Gejala dehidrasi antara satu orang dengan yang lain berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya. Beberapa gejala dehidrasi yang umum terjadi meliputi kulit terasa kering, pusing, mengantuk, kelelahan, kurang energi, mudah tersinggung, hingga pingsan.
2023-03-21 21:04:50
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala dehidrasi berbeda-beda sesuai tingkat keparahannya
Table of Content
Saat sedang sibuk, kadang orang tidak memerhatikan kecukupan asupan cairan. Akibatnya, tubuh mengalami dehidrasi. Sebenarnya, gejala dehidrasi menjadi tanda bagi Anda untuk minum air. Namun sayangnya, banyak orang menyepelekan gejala tersebut.
Advertisement
Bila gejala dehidrasi dibiarkan dan terjadi secara berulang, Anda dapat mengalami dehidrasi berat yang berujung pada masalah medis yang membahayakan kesehatan. Penting bagi Anda untuk mengetahui gejala dehidrasi sehingga bisa terhindar dari risiko yang dapat ditimbulkan.
Gejala dehidrasi pada orang dewasa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya. Ketika mengalami dehidrasi tingkat ringan hingga sedang, maka Anda akan mengalami gejala-gejala seperti:
Sementara itu, Anda yang menderita dehidrasi parah akan merasakan sejumlah gejala yang berbeda. Beberapa gejala dehidrasi parah yang mungkin muncul meliputi:
Tak hanya orang dewasa saja, bayi dan anak-anak juga kerap mengalami dehidrasi. Berikut ini gejala dehidrasi yang muncul pada bayi dan anak-anak:
Terdapat berbagai macam kondisi yang menjadi penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Salah satu yang paling umum terjadi adalah kurangnya konsumsi cairan. Selain minimnya asupan cairan, penyebab tubuh mengalami dehidrasi di antaranya:
Ketika Anda diare, tubuh mengeluarkan terlalu banyak cairan. Selain itu, diare juga membuat proses penyerapan air yang dilakukan oleh usus besar tidak berjalan dengan maksimal. Kondisi ini pun kemudian memicu dehidrasi pada tubuh Anda. Bahkan, dehidrasi yang disebabkan oleh diare berpotensi mengakibatkan kematian.
Sama seperti halnya diare, muntah dapat membuat tubuh Anda kehilangan banyak cairan. Tak hanya itu, elektrolit yang berguna untuk mengontrol otot, darah, dan proses organ pun juga ikut hilang ketika muntah.
Anda membutuhkan cairan untuk menunjang proses pendinginan tubuh. Ketika cuaca panas atau usai melakukan aktivitas yang menguras keringat seperti olahraga, tubuh otomatis akan kehilangan banyak cairan untuk proses pendinginan. Kondisi itu kemudian memicu terjadinya dehidrasi.
Terlalu sering buang air kecil dapat membuat tubuh Anda mengalami dehidrasi. Beberapa hal yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil di antaranya konsumsi alkohol serta obat-obatan seperti diuretik, antihistamin, antipsikotik, dan pengontrol tekanan darah.
Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Kondisi ini pun kemudian membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan mengakibatkan dehidrasi.
Ketika menderita luka bakar, pembuluh darah Anda kemungkinan juga ikut rusak. Kerusakan pada pembuluh darah ini menyebabkan cairan bocor ke jaringan sekitarnya. Akibatnya, tubuh akan kehilangan banyak cairan dan menyebabkan dehidrasi.
Saat demam, tubuh Anda akan kehilangan banyak cairan sebagai bentuk upaya pendinginan untuk menurunkan suhu panas. Selain itu, demam juga seringkali membuat tubuh berkeringat yang tentunya meningkatkan risiko Anda mengalami dehidrasi. Semakin tinggi suhu tubuh saat demam, makin besar juga potensi dehidrasi.
Tubuh yang tidak segera diberi asupan air ketika kekurangan cairan dapat membuat Anda mengalami dehidrasi parah. Dehidrasi parah merupakan kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan medis.
Ketika mengalami dehidrasi parah, Anda mungkin akan dibawa ke ruang gawat darurat dan diberikan cairan melalui infus. Selain itu, pemeriksaan dan perawatan lain kemungkinan juga dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi maupun kerusakan organ.
Kondisi medis yang dapat terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi parah meliputi:
Baca Juga
Untuk mengatasi dehidrasi, Anda tentunya harus mengisi kembali tubuh dengan asupan cairan. Tidak hanya dari air mineral, asupan cairan ini bisa Anda dapatkan dengan cara mengonsumsi makanan berkuah, minuman olahraga, atau buah-buahan yang mengandung air. Selan itu, Anda sebaiknya menghindari minuman-minuman seperti kopi, teh, dan soda.
Di sisi lain, dehidrasi yang disebabkan oleh kondisi medis seperti demam dan diare bisa diatasi dengan cara meminum obat. Apabila kondisi Anda tak kunjung membaik dan malah bertambah parah, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait dehidrasi dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit yang rentan menular saat musim hujan adalah flu, diare, hingga penyakit kulit. Ini karena saat hujan dan terjadi banjir, ada banyak genangan air hingga lingkungan tidak bersih yang menjadi sarang kuman.
Roseola infantum umumnya menyerang anak yang berusia enam bulan sampai empat tahun. Selain demam yang tinggi dan ruam, penderita roseola infantum juga bisa mengalami diare.
Obat masuk angin yang alami maupun yang dijual bebas perlu Anda ketahui sebagai langkah penanganan awal. Meski sudah menjaga kesehatan sebaik mungkin, tetap saja kemungkinan terkena virus dan jatuh sakit itu ada.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved