Ciri-ciri anak depresi dapat ditandai dengan tampak murung, mudah marah, menarik diri dari pergaulan, hingga nafsu makan berubah. Kondisi ini harus segera diatasi karena bisa mengganggu kehidupannya sehari-hari.
3.93
(30)
14 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Anak depresi suka menghindar dan menarik diri dari pergaulan
Table of Content
Jika anak terlihat begitu murung, sedih, bahkan hingga aktivitas sehari-harinya terganggu, maka Anda perlu waspada. Sebab, bisa jadi itu ciri-ciri anak depresi. Depresi pada anak dapat terjadi karena tekanan orangtua, pelajaran di sekolah, ataupun hal lainnya.
Advertisement
Jangan menganggap bahwa perubahan emosi dan psikologi pada anak sebagai hal yang biasa dalam masa pertumbuhan. Dikhawatirkan depresi yang anak alami tidak tertangani dengan tepat dan justru semakin memburuk.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga ternyata bisa mengalami depresi. Penyebab depresi pada anak sering kali terjadi akibat bullying, masalah dalam keluarga, maupun pelecehan seksual.
Selain itu, berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak depresi.
Anak-anak yang menderita kondisi medis kronis atau parah lebih mungkin mengalami depresi, misalnya penyakit kanker.
Adanya tekanan di rumah, di sekolah, atau mendapat pelecehan seksual bisa meningkatkan risiko terjadinya ciri-ciri anak depresi. Misalnya, depresi karena tekanan orangtua yang mengharuskan anak berperilaku sesuai kehendaknya.
Jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan suasana hati atau depresi, maka lebih mungkin bagi anak untuk menderita depresi.
Kehidupan di rumah yang kacau dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan pada suasana hatinya dan depresi. Contohnya, anak depresi karena orangtua sering bertengkar di depannya.
Tingkat hormon dan bahan kimia tertentu yang tidak seimbang dapat mempengaruhi cara kerja otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Hal ini bisa meningkatkan risiko depresi pada anak.
Anak tidak dapat mengungkapkan dengan jelas bahwa dirinya mengalami depresi, sehingga orangtua kerap kali tidak mengetahui hal tersebut. Jika anak mengalami depresi, biasanya terdapat perubahan-perubahan pada dirinya yang dapat Anda perhatikan.
Perubahan-perubahan tersebut dapat menjadi tanda-tanda depresi pada anak. Ciri-ciri anak depresi bervariasi, dan tidak semua dimiliki oleh anak yang mengalami depresi.
Ciri-ciri depresi pada anak hampir sama dengan remaja dan dewasa. Namun, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri dan perasaan karena kosakata emosionalnya terbatas.
Anda dapat memperhatikan tanda atau gejala berikut ini, untuk mendeteksi depresi yang terjadi pada anak. Inilah ciri-ciri anak depresi yang harus orangtua ketahui.
Namun, tidak semua anak memiliki seluruh gejala tersebut. Anak dapat menampilkan gejala lain, pada waktu yang berbeda. Bahkan, ada anak yang masih dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, meskipun sedang mengalami depresi.
Akan tetapi, sebagian besar anak yang depresi, memang mengalami perubahan, terutama dalam kehidupan sosial.
Anak menjadi malas untuk mengikuti berbagai kegiatan, tidak ingin bersekolah, prestasi akademis menjadi buruk, atau bahkan terjadi perubahan pada penampilan.
Tak hanya itu, anak juga dapat mulai menggunakan narkoba atau mengonsumsi alkohol, dan melakukan upaya bunuh diri. Jadi, perhatikan dengan betul jika adanya ciri-ciri depresi pada anak.
Baca Juga
Depresi pada anak tentunya berbeda dengan kesedihan biasa. Ketika anak merasa sedih, kesepian, dan mudah tersinggung, bukan berarti ia mengalami depresi. Kesedihan pada umumnya hilang seiring berjalannya waktu.
