Gangguan gairah seksual perempuan atau female sexual arousal disorder adalah kondisi medis ketika seorang perempuan sama sekali tidak tertarik pada kehidupan seksual. Alhasil, menjadi sangat sulit untuk merespons stimulasi seksual.
7 Okt 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gangguan gairah seksual bisa dialami oleh perempuan
Table of Content
Memang cukup banyak perempuan yang merasa tidak mudah terangsang secara seksual, atau kurang merasakannya 100%. Namun, gangguan gairah seksual perempuan atau female sexual arousal disorder adalah kondisi medis yang lebih parah.
Advertisement
Disebut juga sexual interest disorder, ini terjadi ketika seorang perempuan sama sekali tidak tertarik pada kehidupan seksual. Alhasil, menjadi sangat sulit untuk merespons stimulasi seksual.
Sangat wajar jika Anda belum familiar dengan keluhan seksualitas yang satu ini. Sebab sepanjang sejarah, keluhan seputar seksualitas perempuan kerap dipandang sebelah mata.
Belum lagi, banyak budaya dan agama yang menganggap isu ini sebagai hal tabu. Itulah mengapa, studi terkait hal ini belum berlangsung terlalu lama.
Namun setidaknya, ada beberapa hal yang bisa dipahami dari kondisi ini.
Pada tiap orang yang mengalaminya, tingkat keparahan dan pemicunya bisa berbeda-beda. Bisa karena usia, pengalaman buruk, penyakit kronis, konsumsi obat, hingga hormon yang secara alami memang fluktuatif.
Namun dengan mengenali gejala dan tanda-tandanya, maka seseorang bisa lebih mengenali kondisi seksualitasnya sendiri. Jika sudah parah, pengetahuan tentang hal ini akan memudahkan untuk mencari cara penanganan yang paling tepat.
Untuk menentukan apakah seseorang mengalami female sexual arousal disorder atau tidak, akan dikelompokkan dalam salah satu dari tiga kategori. Berikut penjelasannya:
Gangguan yang terjadi ketika seorang perempuan tidak merasa terangsang, baik setelah menerima stimulasi pada kelamin maupun bagian tubuh lainnya. Ada respons secara fisik, namun tidak ada rasa terangsang sedikit pun secara mental.
Kategori kedua gangguan gairah seksual perempuan berarti seseorang tidak bisa terangsang karena stimulasi organ intimnya secara fisik. Di sisi lain, rangsangan bisa muncul lewat stimulasi non-genital, seperti menonton video atau membaca cerita stensil.
Biasanya, gangguan tipe ini umum dialami perempuan yang telah melewati fase menopause. Sebab, sensitivitas alat kelaminnya sudah berkurang karena berbagai faktor yang terjadi saat menopause.
Dalam kategori ini, berarti tidak ada stimulasi baik mental maupun fisik yang membuat subjek merasa terangsang secara seksual
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan menyarankan penanganan medis apabila muncul salah satu dari tiga hal berikut ini:
Beberapa penyebab terjadinya female sexual arousal disorder adalah:
Sebagian besar kasus gangguan gairah seksual perempuan terjadi karena ada perubahan hormon. Terlebih, ketika perempuan memang berada dalam fase hormon fluktuatif seperti saat mengandung, pasca-melahirkan, pra-menopause, menopause, atau menjelang masa haid.
Selain itu, faktor fisik seperti perubahan level hormon seksual juga mungkin berpengaruh. Ini biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Kemudian, konsumsi obat resep dokter seperti beta-blockers atau SSRI yang kerap ditemukan dalam obat antidepresan juga bisa berpengaruh pada gangguan gairah seksual perempuan.
Lebih jauh lagi, penyakit seperti diabetes dan multiple sclerosis juga mungkin menyebabkan kerusakan pada saraf somatik dan otonom. Konsekuensinya, sensitivitas terhadap sensasi di sekitar alat kelamin bisa menurun bahkan hilang sepenuhnya.
Faktor psikologis seperti depresi, cemas berlebih, stres, kurang percaya diri, dan gambaran negatif tentang bentuk tubuh juga bisa berpengaruh pada penerimaan rangsangan secara seksual.
Tak hanya itu, pengalaman negatif atau tidak menyenangkan di masa lalu juga turut berperan dalam masalah gangguan gairah seksual perempuan. Terlebih jika kekerasan seksual yang pernah dialami cenderung dipandang sebagai aib dan tidak terselesaikan secara adil.
Tradisi dan konstruksi sosial yang menganggap segala aspek seksualitas terutama terkait perempuan sebagai hal tabu dan pantang dibicarakan juga bisa membuat seseorang tak mengenal tubuhnya. Konsekuensinya, akan terbentuk persepsi asing terhadap tubuh, terlebih dalam proses menerima rangsangan seksual.
Apapun pemicunya, komunikasikan secara terbuka dengan pasangan. Dari situ, baru kemudian bisa dirancang bagaimana penanganan yang tepat oleh ahlinya.
Menurut dokter, kombinasi beberapa metode penanganan cukup efektif dalam mengatasi orang dengan gangguan gairah seksual perempuan. Ada tiga jenis penanganan yang paling umum, di antaranya:
Hal pertama yang penting adalah dengan membuat seseorang familiar dengan tubuh serta fungsi-fungsinya. Ini dapat membantu seseorang agar bisa fokus pada stimulasi non-genital.
Bisa saja, konstruksi yang ditanamkan selama ini sejak kecil membuat seseorang tidak familiar dengan tubuhnya karena dianggap tabu.
Biasanya, digunakan terapi perilaku kognitif atau terapi dengan cara berbicara pada ahlinya untuk pendekatan yang satu ini. Perlu dikenali bagaimana pola pikir berbahaya yang membuat seseorang sulit merasa terangsang. Terapi ini juga bisa diikuti bersama dengan pasangan.
Kondisi ini tentu paling relevan pada orang yang gangguan gairah seksual perempuannya terjadi karena faktor hormonal. Biasanya, bagi yang usai melahirkan atau menjelang menopause. Terkadang, kadar hormon estrogen dan testosteron rendah sehingga membuat hasrat seksual seakan sirna.
Baca Juga
Selama menjalani penanganan untuk kondisi ini, pastikan komunikasi dengan pasangan selalu terbuka. Perempuan dalam kondisi ini butuh dukungan luar biasa agar tetap mau menjalani pengobatan dan tidak menutup diri dan akhirnya membuat masalah kian berlarut-larut.
Hubungan yang sehat dan saling memahami dalam sebuah hubungan adalah faktor utama penentu berhasil tidaknya pengobatan. Itulah mengapa, dokter juga merekomendasikan sesi terapi diikuti oleh kedua belah pihak.
Untuk berdiskusi lebih lanjut cara membedakan gangguan gairah seksual perempuan dengan keluhan seksual lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Meski tidak sebanyak alergi telur atau kacang-kacangan, ada orang yang memiliki alergi ayam. Jenis alergi ini pun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman hingga berbahaya pada sebagian orang. Ini terjadi karena sistem imun justru menyerang alergen sebagai substansi yang berbahaya.
Ketika interaksi langsung dengan orang lain dibatasi karena pandemi COVID-19, fitur seperti video call menjadi santapan sehari-hari. Ternyata, ada dampak negatif dari video call terhadap kesehatan mental seseorang.
Pistanthrophobia termasuk jenis ketakutan saat orang merasa takut percaya pada orang lain yang mengajaknya memulai hubungan asmara ke jenjang yang lebih serius.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved