logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Waspadai Gejala Cacar Air pada Anak dan Cara Mengobatinya

open-summary

Selain ruam merah, gejala cacar air pada anak juga bisa ditandai dengan sejumlah hal lain, seperti demam lebih dari 38 Derajat celcius, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, hingga sering merasa lelah.


close-summary

3 Jan 2022

| Asni Harismi

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

gejala cacar air pada anak

Ada banyak cara mengobati cacar air pada anak secara alami di rumah.

Table of Content

  • Apa itu cacar air?
  • Penyebab cacar air pada anak
  • Apa saja gejala cacar air pada anak?
  • Apakah anak yang terkena cacar air boleh mandi?
  • Komplikasi cacar air yang perlu diwaspadai
  • Cara mendiagnosis cacar air
  • Cara mengobati cacar air pada anak di rumah
  • Obat cacar air pada anak dari dokter
  • Cara mencegah cacar air pada anak

Cacar air adalah penyakit yang dapat dialami siapa saja. Meski demikian, penyakit ini paling sering diderita anak-anak. Selain menimbulkan ruam merah pada kulit, ada pula sejumlah gejala cacar air pada anak yang perlu diwaspadai.

Advertisement

Apa itu cacar air?

Cacar air adalah kondisi yang ditandai dengan ruam merah gatal dan muncul di seluruh bagian tubuh.

Secara umum, anak-anak yang mengidap cacar air hanya akan mengalaminya satu kali saja. Ditambah lagi, sejak tahun 1990-an, vaksin cacar air berhasil diciptakan. Sejak saat itu, kasusnya pun berhasil diturunkan.

Tahukah Anda kalau cacar air tidak hanya ditandai dengan ruam merah saja? Ada pula beberapa gejala cacar pada anak lainnya yang tidak boleh disepelekan. 

Penyebab cacar air pada anak

Penyebab cacar air pada anak atau bayi adalah virus varicella-zoster (VZV). Sebagian besar kasus cacar air terjadi saat anak melakukan kontak langsung dengan seseorang yang mengidap infeksi virus tersebut.

Virus cacar air dapat menular sekitar 1 atau 2 hari sebelum ruam merah di kulit bermunculan. Selain itu, virus VZV tetap bisa menular sampai semua ruam di kulit mengeras.

Virus penyebab cacar air pada bayi atau anak ini dapat ditularkan lewat:

  • Air liur
  • Batuk
  • Bersin
  • Kontak langsung dengan cairan yang keluar dari ruam.

Penting bagi orangtua untuk memahami berbagai penyebab varisela pada anak supaya bisa si kecil senantiasa terhindar dari kondisi ini.

Apa saja gejala cacar air pada anak?

gejala cacar air pada anak
Ruam menjadi gejala cacar air yang khas.

Dikutip dari Kids Health, gejala awal cacar air pada anak hampir mirip seperti pilek. Si kecil dapat mengalami hidung mampet, bersin, hingga batuk.

Sekitar 1-2 hari kemudian, barulah ciri-ciri cacar pada anak seperti ruam mulai bermunculan, terutama di bagian dada dan wajah.

Ketika tanda cacar air hari pertama telah dilewati, ruam seperti melepuh yang menjadi tanda khas dari penyakit ini biasanya muncul di hari ke-10 hingga 21, setelah anak terinfeksi virus varicella zoster (misalnya dari anak lain yang terkena cacar air).

Lepuhan cacar akan bertahan selama 5-10 hari dengan melalui tiga fase sebagai berikut:

  • Ruam merah atau merah muda (papule) yang akan bertambah banyak dalam beberapa hari.
  • Lepuhan berisi air (vesikel) yang terbentuk dalam satu hari, kemudian pecah dan mengeluarkan cairan di dalamnya.
  • Kerak dan koreng yang akan menutupi vesikel dan butuh beberapa hari sebelum sembuh sepenuhnya.

Pada satu titik tertentu, anak juga memiliki ruam, lepuhan, dan kerak di saat yang sama. Hal ini dikarenakan lesi baru bisa muncul setiap hari selama beberapa hari pada masa-masa awal infeksi cacar air pada anak.

Sebelum munculnya ruam, anak mungkin menunjukkan tanda-tanda awal infeksi virus varicella zoster sebagai berikut:

  • Demam lebih dari 38 derajat celcius
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mengeluh sakit kepala
  • Sering merasa lelah dan tidak enak badan (malaise).

Perlu diingat bahwa cacar air anak sangat menular, bahkan sejak 48 jam sebelum munculnya ruam pertama.

Penularan virus ini terjadi ketika anak melakukan kontak dengan cairan yang keluar dari lepuhan cacar air atau menyentuh benda yang terkena cairan tersebut.

Oleh karena itu, anak yang tengah menderita cacar air dianjurkan untuk membatasi kontak dengan orang lain selama mengidap penyakit ini, terutama dengan ibu hamil.

Anak dapat kembali beraktivitas seperti biasa ketika semua lesi cacar air yang diderita sudah kering dan tidak ada ruam baru yang tumbuh di bagian tubuh manapun.

Anda juga bisa membawa si kecil ke dokter jika tanda-tanda anak terkena cacar mulai bermunculan.

Apakah anak yang terkena cacar air boleh mandi?