Namun, depresi merupakan kesedihan yang berlangsung terus menerus, bahkan hingga mengganggu kehidupan anak sehari-hari. Selain itu, kondisi ini dapat pula mempengaruhi anggota keluarga lainnya.
Depresi pada anak dapat didiagnosis dan diobati secara efektif. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa semakin serius dan menyebabkan anak bunuh diri.
Jika si kecil menunjukkan ciri-ciri anak depresi, segera ajak ia menemui psikolog atau psikiater agar mendapat penanganan yang tepat.
Sebetulnya, tidak ada tes medis maupun psikologis khusus yang dapat dengan jelas menunjukkan depresi pada anak. Namun, dalam tes depresi anak mungkin akan dilakukan hal berikut:
Kuesioner untuk Anda maupun anak yang digabungkan dengan informasi pribadi seperti kondisi keluarga, riwayat keluarga, riwayat penyakit mental, lingkungan sekolah, dan lainnya, sangat berguna untuk mendiagnosis depresi pada anak.
Jika gejala depresi pada anak telah berlangsung kurang lebih selama 2 minggu, Anda harus menemui ahli kejiwaan untuk memastikan, bahwa anak menerima perawatan yang tepat.
Ahli kejiwaan mungkin akan melakukan tes kesehatan mental, dengan mewawancarai Anda dan anak. Informasi dari kerabat, guru, teman bermain, dan teman sekelas, dapat berguna untuk menunjukkan adanya perubahan pada anak, serta depresi yang dialaminya.
Anda harus memperhatikan kesehatan mental anak Anda. Ajaklah anak Anda bercerita tentang apapun yang dialami olehnya. Jangan sampai anak Anda memendam semua masalahnya sendirian.
Cara mengatasi depresi pada anak dapat dilakukan dengan psikoterapi dan obat-obatan. Dokter mungkin akan menyarankan psikoterapi terlebih dahulu, dan mempertimbangkan obat antidepresan sebagai tambahan jika gejalanya parah atau tidak ada perbaikan.
Dalam psikoterapi, anak akan diberikan konseling oleh terapis profesional. Terapis pun akan mengidentifikasi apa yang mengganggu anak, dan membantunya mengendalikan serta menghadapi hal tersebut dengan cara yang lebih efektif.
Dokter dapat meresepkan obat antidepresan untuk anak. Obat biasanya akan disesuaikan dengan usia anak.
Anak yang menderita depresi tidak boleh berhenti mengonsumsi obat ini tanpa izin dari dokter. Sebab, dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping yang signifikan.
Kombinasi psikoterapi dan pengobatan merupakan metode yang umumnya berhasil mengobati depresi anak. Namun, pastikan penggunaan obat di bawah pengawasan dokter. Jangan sampai memberikannya sembarangan pada anak karena bisa berbahaya.
Selain itu, terus beri dukungan pada anak agar kondisinya segera pulih. Dampingi anak dan tunjukkan kasih sayang Anda padanya.
Pastikan anak juga mengonsumsi makanan bergizi, cukup tidur, berolahraga secara rutin, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Hal ini dapat memperbaiki suasana hatinya sehingga depresi segera hilang.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar ciri-ciri anak depresi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Ketika seorang pria bisa membuat lawan bicaranya tertawa, ini bisa menjadi awal dari kedekatan. Berikut beberapa hal yang membuat apa arti humoris menjadi cukup penting dalam sebuah hubungan.
Jika selama ini teknologi virtual reality atau VR hanya digunakan untuk video game atau menonton dengan sensasi 3D, kini juga jadi terobosan dunia medis. Ada banyak penelitian yang menguak manfaat teknologi ini untuk meredakan nyeri, mengurangi stres, hingga membuat mood jadi lebih baik.
Gejala depresi bisa timbul akibat banyak faktor yang terkait dengan kehidupan seseorang. Tanda-tanda depresi ini bukan sekadar rasa sedih yang berlebihan dan gangguan tidur saja.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved