal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara mengatasi kondisi ini bisa dengan menjalani terapi bersama ahli kesehatan mental, konsumsi obat-obatan tertentu,atau kombinasi antara keduanya.
Sejumlah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hyperarousal, meliputi:
Dalam terapi perilaku kognitif (CBT), Anda akan diajak mengubah pola pikir negatif menjadi lebih rasional. Selain itu, terapis juga akan mengajarkan cara menanggapi trauma dengan perilaku positif.
Ketika menjalani terapi ini, Anda akan dipaparkan dengan pemicu trauma secara bertahap dan aman oleh terapis. Teknik relaksasi mungkin juga akan diajarkan sehingga Anda bisa merespons trauma dengan tenang.
Terapi EMDR mengajak penderita PTSD untuk mengingat kembali pengalaman yang memicu trauma. Pada waktu yang bersamaan, terapis akan mengarahkan pergerakan mata supaya fokus Anda menjadi teralihkan. Dengan begitu, respons psikologis Anda terhadap trauma bisa lebih tenang.
Pelatihan mindfulness bertujuan untuk memfokuskan perhatian Anda untuk tidak mengikuti pikiran yang tidak menentu dan membuat stres ketika berhadapan dengan trauma. Selain menghilangkan stres, cara ini juga dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Gejala PTSD, termasuk hyperarousal dapat diatasi dengan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Beberapa obat tersebut, antara lain antidepresan, obat antikecemasan, serta beta-blocker.
Hyperarousal bisa dicegah dengan menghindari benda atau situasi yang mengingatkan Anda pada trauma. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga ikut membantu menurunkan risiko terserang gejala PTSD.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah kambuhnya gejala gangguan stres pasca trauma, meliputi:
Baca Juga
Hyperarousal adalah gejala utama penyakit PTSD yang membuat penderitanya waspada dan siaga saat memikirkan atau berhadapan dengan trauma. Beberapa tindakan untuk mengatasi kondisi ini seperti terapi, pelatihan mindfulness, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai mengenai kondisi ini, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dampak kekerasan emosional sama parahnya dengan kekerasan fisik. Kekerasan ini dilakukan dengan mengkritik, menyalahkan, mempermalukan, atau memanipulasi korban dengan kata-kata kasar dan perilaku penindasan.
Pyrophobia adalah ketakutan luar biasa pada api yang bisa terjadi akibat trauma oleh pengalaman yang buruk bahkan nyala api kecil saja sudah bikin cemas
Ketika pekerjaan terasa berat atau terjebak dalam lingkungan yang toxic, tentu bisa membuat Anda ingin lari dari kenyataan. Tindakan ini bukanlah karena Anda pengecut, tetapi justru perlu dilakukan sesekali agar hidup lebih bahagia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved